O3 [nobody]

248 47 25
                                    

mereka sudah sampai di depan perusahaan milik sohn company

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mereka sudah sampai di depan perusahaan milik sohn company.

wonyoung tertegun melihat betapa megahnya bangunan dihadapannya ini, "uwah besar banget," katanya tidak sadar membulatkan mulut.

sunwoo terkekeh kecil melihat reaksi gadis polos itu.

"lu masuk aja tanya sama resepsionis, gua mau balik ke kampus dulu"

dengan sigap gadis itu membungkuk membuat suwoo spechless, "eh gausah gitu juga kali, biasa aja" ucap sunwoo tidak enak.

"lalu saya harus bagaimana kak manager?"

terdengar helaan napas dari pria tampan tersebut, "pokoknya gak usah yang formal-formal"

wonyoung mengangguk paham.

setelah dirasa sunwoo sudah pergi dari pandangannya, wonyoung mulai masuk kedalam gedung perusahaan.

tatapan seluruh pegawai mengarah padanya, membuat gadis itu agak takut.

tidak sedikit dari mereka juga berbisik-bisik sambil melihatnya.

wonyoung risih.

"eum kak, ruang ceo dimana ya?" tanya wonyoung begitu sampai di meja resepsionis.

orang yang duduk di meja itu wanita kelihatan dewasa banget, bukannya ngasih jawaban orang itu malah ngelirik wonyoung dengan sinis.

"kak?"

"salah tempat ya dek? ini perusahaan bukan sekolah," ledeknya yang dihadiai tawa oleh sebagian karyawan yang ada disana.

wonyoung makin takut, rasanya mau pergi saja dari tempat itu.

"dia nggak salah tempat, ini memang tempatnya"

deg

wonyoung lantas menoleh, disampingnya sudah ada eric berdiri sembari menatap tajam resepsionis tadi.

resepsionis itu tertunduk meratapi ucapannya, "ma-maaf tuan saya tidak bermaksud."

eric mengabaikan dan lantas menarik tangan wonyoung meninggalkan loby perusahaan.

gadis itu gak suka dipegang-pegang apalagi sama orang asing, macam eric ini.

dengan kasar dihempasnya tangan ceo tampan itu, membuat sang empu menaikkan sebelah alisnya.

"maaf om tapi aku nggak suka dipegang," eric hanya diam melanjutkan jalannya.

.
.

mereka berdua masih sama-sama canggung, bahkan tidak ada yang berniat membuka suara saat sudah hampir sepuluh menit berada di dalam ruangan eric.

"eum, jadi om panggil aku kesini ada apa ya?"

eric kemudian tersadar, pria itu membuka laci mejanya lalu menyerahkan sebuah berkas kepada wonyoung.

"ini kontraknya, saya mau kamu benar-benar serius untuk pekerjaan ini"

wonyoung mengangguk paham, yang dimata eric entah mengapa terlihat sangat menggemaskan.

ha. apa barusan? eric buru-buru menggelengkan kepalanya, membuat gadis di hadapannya itu kebingungan.

"om ceo kenapa?"

"enggak"

tiba-tiba pintu ruangan dibuka dengan tidak santai, pria berahang tegas seperti eric pelakunya.

"A YOW MAN E—— WAIT who is this? tunggu-tunggu jangan bilang ini adek ipar gua"

WHAT

"you crazy jeno. pulang sana ngapain kesini," hardik eric pada pria bernama jeno itu.

jeno atau nama lengkapnya jeno luthfi diningrat, kembaran eric.

iya eric punya kembaran.

"wow slow man, btw imut-imut juga selera lu"

jeno terus saja memandangi wonyoung dari atas sampai bawah, membuat gadis itu sungguh risih.

"mau lu apa sih jen?" eric hanya menghela napas entahlah punya kembaran seperti jeno itu namanya bencana.

jeno anak yang keras kepala suka mabuk-mabukan, balap liar dan yang biasa dilakukan oleh anak muda seusianya.

beda dengan eric, walau eric juga nakal dan tukang gonta-ganti pasangan. tapi dia nggak seberani jeno yang kerap kali mengabaikan larangan orang tua.

makanya untuk hal perusahaan ayah mereka menyerahkan seluruhnya pada eric.

"panggil mas dong, gua kan lebih tua"

eric memutar bola matanya jengah, "cepet bilang atau gua panggilin satpam."

"wuih kerad juga, gua mau minta duit bulanan disuruh papih"

eric lantas mengambil ponselnya disaku celana, membuka aplikasi bakingan untung mengirim sejumlah uang.

"noh udah gua kirim," kata eric memperlihatkan bukti trasfer di handphonenya.

jeno tersenyum puas, pria itu lalu melirik wonyoung sekilas "ric cewek lu buat gua aja kenapa."

wonyoung terkejut. apa-apaan ini memangnya dia barang, asal main ngambil saja.

dalam lubuk hatinya gadis itu berharap eric mengatakan 'nggak'

namun yang keluar dari mulut eric malah,

















"terserah, bukan cewek gua"

sumpah demi apapun, eric memang lelaki yang brengsek. wonyoung membulatkan matanya tidak percaya.

ada rasa kecewa dalam benaknya.

"yakin dia bukan cewek lu, gua ambil beneran nyesel lu entar" ucap jeno, tak lama pria itu keluar dari ruangan setelah sebelumnya melayangkan kedipan maut pada wonyoung.

di dalam ruangan kembali hening.








"om aku pulang dulu" pamit wonyoung, eric hanya mengangguk canggung.


—🌸—

tbzonee

[𝐎𝟏] 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡, 𝐲𝐮𝐤!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang