"Gue bakal bikin perhitungan sama bocah sialan itu!" ucap Rio sambil mengepalkan kedua tangannya erat. Matanya menajam.
"Ya ampun, Rio ... gue kasian banget, sumpah, sama hidup lo! She is just a past. Enggak ada gunanya elo panjang-panjangin masalahnya."
Mendengar jawaban dari kembarannya, Rio hanya mendelik tak suka. Dia tidak setuju dengan pendapat Roy yang selalu meremehkan masalah.
"Lo harus tahu satu hal lagi, Roy. Dia. Enggak pernah. Hamil. Semua itu cuma alasan dia buat pergi dari gue terus happy-happy sama om-om tua bangka di bar! Bagi gue, itu adalah penghinaan terbesar! Lo, ingat? Gue hampir dikeluarin dari sekolah waktu itu." Rio benar-benar marah besar.
Dihantamnya meja belajar di hadapannya guna menyalurkan emosi yang memuncak. Napasnya terengah berat. Mata tajam itu memerah, menatap ke luar jendela kaca sinis, seolah orang yang menghantui pikirannya tengah berada di sana.
"Lihat aja, Fi ... gue bakal buat hidup lo menderita karena udah berani balik ke hidup gue."
÷÷÷÷
Vote
⭐
Komen
Park_Kyun