See

382 31 6
                                    

Cerita asli milik MXTX.
Saya hanya meminjam karakter untuk cerita ini.

Plus, cerita ini terinspirasi dari Series HIStory3 Trapped. Jadi jika ada kesamaan cerita jangan heran ya :)

Selamat membaca~

--

Seorang pemuda berjubah putih dengan pita dahi keluarga Gusu Lan berlarian di ujung tebing demi menahan seorang pemuda yang menghempas tubuhnya ke jurang.

"Lan Zhan, lepaskan aku."

Pemuda Lan itu hanya menggeleng, ia berusaha mengeratkan peganganya pada pemuda yang bergelantung di tebing itu, mengabaikan lengannya yang juga terluka.

"Bukankah kamu juga menentang ku? Biarkan aku mati, hum?"

"Wei Ying." Suara berat pemuda Lan itu bergetar. Pemuda dibawahnya menanggapi dengan senyuman manis di bibir yang di hiasi tahi lalat manis di ujungnya.

"Kita akan bertemu lagi, Lan Zhan." Setelah mengucapkan itu, pemuda berpakaian hitam-merah itu menyentak tangan Pemuda Lan hingga peggangan mereka terlepas dan pemuda itu benar-benar jatuh ke dalam jurang tanpa dasar.

"WEI YING!!!"
.
.
.

Wang Yi Bo, pemuda yang tadinya bergelung dalam selimut, terlonjat bangun dari mimpinya. Tubuhnya dipenuhi keringat, air mata di pipi dan nafas yang tak beraturan. Ia mengusap wajahnya kasar.

"Mimpi itu lagi."

Menghela nafas berat, Yibo menatap langit-langit kamarnya dengan lengan menekakan dahinya. Pikirannya meruntun kembali mimpi yang sering ia alami belakangan ini dimana seorang kultivator muda berjubah putih selalu berusaha menyelamatkan pemuda berjubah hitam-merah yang ingin bunuh diri di tebing.

"Kita akan bertemu lagi, Lan Zhan." Suara pemuda itu terngiang lagi di telinganya. Yibo tidak mengenali wajah itu, namun pemuda bernama Lan Zhan sangat mirip dirinya.

"Lan Zhan. Wei Ying. Sebenarnya kalian siapa?"

Lelah memikirkan mimpi anehnya, Yibo hampir terlelap lagi, namun dering ponsel di atas nakas menyadarkanya lagi.

"Aish! Siapa yang menelpon di pagi buta begini?!" Geruru Yibo dengan mata setengah terbuka, tangan panjangnya meraih ponsel di nakas.

Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Yibo berdecak. Itu Wang Zhoucheng, sepupunya yang sialnya rekan kerjanya juga.

"Apa?"

[Oh Kapten Wang! Dimana dirimu? Kepala kepolisian menanyakan mu!]

"HAH?!"

['Hah' apa? Kau lupa ada pertemuan dengannya? Dimana kau? Apa kau masih di tempat tidur? Dari tadi Pak Kepala menanyakan mu padaku.]

Mendengar ocehan Zhoucheng, Yibo menjauhkan ponsel dari telinganya guna melirik waktu saat ini. Sial, itu delapan lebih empat puluh satu, dan harusnya pertemuan Yibo dengan kepala kepolisian,  Liu Hai Kuan pukul sembilan tepat. Yibo menyibak selimut, segera memasuki kamar mandi.

"Katakan pada Hai Kuan-Ge aku akan datang 10 menit lagi. Aku masih terjebak macet!"

-Tut.

Di lain tempat, Zhoucheng menatap ponselnya tak percaya.

"Yak! Kapten Wang! Kapten Wang! Yibo Ge! Ge! Aishhh, Wang Yibo!!" Zhoucheng berdecak, kemudian menghempas ponselnya ke meja kerjanya, kesal.

See you again. [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang