Num 18

233 38 5
                                    

Di suatu pagi yang cerah~

Hampir siang.

"BEGO BANGET SUMPAH GA BOONG GUE," sumpah Sinb sambil masang muka sepet.

Jungwoo ya kaget dong lagi enak leyeh-leyeh di karpet sambil nonton upin ipin, dikagetin sama Sinbi yang tiba-tiba masuk rumah.

"Wesh, bu. Masuk rumah orang bukannya salam dulu kek, kasih nastar kek, kasih parcel kek ini malah ngatain orang bego," kata Jungwoo.

"Lah, gue masuk rumah orang ya?"

Gantian Jungwoo yang masang muka sepet, "bukan. Rumah marmut."

Sinbi ngedeketin Jungwoo sambil nyubitin pipi Jungwoo.

"Ululululuuuuuu marmut satu ini ngambekan amat."

"Lepas weyy," kata Jungwoo sambil berontak. Akhirnya Sinbi ngelepasin tangannya dari pipi Jungwoo.

"Ada apa lu tiba-tiba masuk rumah ngomong bega bego bega bego?" tanya Jungwoo. "Heh, karpet aladin, jawab dulu mau nyelonong kemana lu?"

Bener-bener Jungwoo ya, pacar sebegitu cantiknya dipanggil karpet aladin.

"Dapur. Aus gue di jalan ngomong bego mulu," jawab Sinbi.

Gak lama Sinbi balik sambil bawa toples isi nastar.

"Heh, bocah ya. Enak bener nyomot makanan orang. Ini punya teh Sowon. Dimarahin tau rasa lu," kata Jungwoo. "Btw enak ga itu? Bagi dong."

Sinbi ngejejelin 3 buah nastar ke mulut Jungwoo. Sekaligus 3 bayangin aja. Jungwoo sih ngunyah-ngunyah aja orang nastarnya enak.

"Bi, bagi lagi dong. Enak."

"Gak."

"Ih bagi. Enak ini."

"Gue bilang engga ya engga."

"LOH KENAPA? INI KAN PUNYA TETEH GUE."

"Karena 3 buah nastar sama dengan satu piring nasi. Lu udah makan sepiring nasi ya, diem," kata Sinbi sambil lanjut makan nastarnya lagi. Lah, malah dia yang makan lebih banyak.

Jungwoo pasrah aja deh.

"Ehiya bi, tadi lu ngatain orang bego bega bego gitu kenapa si? Siapa yang bego?" Tanya Jungwoo.

"Elu."

"Kampret. Gue nanya serius."

Sinbi berhenti makan terus naro toplesnya di karpet. "Jadi gini-"

"ASSALAMUALAIKUM ATOK O ATOK!"

"Siapa dah ah."

Jungwoo berdiri habis itu nyamperin orang yang teriak di depan pintu.

"Atok atok disini ga ada atok atok ya," sewot Jungwoo.

"Ada," kata Seungwoo.

"Mana?" Tanya Jungwoo.

"Elu," jawab Seungwoo.

"Ya elah bang, bangkotan juga elu," ejek Dongmin.

"Heh, mon maap ye, tua-tua gini muka gue tetep shining shimmering splendid. Jangan salah." Bantah Seungwoo.

"Serah lah anjir," kata Jungwoo sama Dongmin barengan.

"Ada apa lu berdua ke rumah gue?" Tanya Jungwoo to the point.

"Mau mabar sama Mingyu. Ada kan itu si malika?" Tanya Dongmin

"Ada noh. Ke kamarnya aja langsung."

Akhirnya tu 3 orang masuk ke rumah.

"Eh ada Sinbi," sapa Dongmin.

"Siapa dia? Busi?" Tanya Seungwoo.

"Nama gue sinbi ya bukan busi," kata Sinbi sambil ngelempar bantal ke muka Seungwoo. Tapi ga nyampe.

"Santai woi," kata Seungwoo. "Pacar lu woo?"

Seungwoo berasa nanya ke diri sendiri. Tapi dia masih jomblo. Kasian.

"Iya. Udah ah sono-sono. Ganggu ketentraman orang aja. Dasar jomblo," usir Jungwoo.

"Gue ga jomblo ya tolong," sanggah Dongmin. "Kan otw mepetin teteh lu, woo. Hehe."

"Telat njir. Bang tiway udah duluan," kata Sinbi.

Seungwoo sama Dongmin akhirnya jalan ke kamarnya Mingyu. Seungwoo ketawa ngakak. Dongmin mukanya asem.

"O ya tadi kenapa?" Tanya Jungwoo.

"Kenapa apanya?"

"Cerita lu lanjutin."

"Ooo, jadi gini-"

"TEHHH SOWON GEULISSS, AYA KA RUMAH NTEU?" teriak Yerin dari depan pintu lagi ngelepas sepatu.

"BERISIK MANEH," teriak Sowon dari dalem.

"Oh berarti ada," kata Yerin udah selesai ngelepas sepatu langsung nyelonong masuk ke rumah tak lupa menyapa Sinbi dan Jungwoo.

"Jadi gini-"

"GYUUUU ADA DI RUMAH GA LO?!" teriak Jaehyun.

"ADA!!!" sahut Mingyu.

Jaehyun masuk dengan santainya tak lupa melemparkan senyum manis ke Sinbi sama Jungwoo yang lagi melongo kenapa pada berdatangan mulu orang-orang.

"Ayo cerita," kata Jungwoo.

"Ogah ah, baru jadi gini ntar ada yang masuk lagi. Males ah udah. Ogah gue. Mau pulang aja," kata Sinbi beranjak keluar dari rumahnya Jungwoo habis itu pake sepatu. Jungwoo cuma bisa diem aja dong. Nganter Sinbi sampe ke depan gerbang.

Masuk ke rumah, dia ngeliat masih ada toples nastar di karpet.

"Kudu dibalikin ke tempat semula nih, kalo engga teh sowon marah ntar."

Jungwoo ngambil toplesnya dibalikin ke dapur habis itu ngacir ke kamar pura-pura tidur.


Tak lama kemudian,

"Eh, rin. Gue habis bikin nastar loh. Enak deh," kata Sowon. Ini Sowon sama Yerin lagi ada di dapur.

"Mana? Cobain dong."

"Ini," kata Sowon sambil nunjukin toplesnya. "Lah kok tinggal setengah?"

Yerin cuma natap bingung Sowon. Habis itu tutup kuping.

"MINGYU! JUNGWOO! KALIAN YANG MAKAN NASTARNYA YA?! NGAKU?!"

Ga ada jawaban.

Sowon nyamperin ke kamarnya Mingyu sama Jungwoo.

Mingyu malah molor sama 3 temennya. Bener-bener, Seungwoo sama Dongmin ga mabar. Tapi mobar. Molor bareng.

"Ga mungkin mereka."

Akhirnya Sowon ke kamar Jungwoo.

"Gausah pura-pura tidur lu ya."

"Tidur kok teh."

KOK, JAWAB?

"BANGUN GA LU, BIKININ ULANG NASTARNYA."

Sowon narik-narik selimut Jungwoo. Jungwoo juga ga kalah kuat nariknya. Tapi akhirnya Jungwoo kalah, jatuh deh.

"AMPUN TEEH."

"BIKININ ULANG."

"GUE GA BISA TEH."

"GAMAU TAU."

"HUE SOMEONE HELP MEEE!!!"

Kasian Jungwoo.

Penyebab Sinbi marah juga sampe sekarang masih misterius.

















Balik guys. Maap garing. Lagi buntu.

Kim Family - GfriendXNCTXSVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang