FLASHBACK ON
"Aaaaah! Aduh!"
"Huek!"
Dua pria tiba-tiba saja jatuh di semak-semak. Kemunculan mereka dapat dipertanyakan, namun tidak ada jawaban. Tapi untunglah tidak ada siapapun disini.
Keduanya tampak mabuk dan terus mual karena perjalanan yang tidak akan ada orang lain tahu.
"Hyung! Jauhkan kakimu! Aduh sakit sekali!" Jeongguk dengan lemasnya menyingkirkan kaki Seokjin. "Kenapa pusing sekali, sih?"
Tangan Seokjin memukul kepala Jeongguk dengan keras. Wajahnya sudah merah karena bercampur mual dan marah. "Tahun berapa ini?! Jangan bilang kita pergi ke seribu tahun lalu?!"
"Era Dinasti Silla yang sedang dipimpin Raja Jinheung. Tahun...." Jeongguk berusaha mengingat dalam mualnya. "Tahun 547, setahun sebelum Si Penipu Cantik di eksekusi Raja Jinheung."
Mendengar hal itu, kini Seokjin memukul Jeongguk berkali-kali.
"Kenapa bisa bodoh sekali, sih?!"
Tangannya meraih Mesin Waktu miliknya yang kini tergeletak disebelah Jeongguk. Membuka tutupnya dan mengintip sisa emas didalamnya.
Emas 250 gram miliknya kini sudah ludes termakan mesin buatannya sendiri karena Jeongguk, hanya dalam sekali perjalanan, dan tidak tahu harus kembali ke tahun harusnya mereka berada sekarang itu bagaimana.
"Kau kenapa tidak pikirkan dulu, sih?! Perjalanan untuk sekitar 1000 tahunan itu 100 gram emas untuk satu orang! Dan 250 gram emas itu untuk kita berdua dan sekarang sudah habis, terlebih kita tidak pergi tepat ke 1000 tahun yang lalu, melainkan abad ke-6, sekitar 1500 tahun lalu! Kita kembali pakai apa, hah?!!"
Seokjin meremat rambutnya frustasi, sementara Jeongguk hanya memasang wajah lemah sembari memegangi perutnya yang terasa seperti diacak-acak.
"Apa benar ini tahun 547? Apa kita di Silla? Bagaimana kalau ternyata kita bukan di Silla?"
Kapala Seokjin menegak dan menatap Jeongguk tidak percaya. "Yang kau pikirkan hanya itu?!"
Kini Jeongguk baru merasa risih oleh omelan Seokjin, dan balik memandang Seokjin dengan sebal. "Kau ini ilmuwan, kenapa tidak punya rasa penasaran yang tinggi sama sekali, sih?!"
"Aku belum siap untuk pergi sejauh ini! Aku kan menyiapkan emas 250 gram untuk perjalanan kecil saja! Sekitar beberapa jam yang lalu sejak mesin ini selesai saja! Aku tidak ada rencana untuk pergi sejauh ini!"
Tangannya menunjukkan bola itu pada Jeongguk, "Sekarang mesinnya ikut rusak! Lihat! Karena kita pergi terlalu jauh!"
"Berarti mesinmu belum terpercaya, Hyung. Belum boleh di produksi." Jeongguk bangkit dengan susah payah dan mengabaikan Seokjin yang menatapnya tidak percaya.
"Wah....!! Sembarangan kau!"
"Memang benar tuh. Lagi pula aku tidak perduli bisa kembali atau tidak. Hidupku di tahun itu tidak begitu menyenangkan, kena omelan terus."
"Karena kau melakukan hal bodoh terus! Kau juga tidak tahu apakah orang di tahun ini akan mengomelimu juga atau tidak, kan?!" Seokjin ikut bangkit berdiri, "Memangnya kau ini mau melakukan apa, sih?"
Jeongguk melepas coat dan sneakers yang ia pakai.
"Hyung, lepas jas dan segala barang yang berbau modern. Nanti warga merasa aneh dengan penampilanmu itu."
Seokjin mengerutkan alisnya, "Kenapa kau yakin sekali ini tahun 547? Bagaimana jika kita hanya melompat beberapa tahun, atau juga kita hanya terdampar di sebuah tempat tanpa melompat waktu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Silla Boy [KookV]
Science FictionKarena rasa penasaran setelah membaca buku bahwa pernah ada pria tercantik didunia pada abad ke-6, Jeongguk dan Seokjin terdampar di era kerajaan Silla berkat mesin pemutar waktu milik Prof. Kim Seokjin. ●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●● Tags: - KOOKV - T...