2 | Who is he?

103 39 19
                                    

Happy reading, enjoy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading, enjoy..



Gelap, dingin, sunyi, tidak ada orang diruangan ini. Ruangan jeruji ku di pisahkan dengan yang lain, katanya ini tempat yang cocok untuk orang sepertiku. Dan ini hari pertama ku di kantor polisi.

Lagian apa salahku, kenapa harus dipenjara? pria itu memang pantas untuk dibunuh karena sudah menggangguku, iya kan? Gerutuku.

Suara langkah kaki terdengar mendekat, dua orang polisi datang menghampiri ruangan ku. Aku kira dia akan membebaskan ku karena aku tidak bersalah. Tapi ternyata dugaan ku kurang tepat, polisi tua itu malah ingin memindahkanku ke ruang introgasi.

"Ayo cepat ikut kami!" Katanya dengan nada tinggi dan menarikku paksa.

"Lepas, aku bisa jalan sendiri, aku bukan bayi" ucapku ketus sambil menghempaskan tangan polisi itu.

Lalu aku berjalan didepan dengan dibelakang dibuntuti dua polisi tua menelusuri lorong gelap dan sepi. di samping kiri dan kanan ku dipenuhi ruangan - ruangan yang berisi para penjahat. Mereka menundukan kepalanya ketika aku melewati satu per satu ruangan mereka, kecuali orang - orang yang ada di ruangan kedua dari awal, mereka menatapku seolah menantang. Tapi kali ini aku tidak melawan mereka, bukan karena aku takut, hanya saja aku sedang malas mencari keributan. Hati ku sedang baik untuk saat ini, tapi jika ada yang mengusikku lebih dari itu, aku tidak bisa tinggal diam.

Perjalanan menulusuri lorong sangat panjang dan lama. Andaikan aku bisa menghilang, mungkin aku sudah tidak disini, aku bisa kemana saja yang aku inginkan.

Setelah 16 menit aku berjalan, sekarang aku sudah berada di ambang pintu ruang introgasi. Tanpa disuruh, aku langsung duduk dikursi dan menyandarkan kaki ku ke atas meja dengan lengan dilipat diperut.

"Heh! Turunkan kakimu, dasar tidak sopan! Apa kau tidak di ajarkan sopan santun oleh orang tua mu?" Polisi tua itu mengangkat kan satu alisnya.

Brakkkkk

Aku menendang meja kayu yang di hadapanku, dan akupun respect berdiri dengan tangan kananku siap untuk melayangkan pukulan pada polisi itu. Dada ku naik turun tak karuan, dia sudah berani menghina orang tua ku! Seperti dia sudah sempurna saja.

"John! Tolong tenang kan dirimu!" Kata satu polisi dibelakangku.

Lalu aku di paksa duduk kembali dengan tangan diikat ke belakang dan kaki diikat ke tumpuan kursi. Sebelum polisi itu memundurkan badan nya kebelakang, dia menepuk pundakku sebentar dengan tatapan yang tetap lurus kedepan.

Tak lama kemudian suara bising memenuhi kantor polisi. Para wartawan datang untuk meliput kepala polisi di sini karena kasus yang lain.

"Baiklah, lelucon" ucap salah satu wanita disana.

Hidden Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang