5. Lisa jangan marah...

3 1 0
                                    

Happy Reading

*************************

"Aaaaaaaaaaaa!" Mereka berdua berteriak.

"Lisa ngapain kamu tidur disini? Nanti kalau mama sama papa tahu gimana?" Tanya Vero ketakutan.

"Ssstt. Jangan berisik. Bukan salahku jika aku tidur disini." Jawab Lisa marah.

"Lalu salah siapa?" Tanya Vero.

Lisa memutar bola matanya. "Hey. Lihat tangan kamu. Semalaman tanganku kamu pegang. Gimana mau keluar coba? Ya jadinya aku ketiduran." Jawab Lisa emosi.

"Maaf maaf." Setelah mengatakan itu mereka mendengar teriakan Karla.

"Verooo! Mama sama papa berangkat dulu ya? Jaga Lisa dirumah." Teriak Karla dari luar kamar.

"Iya maa!" Teriak Vero dari dalam kamar.

"Kamu semalam ngapain aku hah!?" Tanya Lisa serius.

"Eng, enggak kok gk ngapa ngapain." Jawab Vero.

"Kamu mana sadar! Kamu tidur. Tanpa kamu sadari pasti... Ah udah lah.

Posisi mereka benar-benar dekat saat ini. Lisa mencoba melepas tangannya dari genggaman Vero. Tapi Vero tidak mau melepaskannya.

"Vero! Lepas!" Teriak Lisa.

"Gk mau!" Jawab Vero.

"Iiih!" Lisa kesal dengan kelakuan calon suaminya itu.

Akhirnya Vero melepaskan genggamannya dan Lisa lari menuju kamarnya.

"Lisa, Lisa." Panggil Vero sambil mengejar Lisa.

"Lisa jangan marah." Kata Vero yg ada di luar kamar Lisa.

Lisa hanya terdiam. Ia sangat kesal dengan perbuatan calon suaminya itu. Ia membayangkan bagaimana nantinya.

Vero merasa bersalah. Ini memang salahnya. Ia tidak pernah melihat seorang wanita semarah ini padanya. Karla saja tidak pernah seperti itu.

Vero mengetuk pintu kamar Lisa. "Lis, aku minta maaf. Aku gk sengaja. Jangan marah Lis." Kata Vero membujuk Lisa.

Lisa hanya menatap pintu kamarnya. Ia tidak bisa menolak sebuah rayuan. Karena baru pertama kali ini Lisa mendapat rayuan dari seorang laki-laki. Angga saja tidak pernah merayunya.

Tapi Lisa terlalu gengsi jika ia harus luluh hanya karena mendengar rayuan.
Lisa memutuskan untuk diam saja tanpa menggubris perkataan Vero.

Vero berhenti berteriak-teriak. Ia tahu kalau percuma saja ia teriak, Lisa tidak akan mendengarkannya. Lisa kini memang benar-benar marah padanya.

****

Lisa keluar dari kamarnya dan pergi menuju dapur. Ia memang sedang marah dengan Vero, namun sudah menjadi kewajibannya untuk membuatkan makanan untuk calon suaminya itu.

Vero mendengar suara dari arah dapur. Ia memutuskan untuk pergi ke dapur untuk melihatnya.
Disana Vero melihat Lisa sedang memasak makanan untuknya.

Vero kagum dengan Lisa. Ditengah amarahnya ia masih saja memasak untuknya.

Vero menghampiri Lisa. Ia memeluk Lisa dari belakang.

 Ia memeluk Lisa dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LAYSA WHEELER STEVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang