𝓷𝓾𝔁𝓲𝓸𝓾𝓼 ||-𝟏𝟑

457 113 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeora? Yeora masih hidup? Istriku masih hidup? Lalu, Yeoreum-anak kandungku?" Air mata telah menggenang di ujung mata, Taehyun menoleh menatap mata Yeoreum yang sedang menatapnya balik dengan wajah polosnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yeora? Yeora masih hidup? Istriku masih hidup? Lalu, Yeoreum-anak kandungku?" Air mata telah menggenang di ujung mata, Taehyun menoleh menatap mata Yeoreum yang sedang menatapnya balik dengan wajah polosnya. Yeosa mengangguk dan menunduk seraya menyeka air matanya pula.

Taehyun segera berlari kecil mendekati Yeoreum dengan tangannya yang ia renggangkan agar Yeoreum bisa mendarat di pelukan. "Y-yeoreum, apa kau benar-benar Yeoreum anakku?"

Wajah Yeoreum yang hampir tenggelam di pundak Taehyun dengan imutnya menjawab, "Aku memang anak ayah 'kan?" sebenarnya Yeoreum dari bayi belum pernah melihat sosok ayahnya yang sekarang. Ia bahkan tak tahu bagaimana wajah Ayahnya. Tapi, kini ia di pertemukan kembali setelah Yeoreum mengunjungi masa lalu.

Tunggu, kalau Yeoreum dari masa depan masih hidup, berarti Yeoreum yang di tahun ini pasti juga masih hidup bukan? Tapi, sementara ia ingin memeluk Yeoreum lebih lama. Moment ini, tak akan pernah ia lupakan sebagaimana masa depan mengubah segalanya.

"Ayah kenapa? Ayah merindukanku?" Tanya Yeoreum polos. Taehyun mengangguk tanpa ragu, "Iya, ayah sangat merindukanmu."

Yeosa yang berdiri terpaku di tempat seraya menyeka air matanya hanya bisa bungkam. Taehyun sendiri bingung kenapa Yeosa menangis tanpa alasan. Apa dia juga terharu?

Pria kang pun mendongak menanyakan keadaan Yeosa, "Yeosa? Kenapa kau menangis? Apa karena kakakmu kembali hidup?"

Yeosa menggeleng cepat, ia masih sibuk dengan air matanya. "B-bukan, Kak Taehyun..."

Taehyun pun melepaskan pelukan Yeoreum dan bangkit berdiri serta mengangkat tubuh Yeoreum menuju gendongannya. "Lalu?"

Wanita Han justru tersedu walau tak separah tadi. "M-maaf Kak Taehyun." hidung dan matanya sembab akibat tangisan yang ia keluarkan. Memang, Yeosa sudah menahan tangisan itu dari satu jam yang lalu.

"Minta maaf? Kenapa?"

"Sebenarnya aku menangis karena Kakak ku telah kembali bukan karena senang..."

Taehyun menaikkan alisnya bertaut tanda bingung, "Bukan karena senang?"

Yeosa mengangguk, "Tapi karena..."


































































"Aku ingin Yeoreum, aku menganggap bahwa Yeoreum seperti anakku sendiri. Aku sudah bersama Yeoreum di TK selama setengah tahun, dan sejujurnya aku sudah menyukai Kak Taehyun dari awal kita bertemu, Maaf kan aku." Wanita Han kembali menunduk karena malu dan kecewa, ia berpikir bahwa Taehyun pasti akan menamparkanya. Yeosa tahu bahwa dia kurang ajar, dia seperti pekakor-menggantikan Kakaknya yang sesungguhnya istri Taehyun.

Yeosa menyukai Taehyun termasuk bahaya besar karena sosok istri Taehyun yang sebenarnya kini hidup kembali setelah satu tahun lamanya. Entah ini nyata atau tidak, tetapi istri Taehyun benar-benar kembali bernafas dalam naungan dunia. Tatapan Taehyun setelah mendengar pernyataan Yeosa tak memiliki ekspresi khusus. Ia juga tak akan pernah menyakiti hati perempuan, ia tak akan menampar pipi Yeosa.

"Aku puas mendengarnya, Terimakasih. Tapi maafkan aku, Istriku kembali, aku tak akan memberikan Yeoreum dan hatiku untukmu." Taehyun pun menjamah tas ransel imut Yeoreum dari tangan Yeosa. "Aku berterimakasih padamu karena telah menjaga Yeoreum selama itu. Tapi, jika kau memang menyayangi Yeoreum, kau tak akan membiarkan dirinya tersakiti di panti asuhan sialan itu."

Setelah berbisik Taehyun melenggeng pergi meninggalkan wanita muda yang membeku di tempatnya. Bibirnya gemetar dan matanya sembab, Yeosa tak akan pernah mengerti situasi dalam kejadian ini.














































Crane















































"Jangan bawa Crane ini! Lepaskan aku!"

"Kami tak akan membiarkanmu hidup kembali, Yeora. Bagaimana kau bisa ada di sini?"

"Jangan tanya aku! Yang jelas aku bukan hantu! Astaga, lepaskan akuu!!!"

"Kau tau tidak kalau anakmu masih hidup?"

Wanita dengan kedua lengannya yang di cengkram kuat agar tak melarikan diri kini menoleh ke arah lelaki bersuara berat yang telah tega menyiksanya. "Tentu saja aku tau."

"Kalau begitu beri Crane itu, Aku butuh Crane itu."

Dengan keukuh Wanita itu menggetarkan badannya agar terlepas dari cengkraman kuat tangan buah pria tadi. "Jangan Crane dan anakku!!"

"Oh, kau tau tentang Crane itu?"

"Tentu saja, itu yang membuat diriku hidup lebih lama di Dunia ini. Jangan hancurkan Crane itu, kalau kau menghancurkannya....Anakku bisa mati di tangan ayahnya..." Menangis tersedu, wanita itu menunduk lemah tanda lelah.
"Aku hanya ingin Yeoreum...bisa melihat wajah ayahnya..."

"Bahkan aku tak pernah melihat wajah suamiku yang begitu bahagia melihat anaknya tumbuh dewasa!!"

"Wanita gila, kau terobsesi dengan anakmu?" Pria itu mengayunkan tangannya dan menampar pipi wanita muda itu sampai memerah.

Seorang ibu tak akan membiarkan anaknya tersakiti. Biarpun dikata terobsesi, itulah tugas Ibu. Menjaga dan mengayomi buah hati, apapun caranya kasih sayang akan melekat dengan sendirinya. Ibu tak akan tega anaknya di sakiti seperti itu. Bahkan Ibu rela mati demi si kecil dan bahkan untuk suaminya.

--------Kurang sedih ga? :")Ehee, aku jadi update setiap hari nih:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------
Kurang sedih ga? :")
Ehee, aku jadi update setiap hari nih:v

𝑪𝑹𝑨𝑵𝑬 | 𝒔𝒕𝒊𝒍𝒍 𝒂 𝒒𝒖𝒆𝒔𝒕𝒊𝒐𝒏 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang