BAB 1

11 2 0
                                    

"Maaa, ini semua bohong kan maa?? Ini cuma prank kan maa??Semua ini mimpi kan maa?? Azhar gk ninggalin Acha kan maa?? Maa, jawab Acha maa, hiks... hiks... hiks..."Tangis gadis cantik itu menggelegar di ruangan yang serba putih, dia Natasha Danudirjo. "Dek, udah lah lo harus ikhlasin dia, biar dia tenang disana. "Ucap Devano Danudirjo sambil mengelus punggung adik satu-satunya itu."Mama tau ini berat bagi Acha, Acha yang sabar ya nak, Acha pasti bisa ngikhlasin dia, mama yakin itu. "Ucap Laras yang berusaha menenangkan Putri bungsunya. "Hiks....hiks....hiks, Azhaaaaarrrrr....... "Teriak Acha beserta air mata yang mengalir deras.

"Dekk.... Bangunnn, lo gak kenapa-kenapa kan dek?? Ck, lo blum bisa ngikhlasin dia, udah 2 tahun yang lalu dan lo blum bisa bersahabat sama masa lalu lo?? "Tanya Devano dengan raut wajah khawatirnya. "Bang..... Gue kangen Azharr, hiks....hiks......hiks..... "Acha memeluk abangnya dan menangis di dada bidang Devano. Devano mengelus punggung adiknya untuk menyalurkan ketenangan kepada Acha. "Udah ah, gak usah mewek, lo jelek kalo nangis, nih udah jam 5 pagi, lo gak mau mandi?? Lo gk lupakan kalo hari ini hari pertama lo duduk di kelas 12 ?? Gih sono lo siap siap, gue mau lanjut bobok manjah dulu. "Ucap Devano mencairkan suasana sedih ini, ia hanya berniat adik perempuannya bahagia seperti dulu sebelum kejadian itu. "Iyaa, gue otw mandi dulu,lo keluar sono. "Usir Acha kepada abangnya.

Tidak butuh waktu lama, Acha telah selesai dengan acara bersih-bersihnya, kini Acha berdiri di depan kaca melihat pantulan dirinya, "gue harus bisa ikhlasin lo Zhar, gue sayang sama lo, "batin Acha, tanpa disadari Acha meneteskan satu butir air matanya, dengan segera Acha menghapusnya.

"Morning maa. "Sapa Acha kepada Laras. "Morning too sayang. "Laras membalas sapaan putrinya. "Mau Acha bantuin gak ma?"Acha menawarkan diri untuk membantu Laras, emang udah kebiasaan Acha membantu mamanya. "Ya udah nih tolong yah letakkin sarapannya di atas meja, mama mau bangunin papa dulu. "Ucap Laras kepada Acha. Acha hanya membalas dengan anggukan tidak lupa dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantiknya. "Good morning cantiknya papa. "Sapa Danudirjo papanya Acha dan Devano. "Morning too tuan Danudiro. "Acha membalas sapaan papanya sambil terkekeh kecil. "Hooamm...." Suara bariton terdengar dari tangga. "Dasar yah kerak panci kerjaannya molor tross, lo iler ya bang?? Bau tau gak ishh, jangan bilang lo belum gosok gigi??"Celoteh Acha kepada abanya yang baru bangun tidur, padahal dia sempat terbangun gara-gara teriakan Acha tadi, eh malah ngelanjutin tidurnya yang tertunda itu. "Ck, lo nyerocos aja kek cocor bebek, trus cowok ganteng sejagat Raya lo bilang kerak panci, parah si lo dek, gini-gini gue pernah ditawarin main film. "Ucap Devano penuh dengan halusinasinya. "Emangnya film apaan tuh?? "Tanya Acha dengan penuh heran. "Palingan juga sinetron azab, judulnya ngaku tampan seorang remaja mati tertimpa kulit durian. "Ucap Danudirjo. Seketika Acha dan Laras tertawa bersamaan, beda hal nya dengan Devano, ia cemberut setelah mendengar ucapan papanya. "Yee semerdeka kalian aja, orang sabar tampangnya cakep. "Ucap Devano dengan wajah yang cemberut. Keluarga kecil tersebut menikmati sarapannya dengan khidmat. Upacara kali ah.

Setelah acara sarapan tersebut Acha beranjak dari dapur "maa, paa, bang, Acha pamit yaa!! "Teriak Acha sambil menyambar kunci mobilnya dan segera masuk ke mobil. Di perjalanan Acha mendengarkan lagu sambil sedikit bersenandung, "hmm, lagu kesukaan lo Zhaar, "gumam Acha kepada dirinya sendiri.

15 menit berlalu, Acha telah sampai di parkiran SMA Guna. Ia berjalan menyusuri koridor sekolah dan mencari kelas XII IPA 1. "Wooii..... Achaaaaa.... Tungguin gue!!! "Teriak seseorang sembari mengejar Acha. Yaps, dia Kayla Wijaya, gadis cantik yang merupakan idaman para kaum adam sama seperti Acha. "Hosh... Hosh... Parah emang lo, gak nungguin gue, kan inces jadi capek. "Keluh Kayla kepada Acha setelah menetralkan nafas dan mensejajarkan langkahnya dengan Acha. "Ck, bisa gak sih lo gak teriak teriak, puyeng telinga gue dengarnya. "Kesal Acha kepada Kayla karena berteriak dengan suaranya yang mirip toa masjid.

Di kelas XII IPA 1,"haiii para para manusia yang kangen samaa inces!! Apa kabs?? "Teriak Kayla tanpa merasa dosa. Acha hanya memutar matanya dengan malas melihat kelakuan sahabat sejak SD nya itu. "Kay... Bisa gak lo gk berisik, masi pagi nih bego, "kesel Anjas kepada Kayla yang telah merusak suasana paginya yang Indah dengan main game online di hp nya. "Eh Anjay, kalo lo gak mau terganggu, gak usah dengar ribet banget sih!! "Celetuk Kayla kepada Anjas. "Eeh nama gue Anjas bukan Anjay, kalo mau ngubah nama gue harus pake nasi tumpeng dulu. "Kesal Anjas kepada Kayla yang sengaja mengubah tanda pengenalnya. Kayla tidak merespond celotehan Anjas, ia menghampiri Acha yang sedang menenggelamkan kepalanya di atas lipatan tangannya. Entah apa yang sedang dipikirkan Acha.
Kring..... Kring....
Suara bel berdering, itu tandanya siswa siswi SMA Guna harus melaksanakan hari Senin paginya dengan upacara. "Parah si botak, panjang kali lebar ngomongnya, gak capek apa?? "Celoteh Kayla kepada Acha. Acha sama sekali tidak merespond celotehan Kayla, Acha tetap fokus mendengarkan kepala sekolah yang berdiri di atas podium.

Acha mendengar suara bariton, "hey, kamu siapa suruh masuk barisan?? Baru hari pertama saja kamu sudah telat, ke sini kamu baris di sini!! "Perintah guru berkumis, Pak Jaya, guru BK SMA Guna. Acha sempat melirik siswa yang sedang bermasalah dengan Pak Guna. Acha kembali fokus ke arah depan yang sedang memberikan pidato panjang.

"Huftt.... Akhirnya selesai juga, tuh si botak dikasih makan apa yak? Kok gak ada capek capek nya ngomong? "Celoteh Kayla ntah kepada siapa. Acha dan Kayla berjalan di koridor, tiba-tiba. "Natasha Danudirjo.... Ke sini kamu!! "Perintah bapak berkumis. Acha menengok ke arah sumber suara, Pak Jaya yang memanggilnya, tanpa ba bi bu be bo Acha menghampiri Pak Jaya. Ia sempat melirik kepada siswa yang berada di sebelah Pak Jaya, "Ada apa ya pak?? "Tanya Acha dengan sopan.

Yuhuuu!!!!cerita pertama nich, maap klo ada typo yak. Jangan lupa vote and comment. Salken dari author.....

Playboy InsafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang