this is ending

131 13 4
                                    

Dengan sepatu boots andalanku, aku keluar dari gedung besar yang baru berumur dua tahun ini lengkap dengan tas bawaanku dan satu plastik besar berisi buah yang baru saja diberikan oleh rekan kerjaku serta payung merah kecil. Aku langkahkan kakiku diatas jalan yang tengah di guyur hujan. Kerumunan orang tengah berteduh menunggu hujan reda agar mereka bisa pulang. Aku memang keluar dari pintu yang berbeda dengan mereka. Bukan tanpa alasan. Aku hanya terlalu canggung untuk bertemu banyak orang. Akupun berjalan sedikit lebih jauh dari kerumunan itu agar tidak menarik perhatian. Sial nya, usahaku sia - sia.

"Bomi-yya! Boleh aku ikut dengan payungmu?" teriak seorang namja yang sedikit membungkukan badannya dari arah kerumunan.

Aku menoleh. Mengangkat sedikit payungku untuk melihat ke arah sumber suara. Suara familiar itu membuat semua orang di kerumunan melihat ke arahku. Aku hanya mengangguk dan menggeser posisi payungku agar ada ruang lebih untuk namja itu.

"Sini, biar aku yang memengang payungnya." ucap namja itu setelah berlari kearahku dan mengambil alih payungku.

"Yya! Kau terlalu tinggi! Hujannya mengenai bajuku." gerutuku karena sesaat setelah dia mengambil alih payungku, aku merasa tidak ada lagi payung yang melindungiku dari hujan. Iya aku pendek.

"Kkkkkkk" Namja tinggi berkulit putih ini hanya sedikit terkekeh dan menurunkan payungnya lebih pendek ke arahku.

"Aku hanya ingin pulang cepat hari ini" ucapnya santai tiba-tiba tapi tidak aku tanggapi.

"Ah! Apa yang ingin kau berikan padaku?" tanya nya lagi. Aku hanya terdiam dan mencoba mengalihkan pembicaraan.

Aku memang berencana memberikanya sesuatu. Untuk terakhir kalinya. Sungguh. Tapi aku kan memberikannya lusa. Dan betapa bodohnya dia menanyakannya hari ini.

"Lihat, aku mendapat paket buah dari Shownu Oppa dan Chorong Eonni." celetukku hanya untuk mengalihkan pembicaraan.

"Wah curang, kemarin kau mendapat coklat juga kan dari Manager Kim, kenapa Manager kim tidak memberi aku juga?" gerutunya.

"Kau siapa?!" teriaku sedikit menjengkelkan.

"Jadi hadiah yang ingin kau berikan padaku itu darimu atau dari manager kim?" tanya nya lagi dan lagi. Oh tuhan kenapa dia bodoh sekali.

"Dari aku lah!" jawabku sinis. Beruntungnya kami sudah tiba di parkiran.

Aku memarkirkan mobil ku di barisan depan. Jadi aku lebih dulu sampai ke mobilku. Dia memayungiku hingga aku masuk ke dalam mobil. Lalu dia berlalu menuju mobilnya yang terparkir cukup jauh.

Aku tidak bergegas pergi. Aku menunggu payungku. Bukan karena aku tidak percaya dia akan mengembalikannya atau tidak. Aku hanya tidak ingin untuk bertemu denganya lagi hanya untuk prosesi pengembalian payung.

Beberapa saat kemudian mobilnya berhenti tepat di depan mobilku. Lalu namja itu berlari keluar dari mobilnya untuk mengantarkan payung.

"Terima kasih. Aku duluan" ucapnya lalu berlari kembali ke mobilnya.

Aku hanya tersenyum dan mulai menyalakan mobilku untuk bergegas pulang.

**

Aku melambatkan laju mobilku karena derasnya hujan membuat jarak pandang berkurang. Aku rasa itu alasan yang masuk akal untuk berkendara dibawah hujan dengan laju yang lambat. Tapi aku sadar aku bukan manusia yang akan melaju selambat ini sekalipun aku tengah mengarungi badai.

Entahlah, ini karena memang aku terlalu takut menerjang hujan atau karena aku sedang terlarut dalam suara hujan yang membuat perasaan-perasaan yang seharusnya sudah berada di dasar hati kembali terangkat ke permukaan.  Ide – ide gila mulai bermunculan di otak ku yang sebenarnya sudah sangat penat ini. Tentang bagaimana bisa aku melupakanmu, jika  kau masih ada dalam keseharianku.

Apa aku perlu mencari pekerjaan baru setelah semua tanjakan aku lalui setengah mati, Hanya demi menjauh dari mu? Ah tidak tidak, ku rasa logika ku masih cukup waras untuk tidak melakukannya hanya demi seseorang yang tidak berguna sepertimu.

Sebenarnya aku bukan orang yang sulit melupakan sesuatu. Sungguh, aku bahkan tidak ingat bagaimana wajah mantan pacarku dan alasan kami putus dua tahun lalu. Aku manusia yang bisa mengendalikan diri dengan cara terus bersugesti terhadap sesuatu. Buktinya, aku bisa mensugestikan otakku untuk tidak menguhubungimu walau itu sangat sulit bagiku.

Sialnya semua usahaku sepertinya sia-sia karena kau wajahmu bukan hanya ada dianganku melaikan di kehidupan sehari-hariku.

Aku tahu betul, ini kisah yang seharusnya aku akhiri sejak tujuh bulan yang lalu. Iya. Seharusnya hari itu benar-benar berakhir jika kau tidak membuka pintu hidupmu dan mengijinkan aku masuk. Tapi aku tidak menyalahkan mu. Aku yang memulai semua ini dan aku juga yang akan … ah maksudku harus mengakhirinya.



TBC

Apa kabar? Sudah lama ya sejak aku menghilang hehe
Mian...

Sejak tujuh bulan lalu aku ingin menulis cerita ini dengan main cast Hyungwon. Tapi aku belum menemukan cast perempuan yang cocok dan merasa kebingungan dengan karakter OC. Lalu munculah #HyungBom moment. Bomi benar-benar karakter yang tepat.

Selamat menikmati (:
Vote, comment, share ❤

8 MOON (Hyungwon Monsta X ft Bomi Apink)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang