Life and Love

O1. Mimpi?

"Sudah bangun, Hun?"

Mataku baru saja terbuka setelah tidur yang tidak-bisa-dikatakan nyenyak. Tapi apa ini?

"Aku baru saja selesai mandi dan membuat sarapan untuk kita makan. Segera bersihkan dirimu lalu kita sarapan bersama."

Kepalaku pusing. Sulit bagiku mencerna semua ini.

"Hun, are you okay?" tanya kak Johnny, khawatir karena aku mulai memegang kepalaku. Aku benar-benar pusing.

"Ada apa ini, Kak? Kenapa Kak Johnny ada di kamarku? Dan kenapa memanggilku dengan sebutan 'hun' ?" aku mencercanya dengan pertanyaan yang membuatku pusing seketika.

Kak Johnny hanya tertawa. Tertawa seperti aku baru saja melontarkan lawakan sekelas grup pelawak dunia yang bernapas pun jutaan orang tertawa.

Aku mengernyitkan dahi, "serius, kak. Ini semua apa-apaan,"

"Kau lucu sekali, Joy," kak Johnny masih berusaha meredakan tawanya. Kupikir ini adalah hasil pergaulannya sesama Canada Boys - Mark Lee.

"Kau sungguh-sungguh tak ingat apa pun?"

Aku hanya menggeleng, menanti penjelasannya.

"Kita sudah menjadi pasangan suami-isteri– loh, Joy?!"

—

"Joy? Kau sudah sadar?"

Mendengar suara kak Johnny aku langsung terduduk dari tidurku. Apa aku tadi pingsan? Atau aku hanya bermimpi?

"Kak Johnny, aku tadi bermimpi tapi terasa nyata sekali. Aku bermimpi tentang–"

"Kau tidak bermimpi, Hun," tangan kak Johnny terulur mencubit pipiku.

Jadi, aku tidak bermimpi? Aku benar-benar isteri Kak Johnny?

Kak Johnny tersenyum, senyum lembutnya yang menjadi idaman angkatan di kampus kami dulu.

"Sudah, jangan terlalu lama memandangiku. Aku juga bisa malu, tau."

Aku tertawa, aku tidak bermimpi. Shock dan senang, karena pangeran seperti Kak Johnny menjadi suamiku, seperti khayalanku saat aku masih maba.

"Kau manis sekali, kalau tidak ingat ada janji dengan orang tua-mu, kita b–"

"Hah? Untuk apa?"

"Katanya kau hamil."

"APA?!"

NCT Johnny × RV Joy
—