2

434 49 17
                                    

Disclaimer: Masashi Kishimoto
Author : Haruno14

HAPPY READING MINNA




" KEDIAMAN PANGERAN UCHIHA ITACHI "

Bangunan yang begitu megah dengan arsitektur seni zaman kuno semakin membuat gadis bersurai pink itu takjub  sejak  pertama kali menginjakkan kaki ke- kediaman ini.

Riuh ramai para tabib dan pelayan yang berlalu lalang, serta raut wajah mereka yang menandakan ke- khawatiran yang mendalam terhadap seseorang yang tengah berjuang di dalam sana.

" Hormat kepada Yang mulia Raja dan permaisuri serta selir Hyuuga, Semoga makin panjang umur dan tetap berkuasa "

Hormat seorang tabib, saat memberi hormat tangannya terus bergetar serta keringat terus mengucur dari pelipisnya.

" Bagaimana kondisinya"

Ujar yang mulia Raja dengan  nada suaranya yang tampak lebih dingin dan datar.

" Maafkan hamba Yang mulia, kondisi Nyonya Uchiha izumi semakin memburuk bayinya tak kunjung keluar sedangkan kontraksi sudah terjadi berjam-jam lalu akibatnya sekarang Nyonya Izumi mengalami pendarahan hebat"

Terang pelayan tersebut sambil terus menundukkan pandangannya.

" ku beri kau dan yang lainnya waktu sampai matahari terbenam, jika kalian tak mampu,  terima sendiri konsekuensinya "

Ujar Raja Uchiha dengan sorot mata tajamnya yang bak elang itu, rahangnya tampak mengeras menandakan emosi yang sedang di tahan.

" Hmm Yang mulia, tak usah terlalu khawatir serahkan saja semua urusan ini pada para tabib, percayalah mereka pasti bisa"

Ujar Selir Hyuuga sambil membelai wajah Yang mulia dan melirik Sakura sekilas.

Namun, yang di- lirik hanya mengabaikannya sambil mata emeraldnya berfokus pada ruangan di depan sambil berfikir tindakan apa yang harus Sakura lakukan.

Sebagai seorang Dokter, jiwa dan nalurinya menolak keras untuk tetap diam, Sakura ingin menyelamatkan wanita yang tengah bertaruh nyawa di dalam ruangan di depannya,

"Uchiha izumi tengah hamil besar dan sudah kontraksi sejak beberapa jam yang lalu. Tapi bayinya tak kunjung keluar jika di biarkan lebih dari 4 jam maka resikonya adalah Kamatian!."

Jika bayinya tak kunjung keluar maka hal  yang akan terjadi adalah kematian, aku harus segera bertindak!.

" Maafkan hamba yang mulia, bisakah saya masuk dan menemani Putri Uchiha izumi  di dalam? "

Pinta Sakura dengan senyum manis mengembang di wajahnya, tentu saja itu hanyalah senyuman palsu untuk mengelabui Raja angkuh di depannya ini.

" Maafkan saya yang lancang Permaisuri, tapi bukannya Permaisuri takut akan darah ya saya takut jika Permaisuri masuk yang akan terjadi mungkin permaisuri akan pingsan "

Ujar Selir Hyuuga, dari nada bicaranya terlihat jelas bahwa ia berusaha manahan tawa.

" Heeh rupanya Selir hyuuga tahu banyak ya tentang diriku tapi sayangnya belum semuanya.

Maafkan hamba yang mulia Raja, hamba anggap sikap diam anda sebagai persetujuan akan permintaan hamba barusan "

Ujar Sakura sambil membungkuk memberi hormat lalu melangkah menuju ruangan tempat Putri Uchiha izumi tengah berbaring.


🌹💐🌹


Wajah cantik yang tampak lelah ini semakin memucat di tambah dengan kontraksi yang belum mereda sedangkan air ketubannya sudah pecah beberapa saat yang lalu.

Para tabib yang berlalu-lalang berdiskusi satu sama lain yang sedang membahas pengobatan untuk Putri Izumi.

" Kemarilah kalian "

perintah Sakura sambil duduk di tepi ranjang tempat Putri izumi berbaring sambil memegang erat jemarinya mencoba menyalurkan kehangatan.

" Hormat pada Permaisuri, kami para tabib istana menghadap pada Permaisuri "

Ujar salah satu dari mereka, dilihat dari usianya dapat di tebak bahwa ia merupakan Tabib senior di kerajaan ini.

" Apakah di sini telah di temukan obat bius? Semacam obat tidur dosis tinggi? Apakah ada "

Tanya Sakura sambil melirik para tabib satu- persatu.

" Hamba menjawab Permaisuri, di taman belakang Kerajaan ada sebuah tanaman yang memiliki khasiat seperti yang Permaisuri katakan tapi efek sampingnya sangat tinggi dan sangat beresiko Permaisuri "

Ujar seorang Tabib yang usianya masih seumuran dengan Sakura.

" Hmm bawa kemari tanaman herbal itu, aku sendiri yang akan meraciknya dan akan ku usahakan untuk mengurangi efek sampingnya "

Ujar Sakura tegas sambil menatap dingin satu - persatu tabib di depannya.

" Tapi Permaisuri ... "

jeda mereka sambal melirik satu sama lain, tentunya mereka merasa tidak yakin bahwa sang permaisuri bisa ilmu pengobatan.

" heehh .. apa kalian ingin di penggal "

ujar Sakura sambal menatap para tabib di depannya dengan dingin.

" hamba tidak berani yang mulia Permaisuri"

ujar mereka serentak sambil menunduk lalu memohon undur diri untuk mengambil tanaman obat tadi.

Lima belas menit berlalu da para tabib baru tiba dengan sekuntum bunga yang berbau pekat, tanpa di komando Sakura langsung membawa bunga tersebu ke sebuah meja dan memint beberapa alat untuk menggerus bunga dan penyaringan untuk mengekstrak



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku menjadi permaisuri?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang