My Ex-Wife [END]

35. Menjijikan

Menjijikan

.
.
.
.
.
🐾

Hafiz menajamkan pandangannya saat melihat sosok seorang lelaki berpakaian serba hitam membekap Sarah dari belakang. Ia baru saja akan turun, namun lelaki tersebut sudah membawa Sarah kedalam mobilnya dan melajukannya.

"Shit!" Umpatnya dan segera menancap pedal gas mobilnya juga.

"Siapa yang menculik Sarah? Apa mantan suaminya?" Ia bergumam tak jelas.

Hafiz mengikuti mobil hitam yang membawa Sarah dengan kecepatan yang sama tinggi. Hampir saja ia kehingalan jejak mobil itu saat di persimpangan jalan. Setelah merasa jalanan agak sepi, Hafiz menambah kecepatan dan menyalip mobil tersebut dari samping dan mencegatnya didepan pas.

Dengan rahang mengetat Hafiz melepas sabuk pengamannya kasar dan segera turun dari mobil. Tangannya menggedor kaca mobil yang membawa adiknya dengan kuat hingga akhirnya lelaki yang berada di balik kemudi itu keluar.

"Kau! Lelaki bajingan.. " Umpat Hafiz saat melihat lelaki itu.

Lelaki itu tertawa miring, "Ya! Ini aku.  Sepertinya kita selalu bertemu di waktu yang salah, ya?" Kekehnya.

"Apa kau gila? Kembalikan Sarah padaku!" Desis Hafiz.

"Tidak! Sejak awal Sarah adalah milikku dan sekarang aku akan mengambil milikku kembali!"

"Keparat kau, Reza!!!"

Reza, lelaki itu makin tertawa smirk dan beralih melayangkan pukulan pada Hafiz yang berada dihadapannya.

Bug

Hafiz mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah dan berbalik membalas Reza dengan pukulan tak kalah kuatnya. Hingga akhirnya keduanya terlibat perkelahian dan saling menonjok.

"Beraninya kau membawa, Sarah!" Sentak Hafiz diatas tubuh Reza yang terkulai dibawahnya. Lelaki itu mencengkram kerah lelaki dibawahnya dengan kasar.

Bug

"Kau bahkan menggunakan cara kotor untuk mendapatkannya!"

Bug

"Aku tidak akan mengampunimu.."

Bug
Bug
Bug

"Hafiz hentikan!!!" Hafiz menghentikan tangannya di udara saat mendengar suara yang tak asing ditelinganya.

"Daniel.." Gumamnya pelan.

Daniel menarik tangan Hafiz yang masih saja hendak memukul lelaki yang sudah terkapar dibawahnya. Ia tidak mengenal pasti siapa lelaki itu, namun keadaanya begitu buruk.

"Kau bisa membunuhnya, hentikan itu Hafiz.. " Ucap Daniel.

"Kenapa kau bisa ada disini?"

Daniel menghela napas, "Aku hanya tidak sengaja lewat tadi.. Saat melihat mobilmu aku mengira itu kau lalu aku turun begitu saja dan ternyata itu benar kau.. "