EMPAT

3 2 0
                                    

Akupun sedikit kaget dengan apa yang dibilang rehan

Kerja malam malam begini?

Bukannya besok kan sekolah?

Dengan kaki lumpuh seperti ini?

"Kamu emangnya besok gak sekolah?" Tanyaku

"Sekolah"

"Terus ini kerjaan, ini kan udah malem gak cape?"

Rehan hanya tersenyum, senyuman itu terlihat-- sulit diartikan

Akupun merasa kasihan "sini aku bantu"

Lalu akupun membawa pakaian pakaian itu

"Terimakasih, rasanya aku sangat senang diperlakukan olehmu seperti ini" ucapnya tersenyum

Akupun senyum balik

"Kamu mau apakan pakaian ini?" Tanyaku

"Dicuci terus disetrika" ucapnya

"Hah? Nyuci malam malam gini?"

"Iya" ucapnya tersenyum

"Aku bantuin ya" ucapku

"Gak usah kamu istirahat saja"

"Tapi kamu ini kan pake kursi roda, nanti nyucinya gimana?"

Lagi lagi dia tersenyum "gak papa udah biasa"

Dia pun pergi ke kamar mandi, dan turun dari kursi rodanya lalu duduk di sebuah tempat cuci dibantu dengan pamannya

Aku pun yang melihatnya merasa sangat sedih, ternyata ada orang yang lebih sedih lagi dariku, rehan.

"Masa aku numpang disini terus sih, duh harus kemana aku, daerah ini pun aku gak tahu" gumamku

"Besok harus cari kost an" lanjutku

Aku pun berjalan keluar, saat aku sedang berjalan tak sengaja aku melihat lukisan itu lagi disebuah ruangan seperti kamar

"Hah lukisan itu lagi?"

Akupun mencoba mendekati lukisan itu, ternyata benar sangat mirip dengan yang kulihat sebelum sebelumnya, dan juga wajah itu mirip dengan rehan.

"Kamu lagi ngapain?" suara rehan mengejutkanku

"Eh enggak ini cuma lihat lukisan ini"

"Oh itu, itu lukisan wajahku peninggalan dari alm. Bapa ku" ucapnya

"Jadi ini benar wajahmu?" Tanyaku

"Iya"

Akupun semakin tidak mengerti mengapa lukisan ini selalu kulihat? Dan kenapa yang dilukisnya wajah rehan?

"Kamu udah selesai?" Tanyaku

"Udah, kamu mau makan gak?" Tanyanya

"Em boleh" anggukku

Lalu paman rehan membawakan nasi dan lauk pauk

"Nih makan dulu kalian" ucap paman rehan

"Makasih om" ucapku

"Sama sama, nanti setelah makan kamu langsung istirahat ya" ucapnya

"Iya om"

"Tapi maaf kamar rumah ini cuman ada satu jadi kamu pakai saja" ucapnya lagi

"Hah? Yaudah saya tidur di sofa ini aja" ucapku sopan

"Eh jangan nanti kedinginan, biar aku dan paman saja yang tidur disini" ucap rehan

7 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang