3.Mama

8 3 0
                                    

"drrtt...drrtt...drrtt..."

Sudah beberapa kali ponsel milik si empunya bergetar di samping ranjang.Jelas dia enggan mengangkat.Batinnya memprediksi itu dari sahabatnya.Siapa lagi jika bukan Feli.

"Drtt..."

"Ayana,telpon kamu bunyi terus.Angkat dong.Siapa tahu penting."

Ayana mendongak.Menatap si pemilik suara"Sejak kapan mama ada di situ?"

"Kamu ya.Mama masuk buka pintu masak gak kedengeran?"

"Enggak ma."Ujar Ayana mengganti posisi tidurnya menjadi duduk bersila di atas ranjang.

Dieluslah rambut anaknya itu."Mama kok ngrasa akhir-akhir ini kamu gak semangat gitu.Ada apa,sayang...crita dong sama mama.Semenjak kamu masuk SMA jarang loh curhat-curhatan lagi sama mama."

"Ma,"

"Iya?"

"Jadi,gini."

"Oh,ya bentar-bentar.Mama kok gak pernah liat Agam kesini lagi ya?"

"Ma,emang itu yang mau aku omongin."

"Soal Agam?"

"Iya ma.Aku putus."

"Kronologinya gimana?"

"Dia mutusin aku tanpa sebab."

"Kamu gak tanya alasannya,mutusin kamu."

Cairan bening yang  menumpuk di pelupuk mata Ayana akhirnya terjun bebas membasahi pipi chubby nya.

"Aku,aku gak bisa nanya ma.Waktu dia mutusin aku.Dia cuma bilang maaf dan gak bisa ngelanjutin hubungan lagi ma."

"Selesai putus kamu gak pernah ketemu sama dia?kamu juga gak nyoba nanya lagi kenapa bisa mutusin kamu gitu?"

"Aku gak pernah ketemu dia lagi ma setelah putus."

Alasan klise yang diberikan Agam membuat Ayana nangis dan uring-uringan.Moodnya pun naik turun.Seorang lelaki memberikan alasan yang gak masuk akal untuk mengakhiri sebuah hubungan?Sempat terlintas di pikiran Ayana.Apakah Agam berselingkuh?dan apa pelakor diantara hubungan mereka?layaknya drama Korea The World of the Married? atau Agam memang sudah bosan menjalin sebuah ikatan dengan Ayana?

"Gini ya nak."Mama Ayana mencoba membuka hati anaknya.Memberi wejangan-wejangan yang membuat Ayana tidak putus semangat.Apalagi hanya karena soal cinta.

"Kamu gak usah sedih berlarut-larut.Sebuah perpisahan emang gak enak,sayang.Apalagi dari cerita kamu,Agam gak memberikan klarifikasi yang jelas.Ambil simple nya aja.Berarti Agam bukan lelaki terbaik yang dipilihkan Tuhan untuk kamu.Mending sekarang,kamu isi aktivitas kamu sama hal-hal yang sekiranya posiitif yang bisa kamu lakukan."

"Ma,"Lagi dan lagi.Ayana menangis.Dipeluklah tubuh setengah baya itu.Ayana ingin menghempaskan semua masalahnya.Energi positif mamanya sudah cukup tertuang dalam pelukan ini.

"Ayana,bakal berubah ma.Ayana gak akan lemah.Ayana mau bangkit."

"Iya ay."jawab mamanya masih diposisi yang sama.

Naluri seorang ibu memang sungguh luar biasa.Beliau bisa merasakan kondisi anaknya.Meskipun, tak bercerita tentang masalah yang dihadapi.Namun,apakah Ayana sanggup memegang kata-katanya.Untuk bersikap tangguh dan menerima semua keadaan.Ayana tak bisa setegar itu.

"Drrtt..."

Handphone Ayana kembali bergetar.Mungkin sudah hampir 99×.Si penelpon pasti merasa kesal di ujung sana.

"Tuh,angkat dulu.Gak baik dianggurin.Siapa tau penting."

"Hm." Kata Ayana mengambil dan menekan tombol angkat pada handphone nya.

"Ayana....huhuhu....gue minta maaf.Tadi gue gak seharusnya ngungkit-ungkit dia di depan lo pas di sekolah.Nyesel gue."

Cerosos orang diseberang sana.

"Hm,gue yang harusnya minta maaf.Gak seharusnya gue diemin telpon lo.Dan sekarang,gue udah mulai bangkit Fel." Ayana menghelaan nafas panjang meresapi semua kata dari mamanya.

"Bagus deh kalo lo baik Ay."

"Iya,gue mau nerusin hidup gue yang warna warni kayak gulali lagi.Dan akan secepatnya move on."

Diam.Padahal telpon keduanya masih tersambung.

"Woy!bebek.Kok diem sih lu."Maki Ayana pada Feli lewat handphone nya.

"Eh,iya iya."

"Ada yang Lo tutupin ya dari gue?"selidik Ayana.

"Eng-gak Ay."

"Pokoknya besok lo harus cerita.Gue gak percaya kalo gak ada apa-apa.Dan,lo utang cerita sama gue!"

"Ah udah ah.Tidur dulu ya Ay."

"Hm,yaudah.Good night."

"Too."





























*Vote dan comment kalian berharga sekali buat cerita ini.Love all*

Who is My Only Man?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang