Masuk ke kamar kematian...

1.3K 2 1
                                    

Ini adalah pengalaman nyata, yap tgl 27 maret 2010 lalu adalah hal yang gak akan gue lupain dalam hidup gue. bayangin aja, niat gue yang mau jenguk tapi malah masuk ke kamar kematian -_-
===============================================================================

Masuk ke kamar kematian.

  Aku tak tau mengapa di Minggu cerah ini aku merasa sendiri dan kesepian, padahal di sekitarku sangatlah ramai, ada tangisan keponakanku, ada suara kucing dan sebagainya. Mungkin hari ini aku tak ditemani malaikat suci, Ibuku. Yap, kemarin ibuku dirawat di rumah sakit  ‘Fatmawati’ karena terjatuh di pekarangan rumah dan mungkin karena itu aku merasa kesepian.
“Sadan..Sadan...” Aku mendengar suara ayah di balik pintu kamar ku
“iya yah, ada apa sih?’’ Jawab ku sambil membukakan pintu kamar
‘’kamu sekarang siap-siap gih, kita kan mau jenguk ibu di rumah sakit, masa lupa?’’
‘’ohiya, yaudah deh sadan mau siap-siap dulu yah’’ Aku sangat senang, akhirnya selama berjam-jam aku tak bersamanya, nanti aku akan segera bersamanya.

  Lalu, Akupun langsung bergegas mandi. Di kamar mandi sepertinya aku merasakan hal aneh, sepertinya aku sedang diikuti seseorang. Benar saja, tiba tiba gayung yang Aku pakai untuk menyiram tubuhku jatuh dan pecah. Hal itu sedikit membuat ku parno (parno: takut sendiri), tapi aku harus lawan ketakutan itu dan segera melanjutkan mandi untuk bertemu dengan ibuku.

  Setelah itu aku segera berpakaian, entah kenapa saat itu aku ingin memakai pakaian serba hitam. Tak lama kemudian ayah memanggilku lagi
‘’Sadan, cepat sedikit, kita udah selesai nih’
‘’iya yah, sedikit lagi’’ jawab ku.
Kami kesana bukan hanya berdua tapi ditemani oleh adik ibuku, tante Yani dan suaminya om Fathur beserta anaknya Fariz. Disekitar jalan Lebak bulus, kami hampir menabrak seekor anak kucing hitam, aku tak tau apa yang membuat Ayah ku ceroboh menyetir, disaat itulah tante Yani langsung menakutiku
“Sadan, kamu tau ga kalau menabrak kucing hitam pasti bakalan dapet sial’’
‘’hah? Gak tau tuh tan, emang iya’’ tanya ku bingung
‘’iya loh Sadan ini beneran, di kampung Om aja ada yang kejadian’’ tiba-tiba Om Fathur ikut menakutiku
“ah, itu mah tahayul, itukan cuma kata orang-orang dulu’’ jawab ku
‘’hahahahaha..’’ seketika ayah ku tertawa entah karena apa
bukannya takut, aku justru tertawa dalam hati, pasti tante Yani dan om Fathur cuma menakutiku doang, itukan sama aja musyrik masa kesialan orang bisa diukur cuma sama kucing hitam, lagipula tadikan kata tante yani yang menabrak kucing padahal kami tidak menabraknya.

  Akhirnya, selama setengah jam perjalanan kami sampai di rumah sakit, huh aku sudah tidak sabar memeluk ibuku. Langsung saja aku pergi ke lantai dua tepatnya ke ruangan ‘anggrek 2’. Disitu aku langsung saja masuk ke ruangan itu....
Aku sempat bingung mengapa ruangan ini gelap padahal ada ibuku, ternyata dan ternyata ruangan itu adalah  “KAMAR MAYAT”. Langsung saja aku teriak
“AAAAAA...’’ Aku teriak sangat keras karena akuu memang sangat takut yang namanya ‘hantu’ apalagi mayoritas pasien disini itu muslim dan pasti akan menjadi pocong, aku tambah histeris karena ingat video yang teman ku berikan tentang video penampakan hantu di Rumah Sakit Fatmawati, perasaanku saat itu sangatlah tegang dalam hati aku terus berdoa meyebut nama-nama suciNya. Setelah itu aku langsung kembali ke pintu dan membukanya, nah disaat itu aku juga pas banget bertemu dengan petugas kebersihan, hal itulah yang membuatku tambah gemeteran. Petugas kebersihan itu pun langsung menarik tangan ku dan menggelengan kepala juga diselingi senyum meledek, aku dengannyapun duduk di bangku koridor lantai dua.
“ngapain lu masuk ke kamar mayat? Nyari mati lu ya’’ katanya dengan logat orang awam
‘’nggak kok bang, tadi kan saya mau ke ruang anggrek 2 tapi kenapa saya masuk ke kamar mayat itu ya?’’ jawab ku yang masih gemeteran
‘’makannya lain kali tuh diinget ya, ruang Anggrek itu ada di lantai 3 bukan 2’’
‘’oh gitu ya bang, yaudah deh bang makasih ya, saya mau kesana dulu deh’’
‘’yo, lain kali hati-hati ya dek’’ katanya dengan kepala yang digeleng-gelengkan.

Aku sangatlah malu saat itu, sebelum ke kamar ibuku aku sempatkan untuk ke toilet untuk buang air kecil, karena sangat kebelet sehabis itu, setelah itu akupun langsung lari menuju lantai 3 lebih tepatnya lagi ke kamar anggrek dua.
Ketika aku membuka pintu semua orang melihat aku dengan tertawa terbahak-bahak, sebenarnya aku tak tau apa yang membuat mereka tertawa tapi aku senang karena ibuku juga ikut tertawa J. Ternyata mereka semua tahu kalau aku masuk kamar mayat.
‘’gimana rasanya dan masuk kamar mayat?’’ ledek tante Yani
‘’apaan sih, biasa aja’’ jawab ku dengan nada malu
‘’makannya jangan selebor jadi orang ya’’ kata ayah ku
‘’iya yah’’
akupun langsung salim dan memeluk ibuku.

  Sejak saat itulah aku menamai tempat itu ‘Kamar kematian’ dan menganggap bahwa hari hallloween bukan jatuh pada 25 Oktober melainkan pada 27 Meret tanggal kejadian ku itu. Tapi berkat kejadian itu aku jadi lebih teliti dan tidak ceroboh, aku tak tau apa maksud Allah mentakdirkan ku mengalami kejadian itu, dan yang jelas aku sangat bersyukur karena aku bisa lebih teliti saat ini dan menjadi tidak ceroboh seperti saat itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masuk ke kamar kematian...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang