Happy Reading!
•••°
Lo nyata atau hanya ilusi yang gua buat sendiri sih?
Gua aja yang terlalu berharap lo bisa balas perasaan gua. Padahal kenyataan nya, lo gak pernah sedikit pun nerima keadaan gua di sisi lu, walaupun hanya sebagai teman.
Dulu.. Gua sempet jadi kejora di hati lo,yang selalu bersedia menerangi gelapnya. Dan sekarang..Apa lo bener-bener rela ngelepas kejora dari antariksa? Apa lo bener-bener rela melihat malam gelap tanpa setetes pun cahaya kejora?
"UDAHH!!" teriak kesal seorang gadis itu kepada teman-temannya.
"Lu kenapa jadi sensian gini sih?! " tanya Fera sedikit kesal.
"Lu gak mungkin nyerah gitu aja kan. Gua tau lu itu cewek yang kuat." ujar Riyan seraya menguatkan hati Kia.
"Gua gak ngerti lagi garis pikir dia tuh kaya gimana Yan. Gua sih pengen terus ngikutin hati gua ke Nata, tapi gua cape." jelas Kiara seraya pasrah dengan keadaan.
"Mending sekarang lu samperin Nata deh." pinta Fera.
"Saran yang konyol Fer, gua gak mungkinlah mau nyakitin hati gua lagi saat ini." ucap Kiara dengan menipiskan manik coklatnya yang meneteskan butiran air sedikit demi sedikit.
"Doble kill sih itu nantinya." ujar Rakan yang sibuk dengan game tapi mendengarkan percakapan temannya sedari tadi.
"Kita gak pengen liat lu uring-uringan gajelas gini. Iya kan gengs?" ujar Shinta yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka bicara.
"Hm." Rakan yang hanya mengangguk setuju tanpa bergeser sedikit dari pandangan nya menatap game yang sedang ia mainkan.
"Rakannn...!" kesal Fera karena sedari tadi Rakan hanya mengurus game nya saja.
"Apa sayang.." tanya sang kekasih sambil mengusap rambut pendek Fera, tapi pandangannya tetap kearah game. Terdengar jijik, tapi memang itulah mereka. BUCIN.
Kiranya seperti itu yang tengah mereka bicarakan di kantin sekolah siang ini.
☁☁☁
Seketika Kiara pergi menuju kelas meninggalkan teman-temannya yang masih asik menyantap hidangan dengan penuh semangat.
"KIA..." panggil teman-temannya, namun tidak dengan Rakan.
"Biarin dia sendiri dulu, mungkin dia butuh ketenangan." ujar Rakan layaknya orang bijak.
"Tumben amat lu so bijak kaya gini." ujar Riyan seraya tak percaya.
"Tapi yang di bilang Rakan itu bener loh gengs." ujar Shinta mengiyakan ucapan Rakan.
"Gua gak bisa ngebiarin Kia sendirian, gua takut dia malah bertindak yang aneh-aneh gara-gara ucapan Nata tadi." ujar Fera dengan kekhawatiran nya mengenai sahabatnya itu.
"Tenang Fer... Kia itu anak baik, dia gak mungkin ngelakuin yang aneh-aneh." jelas Shinta meyakinkan Fera.
"Tap-.." ucap Fera terpotong Riyan.
"Fer.. Lu gak usah cemas. Shinta bener.. Kia juga pinter mengolah masukan atau kritikan. Jadi gua yakin kalau Kia bisa nahan emosi nya. Kia cuman butuh menyendiri seperti yang cowok lu bilang tadi. Kia butuh KETENANGAN. Lagian juga Kia udah biasa kan di gituin sama sahabat gua itu, dan itu juga emang pendirian dia." jelas Riyan membuat Fera mengangguk faham dengan keadaan Kiara saat ini.
°•°
Kira-kira apa yang Nata katakan ke Kia ya? Simak cerita selanjutnya..
Dan sebenarnya ada hubungan apa antara Kiara dan Nata?
Maaf ini cerita pertama saya di sini, jika ada salah kata mohon dimaklumi ya...
Semoga kalian suka sama ceritanya:)
Ditunggu vote sama coment nya ° ͜ʖ ͡ -
New Chapter 👇
Salam
_silvyaandr
KAMU SEDANG MEMBACA
Kejora Antariksa
RomanceAda hal-hal yang perlu kita terima, tanpa perlu kita pahami. Percayalah, bahwa atas semua kejadian pasti tersimpan pembelajaran. Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. Tanpa pernah bisa diminta sesuka kita. Kadang kala hari ini putih, esok...