Ditinggalkan oleh mu membuat aku jatuh ke jurang paling dalam. Ntahla aku tidak tau sampai kapan aku tetap stuck ditempat gelap ini. Aku berharap ada lelaki yang mengulurkan tangannya untuk membantu aku kembali keatas sana. Menikmati dunia yang bukan hanya sekedar masa lalu.
Pergilah! sekarang aku sudah melepaskanmu. Tapi ingat kalau kamu sudah memilih pergi jangan harap bisa kembali lagi
- Sahira
***Sahira terlihat manis dengan balutan dress sabrina bermotif bunga bunga. Ditambah lagi sedikit polesan diwajahnya membuat dia tampil sempurna.
"Pagi ma".
"Pagi honey. Kamu mau selai coklat atau strawberry hari ini."
"Coklat ma."
"Kamu uda siap sayang? Bentar lagi kita berangkat kebandara. Kamu ngga mau pamitan sama temen sekolah kamu?"
Sahira hanya menggeleng sambil tersenyum manis. Banyak kenangan yang bakal dia tidak bisa lupakan. Tapi keadaan memaksanya untuk pindah. Ia akan pindah keluar kota hari ini. Alasan Sahira pindah bukan karena belum bisa move on melainkan papanya ada tugas kantor diJakarta yang mengharuskan mereka pindah.
"Ayo ma kita berangkat."
Jam menunjukkan pukul 10.00 . Pesawat yang ditumpangi Sahira siap untuk lepas landas. Ia memasangkan earphone dikedua telinga nya. Ia berharap kehidupan barunya ini akan bahagia.
***
"Shit!!! Sa kenapa lo pergi tanpa pamit sama gue."
Raga menghantam dinding bertubi tubi. Tangan Raga memerah. Rasa sakit ditangannya tidak sebanding sama rasa sakit dihatinya. Tapi kenapa Raga harus sakit hati. Bukannya ini yang dia inginkan? Membuat Sahira menjauh darinya. Pikiran Raga benar benar kacau saat ini.
Seorang siswi dengan rambut dikucir kuda menghampiri Raga. "Maaf kak,ini ada surat buat kakak."
Raga mengambil surat ditangan siswi didepannya dan menatap siswi itu menandakan ia boleh pergi sekarang. Raga sudah tau siapa pemilik surat beramplop pink ini.
Semoga setelah kepergian ku ini, kamu tidak menyakiti hati yang lain. Hatiku sudah patah. Cukup aku saja. Jangan ada yang lain lagi
-SRaga tidak dapat menahan tangis nya. Ia merasa bodoh atas perbuatan. Raga terlalu gegabah mengambil tindakan. Ia tidak tau harus bagaimana kemarin malam. Ingin rasanya Raga memeluk Sahira dan mengatakan untuk bertahan sebentar lagi.
"Sa gue ngga akan ngelepaskan lo."
***
Hari ini tepat seminggu Sahira berada di Jakarta. Udara diJakarta sangat berbeda dengan di Bandung. Ia merindukannya.
Kring.....
X
Dimana pun lo berada,jangan haraplo bisa hidup tenang.
Sahira menghiraukan pesan yang diterima nya. Ia tidak habis pikir masih ada orang yang kurang kerjaan seperti ini.
Sahira memakai liptin dibibirnya nya. Setelah semua sudah selesai, ia menuruni anak tangga dan mengambil kunci mobil. Papa dan Mama Sahira sudah pergi tadi subuh. Hari ini hanya Sahira yang ada dirumah itu. Ralat ada bibi juga. Kalian pasti berpikir kalau Sahira anak tunggal. Tidak. Sahira mempunyai abang. Abang nya sedang menjalani KKN diluar kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahira
Teen FictionMeskipun lo merasa sedih,jangan pernah putus asa. Dan meskipun lo terjatuh,jangan merasa hancur. Lupakan mereka yang menyakitimu kemarin tapi jangan lupakan mereka yang menyayangimu hari ini. #Sahira Sedih si boleh tapi jangan be...