Ricis benar-benar bahagia dan percaya diri lagi sekarang. Ia merasa tidak sia-sia berkunjung ke rumah kakak sulungnya. Selain bisa bermain bersama keponakannya, ia juga mendapat nasihat dan dukungan yang besar dari kakaknya.
Ia percaya bahwa masih banyak orang yang sayang kepadanya. Yang mengerti keadaannya, bukan berarti Ricis ingin selalu dimengerti. Lagi pula, siapa juga yang tidak ingin dimengerti. Ya kan?
Ricis sadar, banyak sekali orang yang mengharapkan kehadiran dirinya, menganggap dirinya ada, dan menghargai semua usahanya.
Masalah orang-orang yang selalu menilai jelek dirinya, itu hanya sebagai pelengkap hidup. Terkadang kita memang butuh orang-orang seperti itu untuk memperbaiki diri.
Malam ini, sepulang dari rumah kakak sulungnya, Ricis langsung membuat video yang rencananya akan ia upload besok pagi.
Bukan video klarifikasi atau semacamnya. Hanya stock video lama yang tersisa di memorinya. Ricis sedikit menuliskan kata-kata yang memang ingin ia sampaikan untuk semua penggemarnya.
Tidak memakan waktu banyak untuk membuat video tersebut. Pukul 23.56 Ricis sudah menyelesaikannya. Ia segera memasang reminder untuk mengupload video tersebut.
Ricis beranjak dari kasurnya dan mengambil air wudhu. Memang setiap sebelum tidur ia selalu berwudhu terlebih dahulu, ia merasa tidurnya akan lebih tenang.
🐚🐚🐚
Pagi ini Ricis terbangun dengan senyum yang mengenbang di wajahnya. Ia sangat bersemangat untuk menjalani hari ini.
Ricis merasa seperti hidup kembali. Tentunya dengan perasaan yang lebih tenang dan hati yang lebih bersih. Ia banyak belajar dari masalah kemarin.
Ricis bergegas memasuki kamar mandi. Ia benar-benar tidak sabar untuk membagikan kebahagiaan dan keceriaan kembali mulai hari ini.
Ricis menuruni tangga dengan senyum lebar dan menyapa asisten rumah tangganya, "selamat pagi mba Yanti..."
Mba Yanti tersenyum lega melihat Ricis sudah tersenyum ceria lagi hari ini, "pagi juga mba Ria."
"Mba Yanti masak apa pagi ini?" Ricis duduk di kursi makannya.
Mba Yanti berjalan menghampiri Ricis dan menaruh masakannya di depan Ricis, "terong crispy kesukaan mba Ria."
Senyuman di wajah Ricis semakin mengembang saat tahu pagi ini ia akan sarapan dengan menu favoritenya.
"Wah, mba Yanti tau aja aku udah kangen bangen makan terong. Makasih ya mba."
Dari masalah kemarin Ricis benar-benar banyak belajar. Salah satunya adalah, bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki.
Ricis bersyukur memiliki keluarga dan teman-teman yang sangat sayang dan peduli pada dirinya. Ricis bersyukur masih banyak orang yang menghargai keberadaannya.
Terimakasih ya Allah. Engkau memang sangat dermawan. Engkau masih memberi hamba banyak sekali kebahagiaan sampai hari ini. Maaf jika selama ini hamba sering mengeluh dengan apa yang sudah engkau berikan kepadaku. Ricis sangat bersyukur.
Ricis bersantai bermain ponselnya di sofa depan TV. Ia melihat jam di ponselnya, tepat pukul 10 pagi. Yang artinya video 'KEMBALI' akan upload secara otomatis di akun youtubnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are The Team (Ria Ricis & Tim)
RandomRia Yunita, atau kerap disapa Ria Ricis. Mengawali karirnya dengan membuat video instagram. Namanya semakin dikenal ketika ia membuat video squishy di akun youtubenya. Namun hidupnya tidak semulus yang orang-orang bayangkan. Banyak masalah yang haru...