- Promise Pt. 1 -

299 31 3
                                    

...

Apa yang lebih membosankan di dunia ini selain menunggu?

Jawabannya mungkin 'tidak ada'

Tapi bagaimana dengan sebuah janji?

Bukankah janji itu adalah hutang,
dan hutang harus dibayar

Jadi, aku harus menunggunya bukan,
Menunggu dia datang menepati janjinya

***

Kamania Joy Parvez.

Wanita cantik yang dipenuhi kebahagian serta kemujuran hidupnya

Mungkin itu yang dimaksud dengan setiap nama adalah doa. Buktinya orangtuaku tidak hanya asal memberikan nama yang cantik tapi juga mengandung arti.

Di usia ku yang berkepala dua ini, aku cukup bersyukur dengan apa yang aku jalani sekarang. Bekerja disebuah kantor penerbitan yang sejak dulu aku impikan serta berada diantara lingkaran orang-orang yang paling ku sayang dan kembali menyayangiku, itu adalah dua hal yang paling membahagiakan di hidupku.

" Joyiiiiiii...... "

Dia termasuk di dalamnya. Sahabat sekaligus sudah seperti saudara kandung bagiku. Tentu saja itu karna kami sudah lama bersama, sejak berada dalam bangku kuliah yang sama.

" Apa sih Yerinnnnn... "

" Temenin ke depan. Ga bosan apa pantengin laptop mulu. "

" Bilang aja sudah lapar. "

" Hehe.. "

Dia hanya nyengir tanpa menyanggah pernyataanku.

Aku dan Yerin memang kebetulan berada dalam kantor penerbitan yang sama, hanya berpisah ruang kerja. Biasanya saat jam makan siang seperti ini, kami memilih berjalan kaki sebentar menuju tempat makan sebrang yang lokasinya tidak jauh dari kantor. Di sana makanannya enak, selain menghemat ongkos untuk taksi juga.

" Doyoung kemana? Tumben tidak ikut riweuh disini. " Kataku begitu sampai, mencari bangku yang sekiranya masih kosong.

Iya, biasanya cowok itu sudah dadah dadah memesankan meja begitu kami masuk. Mengingat di jam makan siang seperti ini tempat makan seringnya penuh.

Kantor Dooyoung sendiri kebetulan masih berada dalam lingkungan yang sama. Jadi kami biasa makan bertiga dengannya.

Fyi. Orion Doyoung Aksara ini adalah teman satu angkatan kami. Meskipun berbeda jurusan tapi sempat terlibat dalam satu organisasi yang sama. Jadi kami saling mengenal.

Bahkan saking mengenalnya statusnya sekarang sudah jadi pacar Yerin. Tepat satu tahun masa kerja Yerin, mereka official. Bisa dibayangkan bagaimana aku selalu jadi obat nyamuk di tengah kedua insan yang sedang kasmaran ini.

" Bentar lagi juga datang. "

" Sayanggggggg... "

Panjang umur banget baru juga diomongin.

Seperti biasa, mereka lanjut cipika cipiki dulu. Ga tau tempat emang, ga bisa juga jaga perasaan. Ga ngerti apa, ada kaum jomblo juga yang kebetulan berada di sekitarnya.

" Ehemm. " Bukan, itu bukan suara dariku, karena aku sudah biasa melihatnya.

Untuk sejenak, kami bertiga secara otomatis memusatkan perhatian ke arah yang sama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONE SHOT !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang