Proses belajar kembali dimulai. Semua murid tampak serius menyimak pelajaran di kelas. Namun ada seorang gadis yang tampak melamun sambil memandangi buku catatannya. Dia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Sejak kembali ke kelas dia menjadi semakin pendiam.
'Apa aku harus memberitahunya? Tapi bagaimana jika dia malah jadi kesal?' Raut wajahnya menjadi murung. Bona, gadis yang terlihat sibuk dengan pikirannya tidak menyadari kalau lelaki di sampingnya itu sempat meliriknya sekilas. Dia menyadari kalau teman sebangkunya itu sedang kebingungan. Namun dia tidak bertanya ataupun menegurnya. Dia malah kembali menuliskan materi yang sedang diterangkan oleh guru di depan kelas.
Bona menghela nafas pelan. Dia menaruh pulpen yang dia pegang di samping buku catatannya. Dia teringat obrolannya dengan seseorang lewat telepon.
"Bona, bibi ingin bertemu denganmu sore ini. Kau bisa mampir ke restoran keluarga kami. Jangan lupa beritahu Minhyun. Kalian berdua harus pergi bersama karena bibi juga ada perlu dengannya"
Itu adalah telepon yang dia terima sewaktu istirahat sebelumnya. Orang yang menghubunginya adalah Nyonya Hwang. Ya, dia adalah Ibu dari Minhyun. Beliau sebenarnya adalah Ibu tirinya dan hubungan mereka berdua tidak terlalu dekat layaknya ibu dan anak. Minhyun tidak banyak bicara ataupun meluangkan waktu dengan orang tuanya. Makanya Bona lah yang selalu disuruh untuk menemaninya.
Dia bingung apakah dia harus memberitahu Minhyun. Masalahnya dia sendiri ragu kalau Minhyun mau mendengarkannya. Apalagi jika berurusan dengan kedua orang tuanya sendiri. Pelajaran berlalu hingga akhirnya tiba waktunya pulang. Semua murid bergegas memasukkan barang-barang milik mereka ke dalam tas. Satu persatu dari mereka meninggalkan kelas hingga tersisa beberapa murid. Termasuk Bona, Minhyun dan Minki. Gadis itu melirik lelaki di sampingnya sembari meremas tasnya pertanda kalau dia sedang gugup. Minki menyadari gelagat aneh dari sahabatnya itu. Pasti ada sesuatu yang harus dia sampaikan kepada Minhyun.
"Hahh~ akhirnya aku bisa pulang. Bona, kau mau pulang bersama?" Tanya Minki namun Bona menggeleng pelan.
"Tidak bisa, Minki. Aku ada urusan" Ucapnya pelan. Minki tersenyum samar, dia tahu urusan apa yang dimaksud oleh Bona. Dia tidak bisa ikut campur dan memaksa Bona untuk pulang bersama. Sedangkan Minhyun yang hendak keluar kelas membuat Bona tersadar. Gadis itu buru-buru memanggilnya.
"Tunggu, Minhyun..." Panggilnya dengan gugup. Minhyun menghentikan langkahnya dan melirik ke arah Bona. Lelaki itu memandangnya datar dan menunggu gadis itu menyampaikan maksudnya.
"Ya sudah, aku duluan, ya. Kau hati-hati, jangan pulang terlalu larut" Minki melambaikan tangannya dan melenggang pergi dari kelas. Bona melihat sekeliling kelas yang sudah sepi dan hanya tinggal dia dan Minhyun saja.
"Tadi siang Bibi Hwang menghubungiku. Beliau ingin kita menemuinya di-"
"Hal apa yang ingin dia sampaikan?" Perkataan Bona terpotong oleh pertanyaan Minhyun. Bona mengerjapkan kedua matanya.
"A-aku tidak tahu, tapi beliau ingin kita pergi menemuinya" Kata Bona menatap Minhyun takut. Bagaimana kalau Minhyun menolak? Apa yang harus dia katakana pada Nyonya Hwang?
"Ck. Merepotkan saja" Ucapan singkat dari Minhyun cukup membuat Bona gugup. Tanpa mengatakan apapun Minhyun berbalik dan melangkah pergi dari kelas. Bona pun dengan segera menyusulnya.
"M..Minhyun.. apa kau tidak bisa-"
"Dia ingin bertemu di mana?" Tanya Minhyun tanpa menghentikan langkahnya. Raut wajah Bona yang awalnya murung mulai berubah.
"Beliau bilang kita bisa menemuinya di restoran biasa" Jawab Bona yang memilih berjalan di belakang Minhyun. Dia tidak mau murid-murid yang masih berada di sekolah melihat mereka bersama. Bukan karena dia benci, tetapi itu adalah permintaan Minhyun. Sejak awa masuk SMA, dia menyuruh agar Bona tidak menyapa ataupun mengobrol dengannya di sekolah. Ya, walaupun mereka bertunangan tetapi acara pertunangan mereka belum dilakukan. Jadi, ketika dia pertama kali mengunjungi kediaman Hwang, mereka hanya saling mengenalkan Minhyun dan Bona dan mengatakan kalau Bona adalah tunangan Minhyun. Dia tidak tahu kapan hubungan mereka akan diresmikan. Akan seperti apa sikap murid-murid di sekolahnya nanti? Apalagi dia tahu kalau banyak murid perempuan yang menyukai Minhyun.
YOU ARE READING
Someone You Loved
Fanfiction"in the future, can you promise me? To look after for a person who loves you more than I do"