2

6.1K 308 1
                                    

*****

"Kita mau kemana, Ma?" tanya Aldi saat ia berada didalam mobil. Ia menatap Mama yang sedang menyetir itu. Mama hanya tersenyum dan menoleh sekilas mendengar pertanyaan Aldi yang sedari tadi ia lontarkan.

"Kemana lagi kalau bukan mendaftarkan kamu ke sekolah barumu?" ucapnya. Sekolah baru? Oh. Aldi baru ingat kalau hari ini ia akan didaftarkan ke sekolah baru yang akan ia tempati belajar.

Alvaro Maldini. Ya. Itulah nama lengkapnya. Pria berkacamata itu baru saja pindah dari Aussie sekitar setengah bulan yang lalu. Aldi mengikuti jejak Mamanya setelah kedua orang tua mereka bercerai akibat suatu permasalahan. Waktu itu, Aldi melihat jelas kedua orang tuanya bertengkar. Aldi juga mendengar bahwa kalau Ayahnya mempunyai simpanan selama ini dan Mamanya langsung mengetahui hal itu saat membaca SMS di handphone Ayahnya. Tentu saja Mamanya langsung syok dan langsung meminta cerai.

Saat itu juga, Aldi sanga merasa kasihan kepada Mamanya. Dan Aldi sangat kecewa terhadap Ayahnya. Padahal Mamanya telah memberikan segala-galanya agar keluarga kecilnya itu menjadi bahagia. Malah Ayahnya pergi berselingkuh dengan wanita lain. Bagi Aldi, jika Ayahnya berselingkuh, sama saja Aldi juga tak disayang oleh sang Ayah. Itu sebabnya Aldi memutuskan untuk mengikuti Mamanya. Ia sudah terlanjur kecewa dengan Ayahnya itu.

Pada akhirnya, mereka berdua -Aldi dan Mamanya- kembali ke Indonesia dan menetap dirumahnya yang dulu. Rumahnya cukup minimalis. Jadi mereka berdua tidak perlu membeli rumah lagi. Toh rumah yang dulu ia tempati itu juga warisan dari Mamanya Aldi.

Aldi berjanji kepada hatinya kalau ia akan membuktikan kepada Ayahnya bahwa ia dapat membahagiakan Mamanya dengan cara membalas semua jasa-jasa yang ia berikan kepada dirinya waktu kecil. Dan ini salah satu cara untuk membalas dendam kepadaa Ayahnya itu. Dan Aldi juga yakin, suatu saat nanti Ayahnya akan menyadari kesalahannya dan muncul kembali ke hadapannya dengan memohon agar dapat memaafkannya. Apakah Aldi memaafkan Ayahnya jika hal itu terjadi? Entahlah. Karena sekarang ini Aldi benar-benar dendam, benci dan kecewa kepada Ayahnya.

Kini, mereka berdu sudah berjalan dikoridor sekolah sekitar beberapa menit yang lalu. Aldi berjalan dibelakang Mamanya sambil melihat-lihat sekeliling sekolah ini. Bangunannya cukup mewah. Apalagi tamannya juga sangat indah. Sepertinya Aldi akan betah dengan sekolah barunya ini.

Aldi dapat merasakan bahwa dirinya telah menjadi pusat perhatian kali ini. Aldi sempat melirik beberapa siswi yang menatapnya dengan kagum. Para gadis disekolah ini sudah tau bahwa lelaki yang sedang berjalan dengan Mamanya itu akan menjadi murid baru disekolahnya. Mungkin Aldi akan menjadi saingan Iqbaal disekolah ini bagi para siswi disini. Dan mungkin juga Aldi akan digemari oleh siswi disekolah ini.

***

Aldi sedang berjalan-jalan mengelilingi sekolah ini bermaksud untuk melihat isi sekolah ini. Aldi berpendapat bahwa sekolah ini cukup bagus. Aldi sempat melirik di setiap kelas yang kosong. Ruangannya pun sangat luas dan setiap kelas memiliki fasilitas seperti AC, LCD, dan kursi dan meja yang sangat bagus, layaknya kursi dan meja seperti orang yang sedang kuliahan. Bahkan disekolah ini, Aldi sempat melihat ruangan musik. Padahal disekolahnya dulu waktu di Aussie, Aldi tidak pernah melihat ruangan musik disana. Apalagi Aldi memang anaknya hobby main alat musik. Entah itu gitar, pianor, drum, biola dan sebagainya. Selain itu, Aldi juga hobby menyanyi. Suaranya pun sangat bagus dan merdu.

Tentu saja Aldi juga melewati beberapa siswa/siswi yang akan menjadi temannya nanti. Bahkan, Aldi memberikan senyuman manisnya kepada calon teman-temannya. Setiap orang yang ia senyumi, pasti senyumannya itu dibalas. Entah itu cowok ataupun cewek. Sebagai murid baru, tentu saja Aldi harus berusaha sopan dan ramah dengan pelajar dan pengajar yang ada disekolah ini.

"Ini sekolah bagus juga. Siswa/siswinya juga ramah banget. Untung aja gue ikut sama Mama balik ke Jakarta. Kalau gue ikut sama Ayah, mungkin gue ngga akan pernah balik ke sini lagi." Ucapnya pelan seraya berjalan melewati koridor sekolah sambil menatap lurus ke depan. Kedua tanganya ia masukkan ke dalam setiap kantong celana jeansnya itu. Sepertinya Aldi sudah tak sabar untuk sekolah disini besok.

Hate/Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang