05:30
"Selamat pagi sayang *cup~ , udah jam setengah enam nih, nanti kamu telat loh" ucap Ana membuka Selimut yang menutupin badan Saren, beberapa menit Ana merapihkan kamar anaknya, Saren bangun Dari tempat tidur
"Good morning mah" Saren mencium pipih Ana, tanpa basa basi ia begegas masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk sekolah
30 menit kemudian, Saren turun dari tangga berjalan ke arah meja makan yang sudah ada Ana menyiapkan sarapan untuknya
*Sreeet Saren menarik kursi makannya
"Mah nanti aku pulang agak malem ya?" Izin Saren sambil menyantap sereal didepannya, Ana menoleh ke arah Saren
"Kemana lagi Saren?" Tanya ana
"Kerumah Puke, Saren udah lama ga ketemu dia, yaa? Boleh yaaa?" Saren menunjukan muka memohon kepada Ana
"Hmm, jangan macem-macem loh. Jangan buat mamah kecewa" Ucap Ana mengelus rambut Saren, Saren hanya tersenyum bahagia karena ia beruntung mempunyai Ana yang sangat berarti untuknya, Saren selesai makan bergegas salim tangan oleh Ana
"Daaaahh mam!!" Lambai Saren didalam mobil, dan dibalas senyum sambil melambai oleh Ana, yaaa.. pagi ini Ana ada meeting penting. jadi tidak ada waktu untuk mengantar Saren
06:15
"Good morning Saren"
"Pagi Saren"
"Pagi Ren"
Ucapan selamat pagi oleh Teman sekelas Saren yang sangat dirindukan kalau hari libur"Pagi semuanya" Saren senyum kearah teman-temannya, tidak bisa bohong cantiknya Saren memang tidak ada duanya, Pantas Arsen yang dinginnya kayak Kutub Utara bisa luluh
Saren menuju belakang ke tempat duduknya, namun ia hanya menemukan tas Abel, kemana Abelnya? Pikir Saren
"Fara, Abel kemana?" Tanya Saren ke teman depan mejanya
"Oh? Galiat, tapi tadi dia udah dateng kok" Jawab Fara
"Yaa.. Saren tau, kalo blm dteng masa tasnya jalan sendiri"
"Hehe" Fara hanya nyengir tidak berguna
Saren duduk, dan melihat ponselnya, dan melihat spam chat dari Arsen tadi malam
Ia tersipu malu melihat tingkah random Arsen yang bisa dibilang dingin ini menjadi bawel untuknya
"Gila lo Senyum-senyum sendiri" Abel yang entah dari mana datang tiba-tiba sudah duduk disampingnya, Saren mematikan layar ponselnya dan menghadap ke Abel
"Nanti jadi kerumah Puke kan?" Saren mengalihkan pembicaraan
"Yup.. gtu deh" jawab Abel memakan snack kecil ditangannya
"Lo dari kantin?" Tanya Saren dengan raut muka menaikan satu alisnya
"Kaga, dari kelas 12 ketemu Dyan" Abel menyodorkan sandwich ke Saren
"Dari pangeran berkuda poni lo" ucap Abel, siapa lagi kalau bukan Arsen? Saren mangambil sandwich nya
"Apa katanya?" Tanya Saren senyum-senyum kegirangan
"Nitip" jawab Abel singkat
"Terus?"
"Ya gue ambil lah, nitip buat siapa lagi, udah deh. Lo kerjain fisika tuh"
"Hahaha, thank's you Abel"
Sekolah berjalan seperti biasa, kelas 12 sudah tidak ada kerjaan selain menunggu wisuda, dan kelas 11 menanti Ujian kenaikan kelasnya
Kekantin bersama~
Bercanda bersama~
Yaa.. hanya untuk sekarang.11:30
"Kiw" lambai Abi ke Saren Arsen yang menuju parkiran, yang disana sudah ada Abel, Dyan dan Abi.
"Jadi nih?" Tanya Arsen sambil salam antar teman ke Abi dan Dyan
"Jadilah, gue mau liat keponakan gue" jawab Dyan
"Belom lahiran Bambang" Abi menggatak helm yang dipakai Dyan
"Emang iya ya?" Dyan menggaruk helmnya, entah apa yang gatal
"Iyadong, sapi kan bukan kuda" jawab Abi
"Onta juga bukan buyung puyuh" Balas Dyan
"Phk gue dari geng ini dong" ucap Abel dengan senyum yang ada arti lain
"Uuu.. tayang.. jangan gitu dong" Dyan ingin memeluk Abel namun sudah ditepis oleh Abel
"Kalian berdua diem ajasi!? Setrum dua anak ini kek" ucap Abel menarik kerah baju Dyan dan Abi seolah-olah mereka berdua adalah kucing yang habis tercemplung got
"Ayo cepet, panas" Arsen berjalan kearah motornya, Abi segera mengikut Arsen untuk mengambil motor juga
"Ini kan motor lo abiiiiiii!!!!" geram Abel menunjuk motor yang disampingnya
"Oh iya si titin ngumpet teyus"
"Setan lo Bi" Abel memukul jok motor Abi
DIDEPAN GERBANG SEKOLAH
"Duluan Yan, gue gatau" Ucap Abi, dan mereka semua sudah kumpul disana dengan motornya masing-masing
"Yang tau si Arsen" Dan semuanya menoleh kearah Arsen
"Apa?" Tanya Arsen
"Jalan duluan anjing, Kan lo yang tau" maki Dyan
"Gue gatau" Arsen menjawab sangat akurat padat dan mancing keributan
"Jalan beb, gue tau. Panas nih" Abel menepuk pundak Dyan, tanpa basa basi, Dyan menancam gasnya dan disusul oleh Abi dan Arsen
Bersambung...
Aku up tergantung vote guy😚
KAMU SEDANG MEMBACA
U.S.A
RomanceINI CUMA HASIL KE GABUTAN DAN KEHALUAN AUTHOR🙂 Kisah 2 orang yang sangat menyayangi satu sama lain lalu harus terpisah karena kecelakaan yang mengakibatkan salah satunya lupa ingatan. Lalu dipertemukan kembali dengan ukuran badan yang tidak sepert...