"lo dari dulu suka nya telat mulu deev" ucap alya yang sedari tadi menunggu deeva di depan pintu
"he he sorry, habis rumah gue jauh banget dari rumah, tapi hari ini gue ada kabar baik"
"apaan? kantin jualan makanan baru?" dela menyahut
"yee, lo pikiran nya makanan mulu, pantes gak ada cowok yang mau sama lo,"
"deev, udah nyampe?" andre menghampiri deeva
"hehe, iya"
"kan gue udah bilang, lain kali gue aja yang jemput lo"
"tapi mulai besok lo nggak usah ngasih gue tumpangan terus kayak dulu, soalnya hari ini gue mau pindah rumah"
"hah? pindah?" dela alya dan andre serempak berteriak
"heboh banget sih! kan gue juga bosen telat mulu, lagian kita kan udah kelas tiga, pasti pulang nya sering kesorean, nah gue minta bantuan kalian buat angkat barang barang ya"
"siap" andre dengan sigap bersuara
"apaan nih, kok rame banget" ucap daffa
"lo kemana aja sih, udah nanti lo ikut kita oke" andre menepuk punggung daffa
"eh eh, ada pak hendri"
seketika kelas yang tadi nya begitu ramai menjadi sepi
pak hendri masuk dengan senyum khas nya "anak anak, hari ini bapak mempunyai kabar baik"
namun murid murid justru saling berbisik karna kehadiran seseorang di samping pak hendri
"seperti yang kalian lihat, kita kedatangan murid baru, jadi saya harap kalian dapat menerimanya dengan senang hati dan membantu bila kesusah an, silahkan perkenalkan namamu"
"halo, nama saya rafa albie, panggil saja albie"
"albie, kamu duduk disana" pak hendri menunjuk bangku yang masih kosong
jantung deeva berpacu begitu cepat, ia tak menyangka akan bertemu albie disini
"sst, albie, lo inget gue kan?" deeva berusaha berbicara dengan albie
albi menoleh pada deeva, ia menghela nafas dan takpeduli dengan ucapan deeva
~***~
"sumpah tadi lo lihat kan, tuh anak ganteng banget" alya menjerit begitu mereka sampai di kantin
"apaan sih, orang kayak gitu mah, modal tampang aja" andre menyahut dengan kesal
"idih,, bilang aja lo iri kalo albie lebih tampan dari lo" ucap dela tidak terima "karna fakta nya albie lebih tampan dari lo, iya kan deev?"
"hah? iy iya," deeva mengangguk angguk meski tak tahu apa yang tadi dela katakan
andre mendengus kesal karna merasa tersaingi dengan albie
"ciee, ada yang cemburu tuh, lagian albie tuh nggak cuman modal tampan, lo lihat kan tadi dia pas ngerjain soal di papan? jago banget, udah ganteng, pinter lagi" alya berusaha memanaskan suasana andre
"daripada debat mending kita makan aja" daffa datang dengan nampan yang sudh berisi lima mangkuk bakso
~***~

KAMU SEDANG MEMBACA
my apatir
Romanceaku mau dan mampu mencintaimu, tak peduli berapa kali kau menyakitiku, akan selalu ku beri kau kesempatan lagi dan lagi, meski selalu kau gunakan kesempatan itu untuk menyakitiku