PROLOG

246 28 7
                                    

-Rabu, 3 Desember 2019

Aku? Hilya Salsabilla Prameswari. Putri tunggal dari Ayah seorang Arkeolog, dan Bunda seorang sejarahwan.

Complete bukan? Perpaduan yang match antara Ayah dan Bunda, jadilah aku.

Seorang siswi SMA yang tergila-gila dengan sejarah. Siang-malam hanya berkutat dengan setumpuk buku, yang satu bukunya saja memuat beratus-ratus lembar tanggal, nama tokoh, dan peristiwa bersejarah.

Hingga, suatu saat aku menemukan artikel yang tidak biasa. Membuat ku penasaran tingkat kronis.

Bagaimana tidak? Disitu, dikatakan bahwa agama Islam telah ada semenjak bahkan sebelum Sri Paduka Raja Hayam Wuruk?

Oh. Tidak, tidak, tidak.

Aku tidak bisa membiarkan rasa penasaran ku membuat ku mati seketika.

Aku, harus membuktikan nya sendiri.

Kakek?

Aku berjalan tergesa-gesa keluar kamar.
Kaki ku, ku arahkan pada sebuah ruangan hangat yang di dalam nya terdapat dua malaikat kebanggaan ku.

"Ayah, Bunda. Libur akhir tahun ini, Hilya ingin mengunjungi kakek yang di Mojokerto. Boleh?"

Dan, tentunya dibalas senyuman mengembang.

"Tentu saja, sayang. Apapun untukmu."

"Ya. Ayah dan Bunda akan mengantarmu."

.
.
.
.
.
.
.
Do'akan istiqomah. Actually, sebagai author amatir, aku gapernah kena author block.
Jujur, aku punya banyak sekali ide cerita di otak liarku.

But, aku sering kena males block. Menimbulkan males tingkat akut.

Dan, aku punya harapan, semoga aku dapat merampungkan cerita ini.

Jangan lupa, kasih bintang di pojok kiri bawah yah!

Thanks.

Best Regards.
By: n_n

Kau, Aku, dan Sejarah dalam TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang