ME

37 3 4
                                    


Diawali insomnia berkepanjangan, pekerjaan tak kenal lelah, bayangan mengerikan yang muncul setiap saat, dan mimpi buruk yang tidak pernah tahu kapan akan berakhir. Seperti tidak ada hari yang baik untuk dijalani. Kalian tahu, sulit menjalani hidup seperti saat ini, tapi patut untuk disyukuri, setidaknya aku masih diberikan nafas kehidupan.

******

"Ouhg...Huah... lelahnya..." Keluhku setiap pagi sambil merenggangkan tubuhku yang lelah.

"Pagi gadis muda....." sapanya dengan memunculkan wajah seram.

"Pagi juga...(tiba-tiba terdiam dan melotot) YA....ais berhentilah melakukannya. Jangan menyapaku dengan cara seperti itu."

"Hahahhaa (ketawa-nya)..." "Maaf.. aku hanya ingin membantumu menemukan nyawamu yang masih terpencar. Sudahlah cepat bangun supaya kamu tidak terlambat.. bukannya hari ini kamu punya pekerjaan penting?"

Sambil menatap jam dimeja "Enam Pagi.. Semangat..(teriakku sambil mengepalkan tangan kanan dan kiriku sambil tersenyum terpaksa). Akupun segera beranjak untuk mandi dan bersiap berangkat menuju tempatku berkerja.

"Dasar gadis muda menggila" (dengan ekpresi sedikit kesal).

"YA!!! aku mendengarnya. Dan lagi, hentikan kebiasaanmu memanggilku dengan sebutan gadis muda menggila."

"Ya.. ya.. ya.. I don't care!! Cepat sana mandi. (Gerutunya)"

***

Begitulah rutinitas pagiku, terkadang terbangun dengan cara tidak elegan dan mendapat sapaan yang menyeramkan. Sangat extrim bukan? Walau terkadang menyebalkan tapi tidak dapat kupungkiri, itu akan menjadi sebuah kenangan yang tidak pernah akan terlupakan dari ingatan ini. Aku pasti akan merindukannya ketika di benar-benar menghilang.

Ruby.. itulah nama yang kuberikan untuknya. Meski bukan manusia sepertiku tapi dia adalah salah satu yang terbaik. Dan soal siapa dia, serta tentang keberadaannya di dekatku adalah sebuah tekan-teki. Semua ini bermula sejak aku tersadar dari tidur panjangku. By the way perkenalkan, namaku Yoora Adinda Areum Melodia. Dan ini, kisahku.

***

Setengah jam kemudian akupun sudah selesai mandi dan juga sudah berganti pakaian yang lebih rapi.

"Oh Sudah rapih ternyata.." ucapnya santai.

"Mmmm" Sahutku singkat.

"Hey tidakkah kamu terlihat kusut jika pergi begitu saja tanpa berdandan? Setidaknya pakailah lipstick."

"Yee.." ucapku dengan nada malas. Sambil bertatap malas di depan cermin, kupoles sedikit demi sedikit lipstick ungu gelap di bibirku. Dan tak lupa garis hitam eyeliner pada mataku yang sipit ini. Setidaknya dua benda ini membantuku tampil segar tidak seperti mayat hidup berjalan.

"owhh Yeppeuda"

"Wah hanggug salam-ieyo?" (sambil menatapnya tajam)

"YA!!! Icsh... (kesal-nya padaku sambil membuang wajahnya kearah lain).

"Ok kkeut, hari ini sepertinya aku pulang terlambat. Jaga rumah yang baik ya gadis tua menggila..." tekanku pada tiga kata terkahir sambil bercengir-ku untuk menggoda balik Ruby.

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang