•Shadow 001•

23 5 7
                                    

Cuaca malam yg dingin dan mencekam adalah hal yang sudah tidak tabu lagi bagi seluruh warga diseoul termasuk juga salah satu kota paling indah dibagian ini yaitu, busan. Kota busan adalah kota yang sangat indah, temperatur udara yg terkesan sangat kondusif dan suasananya yang tenang membuat kota ini dipenuhi banyak berkat bagi setiap insan yang menghuninya, termasuk salah satu gadis cantik nan jelita berparas imut itu. Wajahnya yang damaipun seakan memberi kesan tersendiri bagi siapapun yang melihatnya akan dibuat terpesona dan tidak dapat memalingkan walau hanya dalam semenit waktu saja.

Cuaca dingin dengan waktu yg belum terlalu malam, membuat gadis itu menyudahi pekerjaan singkatnya dan berniat untuk segera pulang. Setelah selesai dia pun pamit pada laki laki setengah baya yang bisa dikatakan sebagai atasannya itu dan mengambil tas miliknya lalu beranjak pulang sambil berjalan kaki dan menenteng sepeda pink nya menyusuri setiap langkah demi langkah jalanan yang semakin sepi dan larut.
Hawa dingin yang berlomba lomba masuk begitu saja kedalam baju tipisnya seakan menusuk hingga tulang membuatnya memutuskan untuk menaiki sepedanya dan mengayuhnya dengan segera. Barus saja sampai dipersimpangan jalan ia tak sadar bahwa sepedanya baru saja telah menindas beberapa paku yang tersebar dan akhirnya tak berapa lama ia jatuh tersungkur bersama sepedanya.

"Aawh...." (dubrak-!!)
(anggap saja suara terjatuhnya.)

-Seseorang tengah menatapnya.-

Ia melihat lihat kearah depan dan belakangnya memperhatikan dengan jeli namun tidak ada satu orang pun disekitar situ.

"Apa ini? Mwoo-!?! Siapa yg menyebar paku malam malam begini? Dia pikir jalanan ini butuh perbaikan? Ada ada saja.." -gerutu gadis bermarga choi itu

Namun saat ia akan berusaha bangun tiba tiba dalam tundukannya ia melihat beberapa kaki dengan menggunakan sepatu proyek yang sangat kusut dan kotor dan seketika saat ia mendongak ia melihat ada beberapa aboji bahkan bisa dikatakan segerombolan sekitar 8 orang, mereka mengutarakan niat baik untuk membantunya bangun dan salah satunya memberikan pertolongan dengan tidak segan menyentuh pergelangannya gadis itu dan membantunya berdiri.

"Apa kau tidak apa anak manis?" -salah satunya bertanya dengan sedikit gaya bahasa yang dibuat buat.

"Em.. Tidak apa paman, saya hanya jatuh tersungkur bahkan tidak ada yg terluka.. Terimakasih telah membantu, permisi.." -dgn sikapnya yang masih sopan.

Merasa ada yang tidak beres dia pun segera menarik setir sepedanya dan mengambil tasnya, namun belum sempat ia mengambilnya salah satu tangan dari orang itu yang berada tepat dibelakangnya mengambil ancang-ancang dengan meremas bokongnya gadis itu dengan kuat dan disambut tawa oleh seluruh anggota yang lain. Dia pun melotot dan kaget dan langsung menepis tangan orang tadi dengan sangat keras,

"Agh.. Hei ternyata kau ingin bermain kasar hah?! Tenanglah sayang kita akan melakukannya hahaha.." - laki laki tadi tertawa dengan puasnya.

"kita akan segera sayang, kemarilah.." -kata salah satu laki laki itu dengan menarik kedua lengan gadis itu.

"ayo kita bermain dengan puas sayang, kami akan mencintaimu malam ini"

Merasa sangat ketakutan dan gelisah, dia sudah tidak bisa melawan lagi. Dia sudah melakukan berbagai upaya untuk melawan namun sama sekali tidak ada yang mamou membuat orang orang itu berhenti memperlakukannya layaknya wanita murahan. Ia terus menangis dan ketakutan, keringat dingin mengucur deras disekitar leher dan dahinya. Ya, dia sangat ketakutan.
Dan saat gadis itu akan dibawa oleh segerombolan orang orang tadi, tiba tiba ada yg melempar salah satu orang orang keji itu dengan kaleng dengan begitu keras tepat didepan mereka. Wanita itu hanya bisa menunduk lemas dengan ketakutan yang sangat dalam.

"Lepaskan gadis itu kalau kau ingin pulang dengan nyawamu" -nada tegas laki laki itu dengan tudung hitam dari jaketnya.

"Hei bocah jangan campuri urusan kami-! Enyahlah atau kubunuh kau-!"

"Sebaiknya jangan urusi masalah oranglain, sebaiknya kau pulanglah dan mintalah segelas susu pada ibumu sebelum tidur lalu mintalah untuk didongengkan, ayo kita bawa saja" -kata salah satu orang itu yg langsung menarik paksa lengan wanita lemah tadi dan berbalik belakang. Namun dengan sigap laki laki itupun langsung menendang kedua punggung laki laki yang memegang lengan gadis itu hingga tersungkur lalu dengan cepat meraih gadis itu hingga kepelukannya. Ditatapnya wanita itu sejenak dan seketika itu pun pandangan mereka bertemu dan diakhiri oleh si wanita yang pingsan karna saking takutnya. lalu pria itupun kembali menatap pada segerombolan manusia bedebah itu, lalu meletakkan sang gadis dibawah dan menyenderkannya dilengan sepedanya yg masih tersungkur tadi dan bertarung dengan segerombolan itu.

Pertarungan sengit yang cukup panjang itu pun akhirnya selesai, hingga semua orang orang itu lari terbirit dan meninggalkan dirinya si pria tadi dengan wanita yang telah lemas dengan keadaan pingsan.Laki laki itu berusaha membangunkannya dengan menepuk pelan pipinya namun nihil, wanita itu tetap saja pingsan dan tak sadarkan diri.
Dilihatnya wanita itu dengan jeli. Matanya, hidungnya, bibirnya..

"Cantik.." -gumamnya dengan senyuman tipis khas miliknya.

Lalu ia berdiri dan meraih ponsel miliknya lalu menelpon seseorang dalam obrolan yang sangat singkat.

"Temui aku dijalan xxx, datang sekarang juga dan bawakan aku satu selimut tebal" -dan mengakhiri panggilan secara sepihak.
Lalu ia kembali berjongkok dan melepaskan jaket miliknya dan memakaikan pada tubuh mungil gadis itu dengan pelan.

"Dasar wanita bodoh, bagaimana mungkin keluar malam dengan cuaca dingin dan selarut ini dengan pakaian terbuka? Hh.." -geleng pelan dan masih mengamati wanita itu dengan seksama. Wajahnya sangat pucat karna udara dingin dan ditambah pula ketakutannya yang membuatnya lemah dan tak sadarkan diri. Wanita yang malang.

•ЯΛⱽΞ ᴸΛᴮΞᴸˢ•

•SHADOW•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang