"Fa, berangkat ke kursus bareng gue dong, nanti pulang sekolah lo tunggu di gerbang aja yaa" kata Dwi yang kebetulan berpapasan denganku saat ingin masuk ke kantin.
"Tumben, Ayu kemana"
"Dianter cowonya"
"Cowo lo ga nganter?" tanyaku meledek.
"Sibuk"
"Dih balikan lo sama dia?" kataku kaget.
"Sibuk sama pacar barunya" jawabnya malas.
"Hahaha Wi, kirain beneran, yaudah see u ya di gerbang pacar baruku" kataku sambil menjauh dari Dwi dan mengedipkan sebelah mata.
"SYAFA GUE MASIH NORMAL SIAL!" teriak Dwi dengan suara merdunya.
-
Pukul 12.30 aku sudah di kelas tempat kursusku. Sedangkan dijadwal kelas mulai pukul 01.30.
"Makan dulu yuk Fa" ajak Dwi
"Makan apa?"
"Mie ayam heheh, Ayu udah di bawah tuh"
"Oke"
Makanan favorit kita bertiga adalah mie ayam, bisa dibilang karena emang adanya itu doang di sekitar sini.
"Eh menurut lo anak Sky masuk ga hari ini?" tanya Dwi sambil menuangkan sambal.
"Ini hari jumat kali, gamungkin mereka masuk" jawab Ayu spontan.
Aku hanya mengangkat bahu tidak tahu. Tentang Ilham dan Abbie yang semalam, aku belum sempat cerita ke mereka, bisa bisa diledekin sepanjang pelajaran nih.
Setelah selesai makan kita masuk kelas di lantai 2. Benar saja tidak ada satu pun anak Sky yang datang. Aku menghembuskan nafasku dengan lega.
Setelah 5 menit aku duduk di kelas, sambil menunggu pengajarnya masuk tiba tiba Abbie datang, Abbie datang sendirian tanpa teman temannya, tumben banget. Tapi yang membuat aku salah tingkah adalah ketika Abbie berhenti di pintu depan kelas, lalu ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas seperti mencari seseorang, setelah mata kami bertemu ia langsung pergi begitu saja dan dengan santainya duduk di bangku belakang. Pasti kalian tahu artinya kan? Dan dia melakukan hal aneh itu setiap hari.
-
Hari ini sebenarnya tidak ada jadwal kursus, tapi kelas kami sepakat mengambil jadwal tambahan untuk konsultasi pelajaran yang kurang dimengerti, tidak banyak yang hadir karena hari ini hari sabtu. Tapi yang membuatku terheran heran adalah Ilham dan Abbie datang, malah lebih dulu mereka yang ada di kelas. Aku dan Dwi duduk di bangku depan, Ayu hari ini tidak masuk karena ya namanya juga nanti malam minggu. Ilham dan Abbie duduk persis di belakang kita.
"Wi, lagi ngapain si?" tanya Ilham.
"Lagi nulis, buta mata lo" jawab Dwi galak.
Aku hanya tertawa renyah mendengarkan perdebatan mereka.
"Wi, itu samping lo ajak ngobrol dong"
"Kenapa lo ga ngobrol sama teman samping lo ajasi" kata Dwi semakin nge gas.
"Pelit banget lo"
Aku tidak berani menengok ke belakang, paling hanya sesekali saja, itupun sekalian menghadap ke Dwi.
"Ya lo ajak ngobrol aja kenapa harus gue yang ngajak"
"Gue kan belum kenal, Wi"
"Gapunya mulut lo? Minta kenalan gitu doang gabisa"
Aku dan Abbie hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.
-
Drrtt.
Ketika aku membuka notif ternyata itu dari Ilham.
Dan kalian tau balasan akhir chat dia apa?
Di sini aku bener bener gatau mau bales apa, akhirnya chat dari Ilham aku biarkan saja.
Akhir akhir ini Abbie juga suka bales insta story aku di instagram. Engga seperti Ilham yang minta nomer aku ke Aridan, Abbie nanya langsung nomer aku dari dm instagram, walaupun sampai sekarang dia belum chat aku juga ke nomer itu.
-
Udah hampir seminggu Ilham rutin banget ngirim pesan ke aku, dan kalau sama Abbie cuma balas balasan insta story. Ilham ternyata baik juga, tapi kalo aku jadian sama dia bisa dikira adik kakak nanti, karena emang dia tinggi banget.
Dan Abbie hampir setiap hari juga ngelakuin hal hal yang manis tapi cuma disadari olehku. Seperti waktu itu tiba tiba Ilham duduk di depan dan badannya menghalangi penglihatanku, tapi karena aku ga enak untuk negor dia jadi aku diemin aja, sampe akhirnya Abbie yang aku yakin banget ga mencatat apa yang di papan tulis teriak ke Ilham "Ham nunduk kek dikit badan lo ngalingin, pindah aja dah sini ke belakang, nyusahin aja lo" Akhirnya Ilham pindah ke belakang.
-
Drrtt.
Ganyangka Abbie bisa chat hari ini, lucu banget sih Abbie:((
Dari sini aku dan Abbie mulai rutin berbalas pesan, entah nanti dia bertanya tentang pelajaran atau tentang kenapa aku kalau pelajaran fisika selalu nguap terus. Dari sini aku juga mulai tahu kalau Abbie sering banget merhatiin aku tapi dia selalu ngelak, katanya semua anak di kelas juga tahu kalau aku kaya gitu. Abbie nyebelin banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK
Teen FictionNamaku Dania Syafa, lahir di Jakarta 18 tahun yang lalu. Menurutku hidupku saat ini sedang main main, entahlah, sulit untuk dijelaskan.