CHAPTER 2 BERTEMU DIA KEMBALI

32 13 4
                                    

Gemini melangkahkan kaki di kooridor SMK Himalaya.Menurutnya sekolah ini tidak seseram sekolah-sekolahnya yang dulu. Dia melihat sekeliling yang sebagian dari mereka memakai pakain hitam putih dan papan nama besar yang dikalungkan. Dia bingung harus berbuat apa, dia belum memiliki teman satupun. Bahkan dia tidak tau orang tuanya memasukannya ke jurusan apa. Yang ia tau ia sekolah disini dan menempati kelas sepuluh. Ingin sekali ia menelpon salah satu orang tuanya, tetapi ia terlalu takut untuk memulai.

“Hai, kamu Virgo kan?” tanya Gemini kepada seorang pria yang memakai pakaian hitam putih yang sedang duduk di kursi yang berada di sepanjang koridor.

“Gimana lo bisa tau nama gue? bahkan gue gak pake papan nama apalagi name tag, lo kakak kelas? Apa jangan-jangan lo cenayang?” tanya pria itu tanpa hentinya.

“Wah ternyata kamu cerewet ya, nama panjang kamu Virgo Azriel Chatsworth. Kamu biasa dipanggil Virgo. Kamu dulu sekolah di Smp Negeri Bandung. Kamu mempunyai satu kakak perempuan bernama Putih Bening Chatsword. Kamu blasteran kota Padang dan Bandung, lebih tepatnya ibumu orang Bandung dan ayahmu orang Padang. Maka dari itu orang tua kamu mempunyai rumah makan padang di beberapa kota seperti Bandung, Padang, Surabaya,Malang, Jakarta, Bogor dan Yog-“ ucapan Gemini terpotong dengan teriakan menyeramkan dari Virgo.

“Argh gimana lo bisa tau tentang gue?bahkan gue ga tau siapa lo. Jangan sok kenal!” geram Virgo dengan nada yang cukup tinggi. Raut wajahnya sudah memerah dia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak.

Bukannya merasa takut Gemini hanya terkekeh dan berkata “Aku bahkan tau hobi kamu. Dimana udah satu bulan ini kamu nggak nglakuin hobi kamu yang menyenangkan itu.”

Virgo hanya menyeringai dan berkata “Apa lo mau seperti mereka?”

“Serius kamu? Aku mau! bahkan aku udah pengen banget waktu pertama kali liat kamu ngelakuin itu.” Balas Gemini antusias dengan senyuman manisnya yang masih bertahan di bibirnya.

Virgo tidak habis fikir dengan apa yang gadis itu bicarakan. Gadis itu penuh tanda tanya yang sulit diartikan. “Lo kelas berapa?”

“Aku kelas sepuluh, gimana sama tawaran kamu tadi?”

Bukannya menjawab pertanyaan gadis itu,Virgo malah bertanya“Kenapa lo gak pakai baju hitam putih? Dan mana papan nama lo?” tanya Virgo dengan keherannya menatap gadis itu.

“Aku udah pake baju putih go, lihat ni.” jawab Gemini sambil menunjuk atasan seragam yang ia kenakan. “Bahkan bajuku lebih bagus dari mereka. Apa aku harus pake papan nama  besar kaya gitu juga?kalo leherku sakit terus patah gegara pake itu gimana? Lagian kamu juga nggak pake Go.”

“Gue emang ga pake papan nama yang norak itu tapi gue pakai celana hitam.”

“Yaudah,celana kamu dibuka aja biar sama kaya aku nggak pake bawahan hitam. Aku nggak tau kalo harus pakai atribut kaya gitu.” Jawab Gemini acuh dan duduk disebelah Virgo.

“Gila ya lo! Siapa lo?” tanya Virgo dengan menatap tajam gadis yang sedang duduk disampingnya.

“Kalo aku bilang aku gila karena kamu, kamu bakal percaya? Nama aku Gemini Latessa Cakramana, orang yang ga deket sama aku biasa manggil tessa, tapi khusus kamu bisa manggil aku Gemini, nama yang cocok untuk bersanding sama kamu kan? Aku senang bisa ketemu kamu lagi.” balas Gemini yang sedari tadi masih tersenyum tanpa berniat melunturkan senyumannya.

“Iya, nama yang cocok buat dijadiin undangan pernikahan. Emang kita pernah ketemu sebelumya?” Kekeh Virgo merasa aneh dengan jawaban yang ia lontarkan.

“Lebih tepatnya aku yang ketemu kamu, disaat kamu lagi ngelakuin hobi kamu itu.” Ucap Gemini dengan tawa yang menggelegar. Hingga banyak murid yang berlalu lalang di sepanjang kooridor menatapnya heran.

“Gausah aku kamu gitu, jijik banget gue. Lo sama kaya gue?”tanya Virgo was was.

“Bukannya imut bicara kaya gini?bahkan jenis kita beda. Kamu cowok dan aku seorang cewek yang cantik.”ucap membanggakan dirinya sendiri.

“Terserah lo.”ucap Virgo dan dia berdiri untuk segera beranjak dari tempatnya saat ini.

Virgo heran, bagaimana gadis itu tau semua tentang dirinya. Dia segera melangkahkan kakinya menuju gudang sekolah untuk merokok terlebih dahulu sebelum masuk aula untuk melaksanakan mos. Gemini mengikuti Virgo dan berusaha mensejajarkan langkah kakinya dengan lanhkah kaki Virgo yang lebar itu.

“VIRGO!”teriak Gemini yang masih tertinggal cukup jauh dari Virgo. Virgo berusaha acuh dengan teriakan yang Gemini lontarkan.

“Aduh, Virgo tolongin aku!kaki aku sakit.”teriak Gemini yang sudah terduduk merasakan kakinya yang sakit. Gemini sedang berada di koridor menuju gudang yang jarang dilalui siswa siswi. Virgo merasa kasihan mendengar teriakan kesakitan itu.  Dia merasa kasihan kepada cewek yang berteriak kesakitan, tetapi tidak berlaku untuk cewek yang menjadi mangsanya.

“Bego banget si! kenapa lo ikutin gue?”tanya Virgo sambil mengurut kaki Gemini yang menurutnya kesleo.
“Argh, jangan diurut Virgo. Lepasin please.”mohon Gemini kepada Virgo.

Virgo segera melepaskan tangannya dari kaki Gemini dan berkata, “Kenapa teriak minta tolong kalau ga mau dibantuin.”ucapnya sinis dan ikut duduk disamping Gemini.

Gemini mengeluarkan obat yang berada di tasnya dan berkata, “Minum ini langsung rada hilang sakitnya kok, tadi teriak minta tolong buat cari tau dimana kelasku.”ucap Gemini searaya tersenyum.

“Obat apa itu?”tanya Virgo.

“Obat pereda batuk.”kekeh Gemini.

“Lo kira gue segitu gobloknya sampe lo bohongin gue kalo itu obat pereda batuk? yaudah yuk ke aula dulu. Kayaknya belum ada pembagian kelas. Karena lo belum tau apa jurusan yang lo daftar jadi nanti lo dengerin semua daftar pembagian kelas dengan seksama.”

“Yang daftarin ibu aku, jadi aku ga tau masuk dijurusan apa. Dan lupa ga nanya.”ucap Gemini.

“Seharusnya lo milih jurusan sesuai keinginan lo, bukan keinginan ibu lo.”

Tringgg Tringgg Tringgg…….

“Untuk peserta mos tahun ajaran baru 2020/2021 segera memasuki ruang aula, lima menit lagi acara akan segera kami mulai.”ucap seorang perempuan yang terdengar menggema di speaker.
Allhamdulilah udah masuk,jadi aku ga perlu jawab pertanyaan Virgo, batin Gemini

“Udah masuk, lo bisa jalan sendiri?”tanya Virgo.

“Bantu pegangin tanganku ya, takut jatuh”

Mereka berlalu dari tempat itu dan berjalan menuju aula dengan tangan kiri Gemini yang digenggam Virgo sepanjang kooridor. Dan jangan lupakan tatapan iri cewek-cewek yang melihatnya. Bukan karena Virgo ganteng , bahkan Virgo hanya memiliki wajah yang lucu dan dibalik wajah lucunya itu dia menyimpan hobi yang berbahaya. Tatapan iri itu tertuju karena tangan Gemini dan Virgo yang tertaut.

Jangan lupa Vote&Comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G(O) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang