MDA•Alina mate Aldrich?

10 1 1
                                    

Happy reading👇

°°°°°°

Seorang gadis cantik sedang menyirami bunga lavender kesukaan nya yang kini sudah mekar. Ditemani oleh burung yang berapa hari lalu dia temukan di hutan. Burung itu terus berkicau dan terbang kesana kemari.

Burung biru itu tidak dimasukan ke sangkar oleh Alina. Karena menurut Alina burung itu seharusnya bebas terbang tinggi ke langit. Dan bisa kemana saja. Alina menyiapkan tempat khusus untuk burungnya.

Setelah semua bunga yang di taman itu sudah disiram,Alina masuk ke dalam pack house nya bersama burung nya. Alina saat Alina berjalan banyak yang menunduk hormat. Dan dibalas senyum dan sapaan oleh Alina.

Alina sangat ramah kepada semua orang,termasuk para maid dan penjaga di Pack nya eh..bukan.. Pack Keenan. Dan bukan hanya sifatnya melainkan wajahnya yang sangat cantik menurun dari ibunya Katherine. Sangat cantik dan anggun,sehingga para Alpha dari Pack lain yang berkunjung ke Darkmoon Pack saat melihatnya akan terpana dengan kecantikannya.

Bahkan,waktu itu ada yang melamar Alina. Alpha dari Greymoon Pack itu terpesona dengan Alina bahkan dia mengaku jatuh cinta dengan nya. Tapi, Alina menolak lamarannya. Dengan alasan Alina ingin menunggu matenya.

Dan Alpha itu pun pulang dengan rasa malu.

Alina sebenarnya sangat risih dengan tatapan para pria kepadanya. Apalagi yang ingin melamar,Alina akan tolak dengan halus agar tak menyakiti pria itu.

Kembali ke topik⬇️

Saat Alina menaiki tangga tiba-tiba ada yang memanggil nya.

"Alina!." Alina menoleh,melihat Keenan berjalan kearahnya.

"Kakak mau ke mana? Kok rapih banget?"tanya Alina melihat Keenan yang sudah rapi dan ingin pergi. Tak biasanya dia sangat rapih, apa dia ingin pergi?.

"Kakak ingin berkunjung ke Blue Moonlight Pack. Kau mau ikut?"jawab Keenan. "Tidak aku disini saja"ucap Alina.

"Yakin nih gak mau ikut?"tanyanya sambil menaikkan satu alisnya yang membuat ketampanannya bertambah. Tapi,bagi Alina itu sangat menjengkelkan.

"Tidak"

"Baiklah,jaga dirimu baik-baik disini. Kakak pergi dulu. Jika ada apa-apa mindlink kakak. Kakak tidak akan lama"ucap nya sambil mengusap puncak kepalaku.

"Iya,iya bawel"Alina mendengus. Sudah biasa jika Keenan terlalu posesif padanya.

"Kakak pergi"Alina hanya mengangguk sebagai jawaban. Dan kembali menaiki tangga yang sempat tertunda. Alina merasa ngantuk sekali setelah dari taman. Ingin rebahan dengan kasur empuk kesayangannya.

••••••

Di kediaman Blue Moonlight Pack

Aldrich berada di balkon kamarnya, menikmati udara segar yang menerpa wajahnya. Sesekali dia menghela napas. Teringat saat dia dan Jo sedang berburu,saat Aldrich mencium aroma yang membuatnya yakin jika itu aroma mate nya.

Tapi,kenapa di hutan itu tidak ada seorang pun? Apa benar aroma itu milik mate nya? Apa mate nya benar ada di hutan itu?
Entahlah yang pasti itu semua masih tanda tanya.

Ada gejolak rasa senang saat Aldrich menghirup aroma yang membuat hatinya tenang dan ingin terus menghirup aroma itu lagi dan lagi. Rasa ingin bertemu dengan mate nya semakin besar. Sungguh, Aldrich ingin sekali bertemu dengannya. Tapi, apalah daya. Ia hanya bisa berharap Moon Goddes segera mempertemukan dia dengan mate nya.

Selesai dengan pikiran nya mengenai mate nya. Jo datang memasuki kamarnya.

"Ada apa?"tanya Aldrich to the poin. Aldrich memang tidak suka basa basi.

"Alpha Keenan dari Darkmoon Pack ingin mengunjungi anda,dan dalam perjalanan."ucap Jo.

"Baiklah,siapkan keperluan untuknya"

"Baik, Alpha"ucap Jo dan langsung pergi dari kamarnya.

Aldrich berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya. Saat sudah sampai, Aldrich duduk di kursi khusunya.

Aldrich menyelesaikan pekerjaan nya. Aldrich juga mempunyai perusahaan yang cukup besar di dunia manusia yang dia kelola sendiri. Sesekali dia datang ke dunia manusia untuk melihat perusahaan nya. Dan diwakili oleh Jo atau Gamma nya.

Saat sedang fokus dengan berkas-berkas nya. Seseorang masuk ke ruang kerjanya.

"Aldrich! Aldrich! Apa kabar kau"ucap pria itu. Yang tak lain tak bukan Keenan sahabatnya.

"Apa kabar nih? Makin tua aja"ejek Keenan. Aldrich memutar bola matanya malas

"Baik"singkat Aldrich.

"Ck..ck... Gak berubah ya dari dulu sampai sekarang masih dingin"ucap Keenan sambil menggelengkan kepalanya.

"Ada apa kesini?"tanya Aldrich.

"Kau tidak pernah berubah ya,"Keenan terkekeh. Aldrich hanya menatap nya datar,Keenan langsung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Oke...oke aku kesini hanya mau bertemu denganmu. Sekaligus ingin curhat"Aldrich mengerutkan keningnya.

" Kau Galau?"tanya Aldrich menatap nya dengan penuh selidik.

"Tidak!. Aku mau cerita tentang adik perempuanku"jawab Keenan.

"Kenapa?"

"Aku kasihan dengannya. Sampai sekarang dia belum menemukan mate nya,atau lebih tepatnya matenya belum mencarinya"jelas Keenan membuat Aldrich diam.

"Aku hanya merasa dia sangat kesepian. Sudah lama dia menantikan mate nya menjemputnya. Bahkan saat kami berburu dia menemukan seekor burung dan memintanya padaku untuk membawa nya ke Pack untuk menjadi temannya"ucap panjang lebar Keenan.

Aldrich merasa familiar dengan kata berburu. Ada yang mengganjal di hatinya..eh dipikirannya.

"Di hutan mana kau dan adikmu berburu?"tanya Aldrich penuh selidik.

Keenan yang tadinya sedang melamun meratapi nasibnya yang belum menemukan mate nya,menoleh kearah Aldrich. "Hutan?.... Ohh itu. Di hutan Wilderness,kenapa?"

DEG....

Aldrich mematung seketika saat mendengarnya. Hutan yang sama saat dia sedang berburu dengan Jo. Entah kenapa hatinya bingung dengan apa yang terjadi sekarang. Tapi, Aldrich ingin memastikan nya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Kau pergi ke hutan itu bersama adikmu?"tanya Aldrich yang kini dilanda gelisah.

"Iya,aku datang dengan adikku"jawab Keenan merasa bingung dengan Aldrich yang merasa gelisah.

Adik Keenan perempuan. Dia ikut ke hutan yang sama waktu itu. Menemukan burung. Apa burung itu burung yang sama dengan burung yang dipanah nya?. Jangan..jangan adik Keenan....

"Kapan kau pergi ke hutan waktu itu?"

"Kemarin"

DEG...

Waktu yang sama saat Aldrich berburu. Tepat di hari itu dimana Aldrich mencium aroma yang sangat memabukkan. Dimana Calvin menyebut sebuah kata yang sudah lama Aldrich dan Calvin menanti kedatangannya. Hanya satu kata yang membuat Aldrich seketika gila 'mate'. Tapi,apa mate nya itu adik dari Keenan? Sahabatnya sendiri?.

"Ken,siapa nama adikmu?"

"Alina. Alina Davidson"

Bersambung...
____________________________________________________

Votes and comments from you make the author keep the spirit to update😘

Jangan pernah bosen sama ceritanya ya gusy.

Dan selalu patuhi pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah. Jangan kemana-mana dulu. Makanya baca MDA biar gak bosen,dan selalu setia menunggu MDA up. Jadi coment terus,ingetin author nya biar gak males.

Stay healthy and always stay at home🏡

See you...😚







My Dangerous AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang