6

1.3K 21 5
                                    

Lily POV

Aku terbangun dari tidurku, Jackson Oppa memelukku dari belakang. Pelukannya sangat erat. Aku mengambil handphoneku, mengecek handphone. Ada beberapa pesan masuk dari Vania.
"Lu tidur dimana?"
"Woi, gue jadian sama Mark Oppa. Dia skrg tidur disebelah gue."
Itu adalah pesan dari Vania semalam. Aku memutuskan untuk membalas pesannya. Jackson Oppa terbangun karna mendengar suara cekikanku.
"Morning" sapaku.
"Morning, baby" dia mencium leherku, memberi hickey di leherku.
"Mau dikasih tanda berapa banya sih?"
"U dont like it?"
"Suka tapi jangan dileher, kan harus ditutupi pake baju."
Jackson Oppa kemudian melepas braku. Dan mulai mencium payudaraku. Aku menahan desahanku, menutup mulutku rapat2.
"Let it out." Jackson Oppa melepaskan tanganku dari mulutku. Kemudian mencium bibirku. Tangannya bergerak meremas kedua payudaraku. Aku bisa merasakan bagian bawahnya mengeras, tergesek perlahan dengan bagian bawahku. Alarmku berbunyi 🔔 Persiapan ke kampus 🔔
"Oppa, aku ada kelas jam 10."
"Skip aja kelasnya."
"Gak mau. Dosennya killer."
"Berarti nanti malam 4x ya."
"Huh?!" Aku berteriak kaget mendengar ucapannya.
"Kenapa? Kan aku sudah menahan diriku pagi ini. Sudah seharusnya dong aku dapat hadiah." Dia menatapku dengan tatapan mata anak anjing yg minta belas kasihan. Argh, jantungku kuatlah.
"Iya nanti 4x." Aku memeluk tubuhnya dan mencium lehernya, lalu kami berciuman.

⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅

Ketika mendekati jam makan siang, Jackson mengirim pesan kepadaku.

'Kenapa pesanku hanya dibaca aja? Dia ngambek ya?'

Aku berjalan menuju perpustakaan untuk belajar kelompok dengan Jinyoung. Jinyoung sudah duduk di salah satu meja menungguku.

"Maaf, udh nunggu lama y?" ucapku sambil duduk di kursi seberang Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, udh nunggu lama y?" ucapku sambil duduk di kursi seberang Jinyoung.
"Engga kok baru aja."
"Yodah mulai yuk."

Aku menyerahkan data yg aku kumpulkan beberapa hari yg lalu, Jinyoung juga menyerahkan data yg dia kumpulkan. Lalu kami menyusun materi yg akan kami presentasikan.

"Kita susun PPTnya dibagi 2 ya."
"Ok. Aku yg susun duluan ya. Udah mulai ngantuk aku."
"Ok."

'Gara-gara semalam ini jadi aku kurang tidur. Sialan.'

Aku mengerjakan PPT dengan semangat, Jinyoung menghafalkan materi presentasi. Sesekali aku mempergoki dia melihat ke arahku sambil tersenyum tipis. Satu jam berlalu, aku menyerahkan flashdisk kepada Jinyoung yg berisi PPT hasil kerjaku.

"Jinyoung..."
"Ya?"
"Aku nunggu disini ya, sambil menghafal materi presentasi."
"Oke."

Aku mengecek hapeku, masih belom ada chat dari Jackson. Ya udah deh. Aku fokus ini dulu aja. Mulutku komat kamit menghafalkan mantra, eh bukan menghafalkan materi presentasi selama beberapa menit. Kantuk kembali datang. Mataku mulai berat. Suasana perpustakaan yang hening membuatku semakin mengantuk.

Author POV :

Lily tidak kuasa menahan kantuknya. Dia tanpa sadar tertidur di meja perpustakaan, beralaskan buku tulis dan buku materi kuliah. Tanpa sadar, dia menjadikan tangannya sebagai alas. Jinyoung melihat Lily yg tertidur pulas tersenyum. Jinyoung sudah lama menyukai Lily, tapi gadis itu termasuk tipe orang yg tidak peka, walaupun Jinyoung sudah memberikan perhatian lebih kepadanya. Lily hanya menganggap Jinyoung sebagai salah satu teman lelakinya. Jinyoung sudah selesai mengerjakan PPTnya. Dia memandangi wajah Lily yg tidur, tanpa sadar tangannya mendekat ke kepala Lily. Dia ingin mengelus kepala Lily. Tiba-tiba tangan Jinyoung ditarik oleh seseorang. Jackson. Dia memegang tangan Jinyoung, tatapannya penuh kemarahan.

"Apa yg kamu lakukan?"
"Sunbae..." Jinyoung kaget melihat Jackson yg menatapnya penuh kemarahan.
"Dia milikku. Jangan sembarangan kamu menyentuhnya."
"Ma- maaf Sunbae." jawab Jinyoung terbata-bata.
Lily terbangun mendengar suara Jackson.

Lily terbangun mendengar suara Jackson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang..?" ucap Lily.
"Lily.. aku udah selesai bikin PPTnya. Nanti aku share ke kakao ya."
"Oh, oke Jinyoung."
Jinyoung melangkah pergi meninggalkan Jackson dan Lily. Lily kebingungan kenapa Jinyoung seperti ketakutan.

"Kamu ngapain disini?"
"Mengambil buku milikku. Biar ga diambil orang lain." jawab Jackson datar.
"Oh mau minjem buku? Buku apa?" Ucap Lily sambil menguap.
Jackson mendekat ke arah Lily yg sedang memasukkan laptop dan buku2nya kedalam tas ranselnya. Jackson duduk disamping Lily, menatap tajam ke arah Lily.
"Kamu kenapa tidur sembarang tempat, kayak kucing." bisik Jackson ke telinga Lily.
"Yg bikin aku kurang tidur siapa. Kamu kan? Makanya aku tidur disini."
"Jangan tidur disembarang tempat, Lily." kata Jackson tegas.
"Ok. Lain kali engga aku lakuin."
"Kamu hanya boleh tidur kalau sama aku." Jackson kembali berbisik ke telinga kanan Lily. Gadis itu bergidik geli, hembusan nafas Jackson memberi sensasi menggelitik ditubuhnya.
"Udah ga ngambek ya?"
"Aku sedang marah sekarang."
"Marah? Kenapa marah? Harusnya aku yg marah karna km cuma baca chatku aja." Lily mengelus pipi Jackson, gadis itu tahu kalo Jackson marah tapi dia pura2 tidak tahu. Dia ingin memancing emosi kekasihnya.
"Apakah kamu cemburu karna aku berduaan dengan Jinyoung?" bisik Lily ke telinga Jackson lalu tersenyum jahil.
"Ya."
"Apakah kamu akan menghukumku karna hal itu?" bisik Lily.
"Tentu saja." Jackson tersenyum menyeringai.
"Hukum aku, nanti malam."
Jackson menarik tangan Lily, mereka berlari keluar perpustakaan menuju ruang klub.

"Kita mau ngapain disini?" Tanya Lily ketika sampai ke ruang klub.
"Aku akan menghukummu disini"
"What?! R U nuts?!"
"Yes."
"Kalo ada orang gimana?"
"Ga akan ada. Aku udh nyuruh mereka pulang tadi."

Jackson menciumi leher Lily, mendorongnya ke pintu ruang klub yg baru saja Lily tutup lalu dia mengunci pintu agar tidak ada yg masuk. Tangan Jackson meraba kancing dress yg Lily pakai, membuka kancing tsb satu per satu. Lily mengerang ketika Jackson menggigit payudaranya, memukul dada bidangnya perlahan.

"Sorry.., your nipple is so hard so I wanna bite it."
Lily mendengus kesal mendengar perkataan Jackson.
"Lets see.., are u wet darling?"
"Im not." jawab Lily tegas. Jackson menyentuh bagian privatnya dengan jarinya.
"Liar.. u are so wet babe."
"Your fault."
"I wanna fuck you now. Doggy style, your favorite. Wanna fuck you against the door."
"But, what if someone hear us?"
"Dont moan too loud."
Jackson membalikkan badannya Lily menghadap pintu ruang klub. Jackson sudah bersiap memasukkan his thing inside her private area. Jackson mendorong badan Lily cukup keras.
"This is so hurt." Lily merintih kesakitan.
"Sorry.."
Jackson mendesah perlahan.
"Lily, you are mine. My lovely baby girl."
Mereka berdua kembali berciuman, ritme mereka sangat cepat. Seiring suara teman2 kampusnya terdengar, mereka mencapai klimaks masing2.

"Kok ruangan klub ditutup sih?" tanya Yugyeom ke Bambam.
"Eh masak sih?"
"Iya nih. Yodah kita ketemu Kak Mark dulu aja buat minta kunci." jawab Bambam.

Jackson dan Lily langsung memakai pakaian mereka kembali begitu mendengar suara Bambam dan Yugyeom.
"That was close.." ucap Jackson.
"Kenapa harus disini sih? Kan di apart bisa." omel Lily.
"Sorry.. Aku ga akan gt lagi, Sayang." ucap Jackson sambil mencium pipinya.

✍️ Author : maaf ya updatenya lama banget, soalnya Author males /plak. Ga sih. Agak kurang yakin sama karakter Jackson yg aku tunjukkin disini. Soalnya agak wild gt menurut Author, takutnya pada ga suka. 😅 But, I hope you enjoy this. Makasih votenya. Dan masih pada baca karyaku yg jauh dari sempurna ini. 🤧😭
🙏🏽please tinggalin jejak ya, makasih🙏🏽

Jackson NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang