Terlihat di sekelompok siswa siswi SMA one piece senior hing school sedang berkumpul. Karna ini adalah tahun ajaran baru banyak siswa siswi yang sedang mengikuti acara upacara dan setelah itu masuk kedalam kelas masing-masing
Terlihat keramaian di lorong kelas tempat menempel kan Mading dan terlihat seorang gadis berambut oranye sedang mengandeng dua temannya yang tak lain adalah Nami Robin dan Pudding
" YATTA !! kita satu kelas ya Robin, pudding" triaknya girang setelah melihat daftar kelas mereka
" Ya! ,aku juga senang kita jadi teman sekelas.! " pudding juga sangat girang
" Ya ayo kita ke kelas. ! " Robin pun mengajak mereka untuk masuk ke dalam kelas yang sudah di sediakan
Mereka mulai masuk dan menempati kursi nomer dua dari belakang Nami duduk dengan Robin sedangkan pudding di bangku belakang sendirian
" Ne! Nami-san boleh kita duduk bertiga " pinta pudding karna merasah tidak nyaman duduk sendiri." Sudahlah pudding setelah ini pasti ada yang menempati nya !" ujar nami menenangkan pudding. Tapi tetap saja pudding merasah tidak nyaman sampai akhirnya bel berbunyi.
Murit murit mulai masuk dan duduk di tempatnya masing rata rata murit laki laki daduk di bangku deretan paling kanan karna kebanyakan yang murit dikelas di dominasi murit perempuan dan tinggal tersisa tiga kursi yaitu di samping pudding dan tangah paling belakang
" Ayo lah nami-san aku mohon " pinta pudding
" Tenanglah pudding lagi pula kami masih disini kan " Robin tersenyum untuk menenangkannya
" Tapi tetap saja kan " pudding mendengus kesal
Tiba-tiba seorang guru berambut hitam ikal dan memakai penutup mata masuk dengan wajah mengantuk memasuki ruangan kelas sambil membawa beberapa buku apsen
" Ya selamat pagi murit murit namaku pak kuzan dan aku adalah wali kelas kalian. oh...... ya kenapa masih ada kursi yang kosong apa ada yang terlambat masuk " tanya pak kuzan
tiba-tiba ada tiga siswa laki laki yang berlari menerobos masuk ke dalam kelas salah satu pria memakai topi jerami dan ada bekas luka sayatan di bawah mata kiri nya yang satunya berambut hijau memakai tiga anting dan bandana berwarna hitam terikat di lengan kiri dan yang satunya berambut pirang panjang menutupi mata kanannya.
" Maaf kami terlambat " pria bertopi jerami itu meminta maaf dengan nyengir tanpa dosa
" Tapi wajah mu seperti tidak menunjukkan wajah bersalah samasekali " jawab pak kuzan syok dengan murit nya ini
" Sooka?, kalo begitu maaf !" ucapnya lagi tapi tetap nyengir seperti tadi
" Baik lah tersera kau saja tapi kenapa penampilan kalian seperti ini! " ucap pak kuzan memperhatikan satu persatu penampilan ketiga siswa nya itu
" Kenapa apa tidak boleh aku rasa di brosur tertulis memakai aksesoris terserah lagi pula penampilan kami memang seperti ini! " jawab seorang laki laki berambut pirang dan di anguku oleh kedua teman nya
Sedangkan di bangku paling belakang kiri terlihat Nami,Robin dan Pudding membicarakan tiga murit yang ada didepan sedang berdebat dengan pak kuzan
" Ayolah Nami-san kita duduk bertiga aku tidak mau duduk dengan salah satu dari mereka. mereka lebih mirip preman gang dari pada anak sekolah" pinta pudding pada Nami dan Robin
" Tenanglah pudding mereka tak akan macam macam kami pasti membantumu kalau kau mendapat masalah dari mereka " Nami tersenyum untuk menenangkan pudding
" Baiklah tapi ku mohon berjanjilah" pinta pudding lagi dan dibalas anggukan oleh keduanya
" Ya baiklah kalian bertiga perkenalan diri kalian masing masing " suara pak kuzan membuyarkan percakapan murit murit
" Namaku monky D luffy salam kenal semuanya" ucap pria bertopi jerami sambil nyengir seperti biasa
" Roronoa zoro salam kenal " ucap pria berambut hijau dingin
" Ledis perkenalkan namaku adalah sanji " ucap pria berambut pirang dengan kerennya
Banyak murit perempuan yang memandang mereka dengan wajah takjub terutama pada pria yang memakai topi jerami yang sedang tersenyum lebar
Tapi tidak dengan tiga gadis yang duduk di pojok kiri Robin sedang membaca bukunya nami sedang menenangkan pudding yang merengek minta duduk bertiga
" Ya baiklah silahkan duduk di kursi yang kosong" ucap pak kuzan mempersilahkan ketiga nya duduk
" Waaaaa. Aku akan duduk di sebelah ledis berkuncr dua yang manis itu! " dengan cepat sanji langsung menghampiri pudding yang duduk sendiri
Pudding merasa ngeri dengan sikap sanji yang over mesum
" Siapa namamu gadis manis" ucap sanji sambil berjongkok ala pangeran dan Pudding hanya bisa bergidik ngeri dengan sikapnya
" Hentikan itu dasar alis mesum! " zoro yang sejak tadi diam akhirnya buka suara untuk mengejek sanji
" Apa kau bilang marimo sialan!? " geram sanji
" Aku bilang hentikan itu dasar alis mesum tuli! " ucap zoro tak kalah geram
" Buta arah!! "
" Budak cinta!! "
" Bola lumut!! "
" Koki mimisan!! "
" Kalian berdua hentikan!! " ucap pak kuzan keras " kalau begitu tuan roronoa akan duduk di sebelah nona Charlotte agar kalian tidak ribu! " ucap pak kuzan kesal
" Apa kenapa marimo bodoh ini duduk di sebelah nya !?" protes sanji tidak terima
" Ya kenapa harus aku kenapa tidak koki mesum ini !?" pinpal sambil menunjuk sanji. zoro yang tidak terima karna duduk bersampingan dengan seorang perempuan yang bagi zoro sangat sangat merepotkan
" Karna kalo tuan monky duduk di sana kalian akan duduk bersebelahan dan ribut aku tidak mau kelas ini jadi ricuh dan jika kalian tukar tempat aku akan menghukum kalian mengerti " jelas pak kuzan panjang lebar dan di tanggapi dengan wajah bodoh mereka berdua sedangkan luffy sudah duduk manis di bangku nya
"HAH.... baik lah jika itu mau kuzan sensei " ucap sanji dan berjalan dengan lemas ke arah bangkunya dan luffy
Zoro pun juga duduk di sebelah pudding setelah itu menyandarkan punggungnya dan melipat kedua tangannya untuk bantal tak peduli dengan pudding yang memandangnya dengan ngeri
Halo semuanya semoga ceritanya nyambung dan gak bosenin ya karna ini cerita pertamaku maaf banget kalo jelek dan banyak yang salah 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
true love stealth
Fantasytentang tiga siswa yang mencari jati dirinya dan menyembuyikan rahasia besar mereka. Dan di saat yang bersamaan tersebar berita tentang penjaga kota yang merupakan tiga siluman one piece hanya milik oda saya hanya pinjaman karakternya