Setelah keluarga kami mengurus jenazah kakek, kami pun segera memakamkannya.
Aku sangatlah tidak bisa menahan air mata ini, aku sangatlah terpuruk atas kepergian kakek. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang membelaku.
Setelah selesai memakamkan kami pun langsung pulang kerumah.
"Hei kamu!!" Panggil ayahku
"I-iya yah?"
"Gak sudi kamu panggil saya ayah!! Sekarang kamu bereskan rumah ini!!" Bentak ayahku
"Ayah jangan keterlaluan, kita ini lagi berduka" marah kak bagas
"Diam kamu bagas!!" Bentak ayahku
"Sekarang kamu sudah tidak ada lagi yang membela, ayo cepat kamu bereskan rumah ini!" Titah ayahku
"Iya yah" aku pun menunduk takut
Aku langsung pergi ke dapur, dan disana aku tak bisa lagi menahan tangisku. Sungguh aku tidak ingin menangis tapi entahlah air mata ini seakan selalu lolos keluar, aku benci situasi ini.
Ketika aku sedang beres beres, ibuku datang menghampiriku
"Sarah" panggil ibuku
"I-iya bu?"
"Kamu pergi ke kamar saja" titah ibuku, yang membuatku terkejut
"Tapi bu sarah belum selesai"
"Biar nanti bibi saja yang beresin ini" ucap ibuku dengan tidak memandangku
"Makasih---" ucapku terpotong
"Saya hanya kasian karena ini sedang berduka, jangan berpikir saya sudah menyayangi kamu!" Potong ibuku cepat
"Baik bu" ucapku lalu pergi
Setelah aku agak jauh dari dapur ku dengar isakan tangis dari arah dapur, dan kulirik ternyata itu ibuku sedang menangis, entah menangis karena apa
Aku yang tidak mau membuat masalah lagi, aku pun langsung melanjutkan jalan untuk pergi ke kamar
Setelah sampai di kamar aku langsung duduk di meja belajarku, disana ada kertas pemberian dari kakek
Lalu kertas itu aku ambil dan kulihat apa yang ditulis dikertas tersebut
Saat kulihat ternyata itu sebuah alamat
"Alamat?" Gumamku penasaran
Aku pun memutuskan untuk pergi ke tempat itu besok sepulang sekolah.
------
"Sarah, turut berduka cita ya atas kepergian kakekmu" ucap temanku, Anya
"Iya makasih ya"
"Aku juga turut berduka cita ya" ucap temanku, Tasya
Dan masih banyak lagi ungkapan ungkapan teman teman kelasku yang lainnya
"Kita ke kantin yuk" ajak tasya
"Ayuk, lo mau ikut gak sar?" Tanya anya
"Em kaliaj duluan aja, aku mau ke toilet dulu" ucapku lalu pergi ke toilet
Saat aku sedang berjalan tak sengaja aku menubruk seorang guru.
"Eh maaf pak saya gak sengaja" ucapku
"Gak papa"
Lalu guru itu melihatku dengan tatapan sulit diartikan
"Sebentar lagi kamu akan menemukan cinta sejatimu" ucap guru itu lalu pergi begitu saja
Aku pun heran dengan ucapannya itu
"Hah? Cinta sejati? Ah udahlah lagi halu kali tuh guru" ucapku lalu pergi ke toilet
Setelah selesai ditoilet aku langsung mencuci mukaku
Aku berjalan keluar toilet dan aku tak sengaja melihat ada sebuah gambar seorang lelaki, entah sejak kapan sudah ada di dinding
"Baru liat ada gambar ini, selama sekolah disini kayaknya gak ada deh gambar ini" gumamku
Aku pun terus melihat gambar itu, seseorang menepuk bahuku
"Hahh?!" Kagetku
Dan ternyata itu tasya
"Kamu ngapain disini bengong?" Tanya tasya
"Eh anu-- itu lagi liat---" ucapku terpotong karena kaget gambar yang tadi ada di dinding sekarang menghilang
"Liat apa?" Tanyanya
"Em enggak"
"Yaudah tuh anya lagi nungguin, gue ke toilet dulu" ucap tasya
"Iya" angguk ku
Lalu aku melihat lagi ke arah dinding itu
"Ah halu gue" gumamku lalu pergi dari sana
---------
"Gue pulang dulu ya" pamit tasya
"Gue juga" disusul anya
"Iya, dahh" ucapku
Aku pun mengambil kertas dari kakek itu dan aku mulai mencari alamat yang tertera di kertas itu
Akhirnya aku menemuka alamat itu
"Hah? Rumah siapa ini? Kok kayak rumah jaman tahun 2000 an si?" Banyak pertanyaan memenuhi benakku
Dengan penasaran aku pun memasuki rumah itu dan ternyata rumah itu kosong
Aku mencari tau ada apa di rumah ini sampai sampai kakekku memintaku pergi kesini
Dan disana aku melihat lagi gambar lelaki yang tadi kulihat di sekolah
"Hah ini lagi?"
"Gak halu kan?" Akupun mengucek ngucek mataku
"Ini yang tadi disekolah, kok ada disini sih"
Tiba tiba ada suara kakek, tapi entah dari mana
"Sarah kamu pegang lukisan gambar itu"
Aku pun langaung kaget ketakutan
"Itu kakek? Kakek dimana?" Ucapku semakin tambah heran ada apa ini sebenarnya
"Ayo kamu pegang lukisan itu"
Aku pun semakin ketakutan dan akupun memberanikan untuk mencoba memegang lukisan gambar laki laki misterius itu
Saat aku sudah menyentuh, perlahan tubuhku seolah terguncang hebat, angin berhamburan kencang, dan kurasa tubuhku ini menembus lukisan itu
"Aaaaaaa" akupun langsung terjatuh disebuah lantai
"Akh, sakit" lirihku
Saat aku membuka mata betapa terkejutnya aku
"Dimana ini? Akh sakit sekali, aku gak ingat apa apa" gumamku
Akupun mencoba berdiri, dan masih memegangi kepalaku
Dan kulihat aku sedang berada di rumah sakit
"Ada apa ini? Kenapa aku di rumah sakit?"
"Akh kepalaku" entahlah kenapa saat ini kepalaku sangatlah sakit dan aku tidak mengingat sama sekali apa yang terjadi, seolah aku ini amnesia
Aku terus berjalan menyusuri rumah sakit itu
"Woy lo kenapa gak jadi bunuh diri" teriak segerombolan orang orang
"Hah bunuh diri?"
------------
Voment❤
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DAYS
Teen FictionIni kisah perjalananku dari tahun 2020 ke tahun 2000. Entahlah mengapa terjadi begini. Disana aku tidak mengingat sama sekali apa yang terjadi denganku. Seoalah aku ini amnesia. Disana aku dikenal sebagai orang lain, sangatlah tidak masuk akal. Seo...