'Kriingg...Kriiing'
Jam weker dikamar gadis itu berbunyi nyaring membangunkan sang empu dari tidurnya nyenyak nya.
"Hoamm..." Gadis itu menguap sambil mengucek matanya. Dia melihat jam diatas nakasnya yang menunjukkan pukul 05.30.
Sakura, gadis itu beranjak dari futon nya dan bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu ia memakai seragam KHS-nya. Baju seragam yang pas ditubuh tapi tidak terlalu ketat. Rok 10 cm diatas lutut dan kaus kaki hitam selutut yang begitu kontras dengan kulitnya yang putih.
Gadis itu lalu menyisir rambut indahnya. Rambutnya dibiarkan tergerai indah dan hanya diberi jepitan rambut di kedua sisi rambutnya.
Setelah itu dia melihat pantulan dirinya di cermin, satu kata yang cocok untuknya, Sempurna.
Gadis itu tidak menggunakan riasan sama sekali karena dia lebih suka berpenampilan natural dan untuk berhemat tentunya, gajinya tidaklah seberapa untuk membeli kosmetik yang harganya lumayan menguras kantong.
Dia hanya bekerja di toko kecil dan hanya bekerja separuh waktu, namun dia tetap bersyukur karena dia tidak perlu memikirkan biaya sekolah karena ia mendapatkan beasiswa sampai lulus karena kepintarannya.
"Selesai" ujarnya setelah melihat penampilan, ia lalu mengambil tas nya dan segera ke dapur untuk membuat sarapan.
Sarapan sederhana yang selalu sama setiap paginya yaitu hanya sepiring omelet. Hanya telur dan beras lah yang bisa ia beli dengan gajinya untuk sebulan.
"Ittadakimasu" ucapnya pada dirinya sendiri sambil memakan sarapannya.
Setelah selesai, dia mencuci piringnya lalu memasukkan bekalnya dan keluar dari rumahnya, mengunci pintunya dan bergegas ke sekolah karena tadi dilihatnya sudah jam 06.15 yang berarti 45 menit lagi bel akan berbunyi.Jarak antara sekolah dan rumahnya cukup jauh, sekitar 30 menit jika ditempuh dengan jalan kaki. Sakura bisa saja menaiki bus karena halte bus dan rumahnya cukup dekat, tapi dia tidak mau karena alasan yg sama yaitu ingin berhemat -_-
Diperjalanan Sakura beberapa kali tersenyum dengan orang-orang yg berpapasan dengannya. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh ia sampai di sekolahnya.
Saat memasuki gerbang sekolah sudah banyak orang-orang yang berlalu-lalang disana mengingat 15 menit lagi bel akan berbunyi.
Beberapa siswa bersiul kearahnya, ada juga yg menyapanya secara terang-terangan dan ada juga beberapa siswi yang menatapnya tidak suka. Sakura hanya tersenyum menyikapi hal itu.
Sakura berjalan lurus di koridor menuju kelasnya yang berada di lantai 3 yaitu XII-A. Saat ia membuka pintu kelasnya sebuah suara cempreng menyambutnya.
"JIDAAATTTT..." Suara itu menggelegar memenuhi kelasnya, membuat beberapa pasang mata menatap jengkel kepada pemilik suara.
"Ck, urusai pig" ujar Sakura kesal karena dia sekarang menjadi pusat perhatian gara-gara sahabat pirangnya yang berisik itu.
"Kau jahat sekali jidat, aku kan hanya ingin menyapamu" Ujar Ino-gadis cantik berambut pirang ponytail.
"Kalau menyapa tidak usah sekeras itu baka, kau berisik membuat telingaku berdengung tau" sahut gadis bercepol dua bernama Tenten.
"Ck apa masalahmu baka" ujar Ino tidak terima dikatai berisik oleh Tenten.
"Su-sudahlah kalian berdua" Tenten baru saja akan menjawab perkataan Ino sebelum suara lembut Hinata-gadis cantik berambut hitam panjang menengahi perdebatan mereka. Sakura hanya geleng-geleng melihat tingkah para sahabatnya.
Tet...Tettt..
Bel berbunyi tanda jam pertama dimulai. Seorang pria berambut perak dengan wajah tertutup masker datang dan berdiri di depan kelas.
"Ohayo Sensei" ujar semua murid dikelas itu sambil membungkukkan badan.
"Ohayo minna-san" sapa Kakashi-pria tadi kepada semua penghuni kelas."baiklah kita mulai pelajarannya. Buka buku paket matematika halaman 104 lihat soal 1.4 dan perhatikan saya menjelaskan penyelesaian nya didepan"
"Hai sensei" ujar semua murid lalu memperhatikan sensei mereka menjelaskan beberapa contoh soal Aljabar di papan.
"Sudah jelas minna?" Tanya sang sensei yang dijawab 'iya' oleh semua murid.
"Baiklah sekarang kerjakan soal yang tadi saya suruh dan kumpulkan dalam 30 menit" ujar Kakashi duduk di bangkunya sambil membaca buku legendarisnya yang bersampul oranye.
"Hai sensei" jawab semua murid sambil mengerjakan soal yang disuruh oleh sensei mereka.
30 menit berlalu...
Tet..Tet...
Bel istirahat berbunyi, semua siswa mengumpulkan tugas mereka.
"Baiklah cukup sampai disini, arigatou minna" ucap sang sensei meninggalkan kelas.Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka. Tinggal Ino, Tenten, Sakura dan Hinata yang masih dikelas.
"Jidat, kau tidak ikut bersama kami ke kantin?" Ujar Ino saat melihat Sakura tidak ikut keluar kelas bersama mereka bertiga.
"Tidak pig, aku bawa bekal. Kalian duluan saja" ujar Sakura sambil memperlihatkan kotak makannya.
"Baiklah kalau begitu kami duluan ya Sakura" ujar Ino, Tenten dan Hinata serempak, sambil berlalu ke kantin.
"Hm" gumam Sakura menanggapinya.
Sakura memakan bekalnya dengan tenang. Setelah selesai dia menjatuhkan kepalanya ke meja untuk tidur. Namun baru 5 menit menutup mata, dia merasa ingin pipis. Segera ia pergi ke toilet untuk menuntaskannya.
"Hah.. leganya" ucapnya setelah selesai buang air kecil. Dia keluar dari toilet dan berjalan di koridor sekolah yang agak sepi. Memang agak sepi karena letaknya sedikit jauh dari gedung utama dan ini merupakan jam istirahat otomatis semua murid berada di kantin.
Dia berjalan santai menuju kelasnya, namun baru beberapa langkah seseorang mencekal tangannya.
Sakura menengok siapa yang mencekal tangannya. Dia terkejut melihat orang yg mencegatnya, orang itu....
____________________
Hai minna silahkan vote & coment ya 🤭😘, saya akan kembali secepat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Henka Suru
AdventurePerubahan. Terkadang kita mengharapkannya datang dan terkadang kita mengharapkannya tidak pernah hadir di hidup kita. Membawa dirimu pada kehidupan yang lebih baik, maupun menyedihkan. Membawa kesan tersendiri seiring berjalan nya waktu. •Sakura Har...