Bab 1 | Terimakasih

19 5 0
                                    

Seperti kata pepatah, cinta memang tak harus memiliki, ada kalanya kita perlu merelakan cinta kita demi kebahagiaannya. Namun, setiap insan yang mengalami kasmaran pasti berharap cintanya akan terbalas. 

Aku adalah Zemira Deana, seorang gadis berusia 17 tahun yang belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Hingga suatu hari, seseorang datang mengubah hidupku, dan memutarnya hingga 180 derajat.

***

“Dea kan?”

“Eh .. iya, ada apa ya?”

“Ada titipan dari Lesy.” 

Pria itu menyerahkan selembar kertas bergambar padaku. Aku terpaku melihatnya, pikiranku seakan melayang pergi entah kemana. Aku merasa gugup hingga melupakan suatu hal yang penting bagiku, aku lupa mengucapkan terimakasih padanya. 

Pikiranku tak bisa lepas darinya, aku tak bisa berhenti memikirkan kejadian tadi pagi, pikiran tentangnya terus terlintas dalam benakku setiap saat, sampai-sampai aku tidak bisa tidur karena terus memikirkannya.

***

Kriiiiing

Suara alarm berbunyi sangat keras saat aku baru saja mulai terlelap memasuki alam mimpi. Dengan keadaan setengah sadar aku mematikan alarm itu dan melanjutkan tidurku.

“Bangun!” bentak seseorang dengan suara khas wanita paruh baya.

“Memang hari ini kamu libur? Sudah jam berapa ini? Di bangunin kok susah banget sih. Kalau nggak mau sekolah bilang biar Ibu nggak usah bayar sekolah kamu!”

Ocehan dengan nada tinggi itu membuatku terkejut dan terbangun dari tidurku, refleks mataku langsung tertuju ke arah jam yang ada di dinding tepat di depan mataku. Sial, rasanya aku  baru saja memejamkan mata. Aku bergegas beranjak dari ranjangku dan bersiap untuk berangkat ke sekolah.

Aku berlari menyusuri jalan menuju ke sekolah, terus berlari tanpa melihat sekelilingku, hingga kerap terdengar suara orang-orang di sekitarku yang mengoceh dan berteriak padaku karena hampir saja tertabrak olehku. Aku berlari sekencang-kencangnya untuk mengejar waktu yang telah berjalan tanpa menungguku, ia berlalu begitu cepat meninggalkanku di jalanan yang padat ini. 

Gerbang sekolah sudah tampak jelas di depan mataku, tetapi belum sempat aku melangkah melewatinya, Pak Bayu telah menutup gerbang itu. 

Sudah tak ada harapan lagi jika Pak Bayu yang menutup gerbang. Ia adalah penjaga sekolah paling berbahaya disekolahku. Hingga saat ini, tak ada satupun siswa yang berhasil lolos masuk ke dalam sekolah jika ia telah menutup gerbang itu. 

“Sial, lagi-lagi aku terlambat, benar-benar memalukan, kali ini orangtuaku pasti dipanggil lagi.” 

Terpaksa aku harus menunggu sampai pukul 08.40 untuk masuk ke sekolah. Ya, ini adalah salah satu peraturan di sekolahku, bagi murid-murid yang tiba di sekolah setelah gerbang ditutup harus menunggu di luar hingga pukul 08.40 sebelum nantinya diberi hukuman lebih lanjut.

Karena sinyal ponselku sedang pergi bertamasya entah ke mana, seperti biasa, aku hanya duduk di bangku warung di depan sekolahku, menunggu waktu berlalu sambil melihat dan memperhatikan sekelilingku. 

Pemandangan yang sudah tak asing, beberapa siswa yang terlambat datang ke sekolah satu persatu mulai hilang, ada yang kembali ke rumah, ada juga yang pergi bersama teman-temannya untuk nongkrong. Satu satunya alasan aku tak kembali ke rumah adalah karena aku sangat malas jika harus berjalan lagi menuju ke rumah, karena meskipun dekat rasanya cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.

Aku mulai jenuh, tak ada satu pun orang yang bisa kuajak bicara, atau sebuah benda yang bisa kumainkan, hingga tanpa sadar aku mulai melamun. Tapi tiba-tiba saja suatu hal membuatku tersadar dari lamunanku. Entah berapa lama aku melamun hingga tak sadar seseorang telah duduk di sebelahku. Aku menoleh, melihat siapa orang yang duduk tepat di sebelahku, aku terkejut, ternyata orang itu adalah pria yang kutemui kemarin, pria yang terus membayangiku dan membuatku terlambat datang ke sekolah. Rasanya benar-benar tidak nyaman ada seseorang yang duduk di sebelahku, namun entah mengapa aku merasa senang melihatnya terlambat juga sepertiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeprimeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang