Awal bertemu

858 36 6
                                    

Seorang wanita yang sedang mengemudikan mobilnya hanya seorang diri dimalam hari melintasi jalanan ramai kota. Mengemudikan mobil itu dengan kecepatan sedang sembari menoleh kekanan dan kekiri kaca jendela seperti sedang mencari sesuatu entah apa itu. Wanita yang terbilang sudah cukup tua jika dilihat dari usianya itu namun berbeda jika dilihat dari segi penampilannya saat ini. Bagaimana bisa wanita yang sudah memasuki usia 48 tahun itu masih sangat terlihat muda seperti gadis yang baru saja menginjak umur 25 tahun. Dan, siapa sangka wanita ini telah mempunyai seorang anak lelaki satu-satunya yang sangat tampan.

Kim Yoona, wanita yang sedari tadi entah sedang mencari sesuatu atau hanya sekedar jalan-jalan malam saja.

Setelah beberapa jam menelusuri jalanan kota, Kim Yoona tiba-tiba menghentikan laju mobilnya mendadak ketika memasuki jalanan yang sepi. Ia melihat seseorang diluar sana seperti sedang diganggu oleh sekumpulan brandal.
.
.
"Aaarrgghh,  saya tidak berbohong saya tidak mempunyai uang sama sekali, tolong jangan ganggu saya..  saya mohon.. "

Para berandal itu terus menerus merogoh isi tas yang pemuda itu kenakan, mereka terus mencari cari sesuatu didalamnya. Pemuda itu berusaha untuk mengambil tasnya kembali namun satu orang dari berandal itu mendorong Jungkook hingga terbentur keras ketanah.
.
.

Tanpa rasa takut, Kim Yoona cepat-cepat keluar dari mobilnya dan berlari menghampiri seseorang itu.

"HENTIKAN!!"

Para berandal itu menoleh, begitupun dengan Jungkook.

Ketua berandal itu menghampiri Kim Yoona sembari menggodanya.

"Hey nona manis, sedang apa kau disini?"

Ucap berandal mencolek dagu Kim Yoona tetapi ia tepis tangan itu kemudian melesakan pukulan pada perut sang ketua berandal sehingga menghasilkan rintihan sakit.

Tak ingin menyiakan waktu ketika anak buah berandal itu menghampiri sang ketua kesakitan,  Kim Yoona cepat cepat menarik Jungkook dan berlari kedalam mobilnya. Lalu ia segera menyalakan mobil dan melajukannya dengan kecepatan sangat kencang, beruntung sekali akhirnya mereka berdua lolos dari para berandalan sialan itu.

Dirasa jangkauan sudah sangat jauh, Kim Yoona mengatur kecepatan mobilnya kembali normal tidak begitu cepat ataupun lambat.

"Eommonim terimakasih banyak tapi maaf,  saya turun disini saja.. Maaf sekali sudah merepotkan, terimakasih banyak sekali eommonim.. " Ucap Jungkook sembari menunduk.

"Kau tidak merepotkan saya sama sekali, kebetulan saya lewat jalan sana juga.. Jangan terlalu banyak berterimakasih nak.. " Kim Yoona tersenyum.

"Ta-tapi-"

"Sudah sudah, kau tinggal dimana saya antarkan pulang.. "

"Tidak, tidak usah eommonim saya turun disini saja tidak apa-apa.. "

"Saya antarkan tidak ada penolakan, apa masih jauh? "

Jungkook mengangguk ragu.

"T-tidak begitu jauh eommonim.. "

"Baiklah, oh iya kita belum berkenalan. Siapa namamu? "

"Ah, saya Jeon Jungkook eommonim.. "

"Nama yang indah seperti rupanya.. " Kim Yoona menoleh dan tersenyum. "Saya Kim Yoona.. " Ia menjulurkan tangannya Jungkook pun membalasnya.

"Bagaimana kau bisa ada disana? "

"Ah, saya baru saja pulang bekerja eommonim tiba-tiba berandalan itu menginginkan uang saya.. "

"Memang biasanya kau oulang bekerja melewati jalanan sepi itu? "

"Iya, tapi baru kali ini saya diganggu oleh mereka.. "

"Apa pekerjaanmu kalau saya boleh tau? "

"S-saya bekerja di Banana Tree Cafe."

"Banana Tree Cafe?"

Jungkook mengangguk.

"Woah saya dan anak saya sering memesan kue banana disana, sesekali kami mengunjunginya langsung karena ingin meminum kopi sungguh rasanya enak sekali.. "

"...tapi saya tidak pernah melihatmu? "

"Serius eommonim?"

Kim Yoona mengangguk dan tersenyum.

"..Aah, mungkin ketika eommonim datang ke cafe itu saya sedang tidak ada jadwal bekerja.. "

"Mungkin juga,  apa upah disana mencukupi kebutuhanmu? "

"Ah, sebenarnya saya masih kekurangan karna upah itu hanya cukup untuk bayar sewa kontrakan dan makan saja, jika ada sisa saya tabungkan.. "

Kim Yoona mengangguk.

"Emm, eommonim apa saya boleh bertanya?"

"Silahkan, tak perlu sungkan Jungkook.. " Ia tersenyum kembali.

"Eommonim punya anak? m-maaf saya lancang.. "

"Tidak apa apa Jungkook, iya saya sudah mempunyai anak.. "

"Eommonim terlihat masih muda seperti ini,  saya tidak menyangka sama sekali.. "

Kim Yoona tertawa.

"Banyak sekali yang menyangka sepertimu, tetapi sebenarnya aku memang sudah cukup tua dan anakku sudah dewasa dia sudah menjadi CEO menggantikan Appanya,  karena Appa dia sudah lama meninggal dunia.."

"Eommonim maaf saya tidak bermaksud-"

"Ssstt,  tidak apa-apa.. jadi saya hanya tinggal berdua sekarang bersama anak saya satu-satunya.. "

Jungkook mengangguk paham.

"Semenjak dia ditinggalkan Appanya, dia berubah menjadi seorang yang sangat pendiam tidak banyak berbicara, wajah yang tanpa ekspresi selalu datar dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya sangat dingin sekali.. Saya seperti kehilangan anak saya yang awalnya sangat ceria seperti dahulu kala, dia dulu sangat dekat sekali dengan kita berdua selalu bercanda tawa setiap harinya dan jika saya sedang diluar kota anak saya selalu tidak ingin jauh dengan Appanya, mereka sangat dekat sekali.. Maka dari itu ketika Appanya pergi meninggalkan dia dan juga saya akibat kecelakaan mobil,  dia benar-benar berubah drastis menjadi seperti sekarang ini.."

Jungkook yang sedari tadi mendengarkan cerita Kim Yoona pun ikut merasakan kesedihannnya.

"Maaf eommonim, saya tidak tau.. "

Kim Yoona kembali tertawa menegarkan diri.

"Tidak-tidak harusnya saya yang meminta maaf karena sudah lancang menceritakan kisah keluarga saya sendiri karena terbawa suasana.. "

"Tidak apa-apa eommonim, saya senang mendengarkan cerita oranglain dan saya bisa menjaganya jika itu rahasia.. sudah lama saya tidak pernah berinteraksi seperti ini dengan siapapun.. "

Kim Yoona menoleh Jungkook lalu tersenyum.

"Kau sopan sekali, sedari tadi saya perhatikan kau sangat menghargai saya ketika berbicara.. "

"...Jungkook, bagaimana jika kau berhenti bekerja di cafe itu dan kau bekerja dengan saya diperusahan anak saya? Kebetulan anak saya sedang mencari sekretaris dan kami belum menemukan yang cocok, maukah kau menjadi sekretaris anak saya? "

"S-sekretaris? "

MY SECRETARY "TAEKOOK"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang