One

67 33 0
                                    

Sejak kemarin, tangan saya gatal untuk menceritakan kejadian ini ke sosial media saya.

Sedikit perkenalan dari saya.

Orang tua saya bekerja sebagai pedagang sayur dan kebutuhan pokok lainnya,

Orang tua saya menderita sakit yang membuat mereka tergantung pada obat seumur hidupnya.

Kakak saya bekerja sebagai honorer guru SD.

Saya baru lulus sarjana namun belum wisuda karena terhalang adanya virus corona.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebagian besar kami mengandalkan hasil dari penjualan sayur dan kebutuhan pokok lainnya. Gaji honorer kakak saya tidak mampu mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami. Kami lebih bergantung pada hasil penjualan walaupun penghasilannya tidak pasti, terkadang rugi, terkadang hanya modal saja yang kembali tidak ada keuntungan dan terkadang ibu saya berhutang untuk menambah modal karena kerugian yang dialami. namun, kami tidak ada pilihan lain selain menjalaninya.

Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari,

Demi memenuhi kebutuhan saya selama masih kuliah sampai sekarang,

Ibu dan kakak saya setiap harinya berangkat subuh mengendarai motor untuk membeli sayuran dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya untuk dijual pagi harinya diwarung kami. Rasa dingin, barang-barang berat yang dibawa, tidak menjadi penghalang demi makan dan minum sehari-hari, Sementara saya dan bapak saya membuka warung dan menyusun barang-barang yang akan dijual.

Di bulan suci ramadhan dan di masa covid 19 ini, kehidupan semakin sulit, para pedagang bingung harus memenuhi kebutuhan dengan cara apalagi karena dagangannya banyak yang tidak habis terjual, pembeli semakin sepi terutama warung kami dan terlalu banyak mengalami kerugian, tidak seperti biasanya sebelum adanya covid 19.

Begitu sulitnya bekerja mencari uang, namun begitu mudahnya menipu orang.

Sejak dulu sampai sekarang penipuan selalu ada dimanapun didaerah Indonesia. Seolah sudah menjadi budaya. Begitu mudahnya mereka mendapatkan uang dengan menipu kami yang begitu sulit dan bekerja keras mendapatkan uang, sungguh tidak adil, itulah yang saya rasakan ketika kejadian itu menimpa kami.

si Penipu (masa covid 19)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang