1

43 2 0
                                    

Seperti biasanya pandu menjemput Anna didepan gerbang kampus nya , laki-laki itu melambaikan tangannya kearah perempuan yang memakai kemeja putih dengan celana jeans nya lantas perempuan itu berlari kearahnya

"Gausah pake lari kali mbak kalo kangen " goda pandu menyerahkan helm kepada Anna

"geer" ucap Anna tidak perduli
Pandu selalu tersenyum menatap Anna yang sedikit cemberut membuatnya sangat gemas ingin selalu memegang pipi anna .

" yuk! Mau kemana ?" Anna antusia menaiki motor Pandu

"Sayang kamu kan pasti cape , pulang aja yah " ucap Pandu mulai melajukan motornya

Anna mendengus pelan ,Seperti biasanya Pandu selalu beralasan ia akan kecapean atau apalah yang menyangkut dirinya saat ia ingin mengajaknya jalan , meskipun begitu Anna hanya ingin menghabiskan waktunya bersama kekasihnya itu , namun kekasihnya selalu membuatnya kecewa secara tidak langsung .

Anna dan Pandu memulai hubungan mereka semenjak mereka berada di SMA namun kelas dan jurusan mereka berbeda . sudah 5 tahun mereka menjalin hubungannya dan sekarang mereka berada dikampus yang berbeda , Anna berada dikampus Mandala Bhakti Keperawatan, seharusnya tahun kemarin Anna lulus namun ia menambah studinya lagi menjadi Ners, sedangkan Pandu dulu berada di kampus Terang Bangsa mengambil jurusan S1 Jurnalistik dan 7 bulan yang lalu ia sudah lulus , sekarang ia bekerja di salah satu stasiun TV menjadi seorang dibalik layar .

motor Pandu berhenti didepan kos an Anna ,Anna langsung turun dan menyerahkan helm nya kepada Pandu
" Besok aku gabisa jemput yah maaf ,besok sampai malam aku masih ada acara soalnya " ucap Pandu

Anna mengangguk paham , belakangan ini memang Pandu seringkali disibukkn dengan pekerjaannya , hampir dulunya yang sering telfonan dan mengirimnya pesan sekarang sudah jarang lagi . dan lagi-lagi karena pekerjaannya

"iya, hati-hati yah.." Anna tersenyum sambil melambaikan tangannya

Ia berjalan kearah pintu dengan gontai , benar kata Pandu aku kelelahan dan tidak seharusnya pergi bersenang-senang menghabiskan waktu dengan kekasihnya .
Anna menghempaskan tubuhnya keranjang , melirik jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam . Mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat 4 tahun ia habiskan disini meskipun terkadang ia juga pulang dan menginap dirumah apabila ia libur
Matanya terpaku tatkala melihat secarik kertas putih dibawah meja kaptopnya , lantas ia mendekat dan mengambilnya

"ini mah foto" Anna tidak mengambilnya , ia berlalu ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya .

**

Tinggal menghitung beberapa bulan lagi Anna akan lulus dengan prodi Ners nya , ia sangat menantikannya . setiap Anna sedang tidak semangat ia selalu meyakinkan dirinya .

"udah Na?" Tanya Nisa teman satu kos an nya yang juga teman sekelas Anna dikampus , setiap pagi Anna selalu berangkat dengan menebeng motor Nisa , tadinya ia ingin motor untuknya agar Tidak Merepotkan temannya itu namun Anna sungkan ia tidak berani meminta orang tuanya tanpa uangnya sendiri meskupun ibunya sudah menawarkannya namun Anna enggan untuk menerimanya begitu saja , lagipula mereka juga cukup membiayai kuliah dan kos an Anna .

"Yuk jalan" Anna mengunci kamarnya

" oh ya Anna , maaf nanti sore kayaknya ga bisa bareng deh ,aku ikutan seminar soalnya dipaksa sih sama Friska kemarin hehee" ucapnya nyengir

"Yaudah deh ga apa ,nanti aku naik ojek aja "

Jam sudah menunjukkan pukul 6 petang , Anna berjalan keluar gerbang menuju cafe yang tak jauh dari kampus juga kos annya, Anna sendirian duduk dipojok ruangan memesan Vanilla Latte kesukaannya . Tubuhnya ia sandarkan ke kursi ,matanya menatap jendela luar . Tempat ia selalu menghabiskan rasa lelah nya ,ia sangat menikmati tempat ini karena suaranya sangat tenang , para pembeli pun sama mereka pasti selalu menikmati kopi mereka setelah penat melanda membuat tempat ini sangat cocok dikunjungi setelah lelah nya bekerja .

Selang beberapa menit telinganya menangkap suara seorang laki-laki yang tak asing baginya ,

"Mas satu Vanilla Latte nya ya " ucap pria itu kepada seorang bartender

Pria itu membawa satu cup Vanilla Latte nya menuju meja sebelah Anna berada , membuat pandangan Anna mau tidak mau bersitemu dengannya .
Laki laki yang hampir 3 tahun sudah tidak bertemu dengannya .
Laki laki itu memang tidak berubah hanya tinggi badannya saja yang berubah dan rahang tegasnya yang tidak pernah berubah .

"Emangnya kamu nggak kangen sama aku?" Tanya perempuan di sebelahnya

" Ngapain kangen, tiap ingat kamu rasanya hati aku sakit Anna" jawab pria itu membuat Anna menunduk lesu

Anna masih tidak percaya ,di hadapannya kini .. ia masih menatap laki laki itu ..
Dengan rindu?
Matanya berubah menjadi sendu ,hingga lamuannya buyar seketika saat laki laki itu menoleh kepadanya

Deg..

Mereka terdiam sesaat ,hingga akhirnya Anna membuka suara
"Hai.." Anna tersenyum kaku
,laki laki itu hanya membalasnya dengan tersenyum dan mengangguk

Anna beralih menatap keluar jendela ,ia tak berani menatap ke samping ditempat Jovan berada.
Yah Jovan ,

Jovan adalah Masa lalunya yang sangat ia sulit untuk dilupakan .
Semua memanglah kesalahannya Anna sadar semuanya tak akan pernah kembali seperti dulu lagi ,
Jovan tidak seperti dulu lagi .
Itu adalah kalimat yang selalu ia sematkan tatkala mengingat Jovan .

Tak ingin lama-lama berada disatu tempat dengannya ,ia lantas berdiri mengambil cup nya

"Aku pulang dulu ya " pamit Anna dengan ramah ,sebisa mungkin ia bersikap biasa saja padanya. Meskipun Anna akan tahu, Jovan tidak akan mempedulikannya

"Hati-hati" jawab laki-laki itu lalu meminum Vanilla Latte nya seketika membuat degupan jantung Anna kian menggelegar . Anna melirik sekilas Jovan memesan minuman kesukaan mereka .
Yah mereka banyak mempunyai kesamaan

Dulu Anna dan Jovan adalah teman baik . Mustahil bukan berteman dengan seorang laki-laki dan sangat dekat lalu sering lempar curhat dan tidak memendam perasaan yang sama , perasaan yang seharusnya tidak mereka rasakan .

"Kamu tahu ?Aku pacaran sama mereka semua cuma buat ngelampiasin cinta aku ke kamu Anna "

Tiap kalimat yang selalu terlontar di bibir Jovan selalu terngiang dikepalanya . Anna berjalan sendiri di remangnya jalan malam ini dengan ditemani dengan secuil ingatan2 masalalu nya yang mulai muncul . Tidak mungkin ia pesan ojek dengan keadaan hati yang gelisah itu . Lebih baik jalan kaki untuk menenangkan hatinya

"Huff.. apes banget aku hari ini kayaknya " ucap Anna berjalan kearah kos nya ,yah tidak cukup jauh memang namun menguras tenaga juga .

Sesampainya di kos nya Anna cepat² berlalu untuk membersihkan tubuhnya , setelah mandi ia merapikan tumpukan buku dan dokumen² penting lainnya . Ia bahkan lupa kapan terakhir kali menata ini semuanya . Biasanya Anna sangat rajin, bahkan dokumen² pun khusus belajarnya dan laporan²nya selalu ia pisahkan. Namun karena belakangan ini tidak sempat membuatnya mau tidak mau malam ini harus menatanya .

Anna menoleh menatap secarik foto yang berada dibawah mejanya kemarin yang belum sempat ia ambil ,lantas ia mengambilnya dan membalikkan foto tersebut .

"Apa yang harusnya aku lakuin buat hubungan kita baik lagi,setidaknya menjadi teman seperti dulu lagi .." Perempuan itu tertunduk lesu bulir bening membasahi pipinya

" Tidak ada yang perlu kau ubah .sudah ,jangan mengubah apapun ,termasuk hatimu " jawab laki laki itu kembali

Anna mengusap pipinya ,lagi-lagi ia menangisi laki-laki tengik tersebut tangannya memegang foto Jovan yang sedari dulu ia simpan tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Pandu sekalipun .

Anna meletakkan kepalanya diatas meja ,lantas ia menatap foto itu
" Aku juga sakit hati ,waktu inget kamu terus Jovan .." lirihnya parau hingga matanya tertutup sempurna menandakan perempuan itu tertidur . Berharap semua kejadian yang terjadi hari ini adalah mimpi .
Anna meninggalkan pekerjaan beres-berasnya lagi kali ini .


TBC



















Dikala s e n j aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang