Chapter 1

12 1 0
                                    

Pertemuan kita mungkin adalah awal yang akan membentuk kisah ini
❤❤❤❤

Suasana koridor SMA Binta Persada cukup ramai saat ini. Amara dan teman temannya berjalan menuju kantin, tapi sebelum itu mereka akan menghampiri gea yang sedang dihukum dilapangan karena terlambat masuk

''Mara!!! Balikin permen gue''
Suara teriakan seorang gadis itu berkumandang diseluruh koridor, sedangkan orang yang diteriaki malah tetap berlari sambil membuka bungkus permen yang diambilnya dari sahabatnya dan langsung memakannya tanpa merasa berdosa sama sekali

''Woi mara kampret, itu permen hasil usaha maling gua pagi ini'', ucap gadis itu sambil terus mengejar orang yang mengambil permennya

Semua orang dikoridor itu memperhatikan kelakuan mereka berdua yang sudah menjadi kebiasaan setiap harinya. Siapa lagi kalau bukan amara dan siska. Dua orang yang paling sengklek diantara sahabatnya yang lain. Dapat dilihat kini viola berjalan jauh dari mereka sambil menatap seolah olah ''maaf bukan temen gua sumpah'',kemudian dia terus menyusul dua sahabatnya yang sedang dalam mode kumat itu.

Amara berhenti beberapa meter dari lapangan. Dia bingung karena hari ini lapangan ramai sekali tidak seperti biasanya

''Ada apaan?'' tanya siska yang baru sampai menyusul amara, tak lama kemudian diikuti viola

Amara mengendikan bahunya pertanda dia juga tidak tahu ''Ada bagi bagi mie ayam gratis kali, mau ikutan ah sapa tau berkah'', ucapnya langsung berlalu pergi menerobos kerumunan yang padat itu sementara viola dan siska saling bertatapan bingung kemudian mengikuti amara.

Amara bersusah payah menerobos kerumunan itu, tetapi setelah berhasil melalui kerumunan itu tidak dilihatnya gerobak babang mie ayam yang biasa ada dikantinnya. Justru kini yang dilihat hanya sekelompok siswa sedang bermain basket.

Amara merasa sia sia, karena ternyata bukan ada bagi bagi mie ayam. Dia tidak seberapa tertarik melihat pertandingan yang ada didepannya ini. Menurutnya, makan mie ayam lebih menarik daripada nontonin orang yang lari larian saling mengoper bola basket itu.

Baru saja amara hendak berbalik menerobos kerumunan itu kembali dan pergi kekantin, tapi didengarnya seseorang yang memanggil namanya

''Mara!!!'', panggil orang itu lagi yang setelah amara cari ternyata adalah sahabatnya gea yang kini sedang melambaikan tangan kearahnya, menyuruhnya untuk menghampirinya yang kini berada didepan perpus sebrang lapangan.

Amara membalas lambaian itu, kemudian segera berlari menuju tempat sahabatnya itu ''tunggu aku....sahabatku.....'', ucapnya lebay sambil berlari lambat seperti difilm film.

Gea yang melihat kelakuan temannya itu langsung menatapnya jijik,kemudian melakukan gerakan mengetukkan tangannya ke kepala dan lantai secara bergantian ''amit amit bukan temen gua'' sambil terus mamperhatikan sahabatnya itu

''Mara awas!!!'', teriak gea langsung ketika melihat bola basket melayang kearah amara.

Amara yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya kemudian melihat kearah sekeliling. Dilihatnya sekarang ada bola basket yang sedang melayang kearahnya, belum sempat amara berlari untuk menghindar tiba tiba dia merasakan kepalanya terhantam sesuatu dengan keras. Perlahan dunianya seakan berputar putar sebelum akhirnya dia tergeletak jatuh dilapangan.

''Mara!!!!'', teriak gea yang langsung berlari kearah sahabatnya itu

Kesadaran amara belum sepenuhnya hilang.Kini ia merasakan tubuhnya diangkat oleh seseorang, dilihatnya samar samar orang itu.Rahangnya tegas, hidungnya mancung,dan matanya sangat tajam namun terasa hangat. Sempurna. Hanya satu kata itu yang mampu mendeskripsikan orang yang dilihatnya saat ini sebelum akhirnya dia benar benar kehilangan kesadarannya.

AldemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang