Part 2 #Berubah

61 21 28
                                    


Jam menunjuk pukul 06.00 waktu setempat.
Matahari sudah siap menemani kegiatan hari ini. Lain hal nya dengan Bian yang masih berkutat dengan novel kesayangannya dikamar.

Kebiasaan Bian setiap akan berangkat sekolah, lebih memilih meluangkan waktunya untuk membaca dari pada sarapan.
Berbeda dengan abang dan adiknya.

"Woy...lama bener tuh yang dikamar, bukannya sarapan masih aja baca buku, lama-lama makin tebel tuh kacamata" teriak seseorang dari ruang makan. Siapa lagi kalau bukan Ana, adiknya.

Ya. Ana memang sering memperlakukan kaka nya seperti itu terutama kepada Bian.
Bian selalu menuruti perintah Ana walau status Ana adalah adiknya (kaya bawang putih aja)

Bian tak pernah melawannya tak pernah balas dendam, dengan kesabaran seluas samudra Bian bisa menghadapinya. (Kalau author diperlakukan gini sama adek udah gue usir dia)

"Ngomongnya gak bisa pelan apa, inget kamu cewe..gak sopan banget sama kaka sendiri" tegur Dion abangnya.

"Biarin,lagian ngapain coba setiap mau berangkat sekokah gak pernah mau sarapan. Gak laper apa?emang baca buku terus menerus bisa bikin kenyang?" Jawab Ana panjang lebar.

Diam. Hanya terdengar suara jam dinding dan gesekan antara sendok dan piring.

Mama Meta yang sejak tadi berada diantara mereka hanya bisa terdiam. Tak heran lagi karena hal tersebut hampir terjadi setiap pagi.

Tak lama kemudian Bian keluar dari kamarnya menuju ruang makan, dengan tas sekolah dipundak.

Penampilan Bian yang terlihat khas anak culun, dengan rambut kepang 2 dan kacamatanya. Terlihat sedikit imut.

Semua pasang mata tertuju padanya.

"Aku mau berangkat sekolah dulu mah" ucap Bian sambil menghampiri mama Meta.

"Gak mau sarapan dulu sayang?" tawar mama Meta.

"Gak usah mah, nantu aku sarapan di kantin sekolah aja." pamit Bian sambil menjabat tangan mama Meta.

"Abang anterin ya pake motor" ucap Dion.

"Gausah bang, aku naik sepeda aja sekalian olahraga oagu" sambil tersenyum.

"Yaelah yang udah gede aja masih ditawarin diantar, lah ini yang masih kecil dibiarin aja" gerutu Ana.

Ana terburu-buru menggendong tas nya bergegas berangkat sekolah karna waktu akan menunjuk pukul 07.00

"Nak salim dulu sama mama" ucap mama Meta yang dihiraukan Ana

"Dasar anak kurang ngajar" ucap Dion, kesal dengan perilaku Ana.

"Yaudah ma. Bian berangkat sekolah dulu keburu telat. Assalamualaikum..." ucap Bian.

"Hati-hati ya sayang" ucap mama Meta.

Lalu Bian meninggalkan ruang makan, menuju tempat dimana sepeda ia letakkan.

"Aku juga mau berangkat ma. Assalamualaikum.." pamit Dion.

"Hati-hati juga ya nak. Waalaikumsalam.." ucap mama Meta.

Dion pun berangkat sekolah menggunakan sepeda motornya. Karena jarak yang cukup jauh dan berlawanan arah dengan sekolah Bian, jadi mereka tak bisa berangkat bersama.

Skip. Sekolah Bian

Sesampainya di sekolah, Bian beruntung gerbang masih terbuka lebar. Ia bergegas menuju kelas sebelum bel pelajaran pertama berbunyi.

Ia memarkirkan sepeda nya ditempat biasa, walau kebanyakan dari temannya naik angkot dan diantar lain hal nya dengan Bian yang masih setia dengan sepedanya.

Kpopers vs MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang