#5 Break Up

2.3K 188 20
                                    

          Laki-laki itu bersandar dengan gitar di pangkuannya, memetik nada asal yang masih terdengar merdu sekalipun ia hanya membunyikan kunci yang sekelebat terpintas di otaknya. Setelah merasa cukup bosan, ia memangku gitar itu dan mengambil sebotol air mineral dingin di sebelahnya.

"Ah, bosan. Dia kapan sih ke sini?" gerutunya pelan. Namun langkah kaki terburu-buru mengacaukan pemikirannya. Gadis yang baru saja datang dari lantai dua itu berjalan ke arahnya sambil menenteng kunci mobil. "Dia siapa, Car?" Tanyanya, membuat Carter mengangkat satu alis heran. Keyra mengalihkan pandangannya ke arah gitar di pangkuan Carter. Kemudian gadis itu menutup matanya sejenak. Menolak sebersit memori dalam kenangannya yang menyeruak padahal telah ia coba buang jauh-jauh.

"Sejak kapan telingamu jadi selebar gajah begitu?" tanya Carter mengalihkan pertanyaan yang tadi dilontarkan Keyra. "Dan sejak kapan kau memainkan benda itu lagi?" balas Keyra dongkol.

Carter menatap adiknya dan menghela napas jengah. "Kenapa? kau tidak suka?" Keyra mengernyitkan dahinya dan duduk di pinggir gazebo depan kolam renang. "Tidak, itu sih sebahagiamu saja. Aku hanya heran kenapa kau bisa...ah untuk apa pula aku harus menjelaskannya padamu? Sudahlah aku mau pergi dulu. Bye brother!"

Keyra beranjak dari duduknya dan berjalan ke dalam rumah. "Key, Key... padahal kau sudah tau kalau kau tidak pernah bisa berbohong denganku." sindir Carter dengan suara dikeraskan. Keyra berhenti dan mengerdikkan bahu acuh.

"Eh, tunggu! Kau bilang sekitar, um...lima hari lalu jika kau ingin meminta bantuan Tiffany untuk bertemu Shawn Mendes, bukan? Lalu bagaimana?" tanya Carter yang otomatis membuat Keyra berbalik dan menatap Carter. "Lebih tepatnya, aku ingin menyuruh Tiffany saja yang mengembalikan barang itu. Well... aku ingin bilang, tapi lupa. Berhubung ini masih hari-hari libur, lebih baik aku bertemu dengannya besok atau lusa. Untuk hari ini aku ingin ke toko buku dan pergi ke taman."

Carter masih menatap Keyra dan meletakkan gitarnya di gazebo. "Kau ingin kutemani?"

"Sepertinya tidak."

++++++

Keyra mengemudikan mobilnya melewati jalanan New York City dengan kecepatan sedang. Entah kenapa jalanan di kota ini lebih renggang daripada biasanya. Mungkin karena efek Keyra yang tidak pergi di saat jam kerja dimulai atau memang semua orang sedang sibuk melakukan kegiatan masing-masing di suatu tempat.

Sudah dua puluh menit berlangsung dan sebuah mall besar terlihat menjulang ditengah gedung pencakar langit New York. Gadis itu mengemudikan mobilnya perlahan menuju parkiran mall dan sesekali menoleh ke sekitar, mencari tempat kosong untuk memarkirkan kendaraannya. Setelah itu, Keyra mengantungi dompet kecil dan ponselnya. Kemudian ia keluar dan mengunci Volks Wagen itu.

Baru beberapa langkah ia meminjakkan kakinya ke dalam mall, namun gadis malang ini harus disambut dengan pemandangan berbagai macam anak muda yang berpacaran. Ada yang menempel layaknya selai dan roti, bahkan ada juga yang bersenda gurau sambil saling menggelitiki satu sama lain. Apa hanya aku yang jomblo disini?, pikirnya. Keyra tak habis pikir dengan mall yang isinya kebanyakan orang pacaran. Kan kalau begini ia jadi merasa tersudutkan. Ah sudahlah, Keyra mah jomblo, mau bagaimana lagi? Tahu begini ia akan mengajak Carter untuk menutupi kesendiriannya. Bukannya ia malu dianggap jomblo atau apapun, ia bisa menebak-nebak tak akan ada yang peduli ia memiliki pacar atau apa, tapi kan ya tidak enak ketika kau berjalan di kelilingi pasangan sangar yang sedang berpacaran di mall.

Keyra melanjutkan perjalanannya menuju toko buku dengan menaiki eskalator sambil melihat sekeliling. Ia menyelipkan beberapa helai rambut yang terjatuh menutupi pengelihatannya dan merapatkan blue leather jacket-nya. "Selamat datang! Silahkan, ada yang bisa saya bantu?" tawar seorang karyawan toko buku saat gadis itu sudah sampai. Dengan senyum tipis Keyra menanggapi, "Iya, bisakah kau memberitahuku letak bagian novel?"

Under The Atmosphere [MAGCON] (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang