1

7.1K 84 3
                                    

Lim Na Ri POV

Hari ini, aku akan maen ke bar bersama teman2ku, akhirnya kami maen juga, aku gasabar. EH. Itu kan kurir AC yang dulu perna benerin AC di rumah Hana, kami sempat bertemu waktu aku menginap d rumah Hana, sahabatku. Memang beneran cakep ya. Tapi kok dia bawa boks ya, kayaknya dia kurir makanan juga deh. Dilihat dari seragamnya sih kurir ayam goreng. Wah, pekerjaan dia banyak ternyata. Gawat, mata kami saling bertemu. Aku tersenyum. Dia juga tersenyum. Aku menuruni tangga. Pergi menuju tempat bar favorit.

Keesokan paginya, aku terbangun dalam keadaan basah kuyup. AC di rumahku rusak. Gilak. Panas bangeet. Aku mandi karna kegerahan, dan mengganti bajuku dengan tanktop dan celana pendek. Lalu aku menghubungi Hana, menanyakan kontak service AC yang kemarin dia pake. IYA. Service AC yang pegawainya ganteng dan hot banget ituh. Aku akan menelponnya, sumpah aku sudah tidak tahan saat ini panas sekali.

 Aku akan menelponnya, sumpah aku sudah tidak tahan saat ini panas sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, apa benar ini tempat service AC Wang?"

"Iya benar, ada yg bisa kami bantu?"

"Oh, bisa tolong datang ke apartemen XX no.7 daerah univ HW? AC di rumah saya tiba2 tidak berfungsi"

"Oh ya bisa. Kami akan segera mengirim kurir kesana."

"Baik."

30 menit kemudian

*ding dong*

Sepertinya tukang servicenya sudah datang. Aku membukakan pintu untuknya. Dia terkejut melihatku. Lalu kembali fokus, dan memperkenalkan dirinya.

"Halo, namaku Jackson, aku akan memperbaiki AC Anda."

"Halo, namaku NaRi, masuk sini, Acnya ada di kamarku. Kalo AC yang lain sih ga masalah." aku berjalan menuju kamar, dia mengikutiku.

"Itu Acnya, ga tau kenapa tiba2 mati."

"Baik, saya akan mencoba memperbaikinya."

"Tolong ya. Aku akan membuatkanmu minum."

Jackson POV

Aku disuruh pergi ke apartemen XX no.7, bukankah kemarin aku habis dari sana ya nganter ayam, semoga customerku cantik, ah tidak semoga customerku adalah cewek yang aku temui kemarin. Aku sudah sampai, dia membukakan pintu. Gila. Dia berpakaian seperti itu dan mengundang orang ga dikenal masuk ke dalam rumah. Dia memang suka memakai baju terbuka ya rupanya. Aku memperkenalkan diriku.

"Halo, namaku NaRi, masuk sini, Acnya ada di kamarku. Kalo AC yang lain sih ga masalah." aku mengikutiku dia, tubuhnya bagus sekali, sangat seksi.

"Itu Acnya, ga tau kenapa tiba2 mati."

"Baik, saya akan mencoba memperbaikinya." kataku.

"Tolong ya. Aku akan membuatkanmu minum."

HAAH. SIAL. Panas sekali. Aku akan membuka bajuku deh, beneran ga kuat. Kalo dia memarahiku ya sudahlah.

 Kalo dia memarahiku ya sudahlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH..." Nari berteriak kaget karna melihatku bertelanjang dada.

"HAHAHA..." aku tertawa melihat reaksinya.

"Maaf tapi disini benar2 panas, makanya aku melepas bajuku."

"AH iya gapapa." jawab Nari sambil menutupi matanya dengan telapak tangannya.

"Sebentar lagi selesai kok."

"Uhm, oke. Aku akan menunggu disini."

"Kenapa disini? kamu ga kepanasan? Atau kamu mau melihatku bekerja y?"

"uhm..."

"Kamu memang suka memakai pakaian terbuka y?"

"Enggak. Kenapa bilang kayak gt?"

"Soalnya aku lebih sering ketemu kamu pakai baju terbuka, hal itu bahaya tau, apalagi jika km berduaan dengan cowok.." jawabku sedikit berbisik.

Dia mulai mengikat rambutnya. DAMN. She is so hot. Aku sudah selesai memperbaiki Acnya. Kemudian aku berjalan mendekatinya..

"Apa kamu berusaha menggodaku?"

"Tidak, menggoda apa sih."

"Pakaianmu, rambutmu yang terikat." kataku lebih mendekat kepadanya.

"Ini kan karna aku kepanasan."dia menjawab kebingungan, matanya tidak melihat ke arahku.

"Oh ya? Tapi aku ga percaya, kamu melihatku sambil menggigit bibir bawahmu, apakah kamu menahan napsu melihatku?"

BRAAK.. aku menyudutkannya di dinding. Aku sudah tidak bisa menahan diriku. Aku mulai menciumnya, dia membalasnya.

"Ah.." dia mendesah pelan.

"Gapapa? Atau kita sudahi?" tanyaku.

Dia terdiam.

"Kalau kau ga membalas ciumanku ini, aku akan berhenti dan pergi." kataku.

Aku menciumnya lagi, dia membalas. Hah, aku tau kamu menginginkannya. Ciuman kami makin lama makin intens. Hawa dingiin dari AC sudah terasa, tapi badanku justru makin panas. Lidah kami bertaut. Aku memeluknya, menjatuhkan dia ke kasur.

BRUG...

"Jackson.." dia mendesah sambil memanggilku.

Lim Na Ri POV

Aku ga bisa menolak ciumannya. Ciumannya sangat memabukkan. Aku menginginkan lebih dari ini. Ah, apa aku harus bilang? Tapi aku takut jika dia menolakku. Kedua tangan kami berpegangan. Ciuman kami tanpa jeda. Dia menciumi leherku, jangan disitu, ah itu titik terlemahku.

"Ah.. Jackson.." aku mendesah memanggil namanya.

"Ya..? Do you like it when I kiss your neck?"

Aku mengganguk. Dia kembali menciumi leherku.

"Do you want me to tease your nipples? Make a mess inside of you?" Jackson bertanya padaku.

# IF U LIKE MY STORY PLEASE GIVE ME A VOTE, AND GIVE ME A COMMENT. I WILL UPDATE IT. THANKS. (^^,)

Jackson NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang