Pertemuan

43 4 4
                                    

Baca ulang ya, soalnya alurnya dirombak ulang... Sorry🙏🙏🙏
Insyaallah yang ini lebih bagus.

Happy Reading💚







"Ketahuilah bahwa pertemuan merupakan bagian terpenting sebagai perawalan dalam kehidupanmu kelak."

~ Pelita Senalya ~


















"Lit... Lita tungguin," teriak seorang perempuan sembari berlari menghampiri gadis yang bernama Lita tersebut.

Gadis yang merasa namanya disebut itu pun langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya tadi. Kemudian setelah cukup lama menunggu akhirnya orang itu pun datang dan sudah berdiri di hadapannya, orang tersebut tak lain merupakan sahabatnya dari SD. Alysa Gessa, ya itu adalah namanya. Akan tetapi, Lita lebih sering memanggilnya Sasa.

"Eh kamu ya dari tadi aku Manggil-manggil kamu, malah kamu gak jawab," ucap Alysa sesekali diselingi dengan tarikan napas.

"Ya maap Sa, aku kan gak denger," Alysa pun memajukan  bibirnya dan melengos ke samping setelah mendengar balasan santai dari Lita.

"Enggak kamu udah jahat sama aku," balas Alysa masih dengan kondisi yang sama dan mendramatiskan keadaan.

"Sorry Sa, ya...ya...ya," ucap Lita dengan nada yang memohon.

"Ya... Yaudah deh," balas Alysa kesal karena harus mengakhiri dramanya sendiri. Kemudian ia teringat bahwa ia belum mengecek kelas barunya nanti.

"Eh ya Lit, kamu udah check papan pengumuman pembagian kelas?" Lita menggeleng setelah ditanya oleh Alysa.

"Yaudah, Liat yuk!" ajaknya.

"Ayo," balas Lita. Kemudian kaki mereka melangkah melewati koridor labolatorium menuju papan pengumuman yang terletak di depan kantor guru. Sesekali dari mereka mendengar bisikan-bisakan dari murid lain yang sedang duduk di depan labolatorium yang mereka lewati.

"Eh, tuh anak sebelah kanan cantik juga ya," ucap laki-laki sembari melihat Lita dengan kagum.

"Yang mana sih? Penasaran gue," balas salah satu temanya sembari melihat kanan dan kiri dari tempat mereka sekarang duduk.

"Itu tuh," balas salah satu dari mereka sembari menunjuk Lita.

"Tapi, yang sampingnya juga cantik," balas yang lainnya tak mau idola barunya kala, ia menunjuk Alysa.

PELITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang