Dear Mars,
Segaris senyumku muncul di tengah hari saat membaca pesan teks tentang hari-hari mu yang begitu berwarna. Aku selalu bahagia saat notifikasi yang muncul itu darimu.
Meski aku tahu, kita tidak lebih dari sahabat.
Namun, menjadi sahabatmu merupakan hal yang lebih dari cukup.
Berharap kau tahu perasaanku tanpa harus kuberi tahu.
Tapi tak apa, biarkan semesta yang mengatur semuanya.
Aku yakin, semesta tak akan pernah membuat kita kecewa dengan hal-hal baru yang tidak pernah kita duga. Jadi, aku hanya perlu sedikit bersabar sampai semesta memberi kita kesempatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mars
Teen Fiction"Wherever you are, with me or not. My heart hold you when my arms cannot."
