"sepedaku...wonyoung merutuki dirinya yang pelupa itu, bagaimana bisa dia lupa kalau sepedanya masih tertinggal di bagasi mobil sunwoo.
lantas dia mau pulang naik apa?
kalau naik angkutan umum dia tidak bawa uang, mau nangis saja rasanya. mana cuaca hari ini sangat panas seperti membakar kulitnya.
wonyoung tidak punya handphone jadi mana mungkin dia bisa mengandalkan benda pintar tersebut.
tepat saat itu mobil ferrari mewah berhenti di hadapannya, jendela disisi kiri terbuka dengan sendirinya menampilkan wajah tampan milik ceo muda.
ya, siapa lagi kalau bukan eric.
eric menaikkan alisnya sebelah, "tunggu apa lagi, ayo buruan naik."
oh iya wonyoung jadi tau sedikit ternyata eric itu aslinya nggak suka basa basi, contohnya saat berbicara dengan kembarannya tadi.
"eh nggak usah om, aku mau nunggu angkot aja" tolaknya dengan sopan membuat eric mendengus malas.
susahnya apa sih, tinggal naik terus jalan, kan lebih simpel.
"naik atau saya pecat kamu," acam eric.
yang benar saja, baru dapat pekerjaan sudah langsung dipecat. wonyoung sontak membulatkan matanya.
"i-iya aku naik om"
diam-diam eric tersenyum kecil penuh makna.
di mobil suasananya hening, padahal biasanya eric itu paling ribut. kalau sudah bersama perempuan saja dirinya berubah kalem.
eric memberhentikan mobilnya di depan sebuah restoran bintang lima, yang sekali makan bisa langsung menangis.
iya menangisi dompet yang mulanya tebal terisi uang menjadi sangat tipis seperti benang.
"saya mau makan dulu, kamu juga turun"
wonyoung menggeleng kuat-kuat, "enggak om aku tunggu di mobil aja."
eric diam tidak lama dia berjalan membuka pintu di seberang, wonyoung nampak terkejut.
"e-eh kenapa om?"
"turun, di mobil hawanya gak enak"
alasan klasik.
mau tidak mau gadis itu pun turun, mengekor di belakang eric seperti anak ayam.
mereka duduk di sebuah kursi yang sangat nyaman, bahkan terasa empuk. tidak heran ini bukan sembarang tempat makan, hanya orang-orang penting yang mampu makan di tempat ini.
melihat harga dari sebuah menu saja sudah membuat wonyoung meneguk ludah susah payah.
dia takut eric akan memaksanya memesan makanan juga, hei dia kan tidak bawa uang. lagipula kalau bawa juga tidak cukup bahkan untuk memesan satu makanan pun.
"pesen aja saya yang traktir," kata eric sambil melihat-lihat menu.
wonyoung jadi tidak enak sendiri, "eum nggak usah om aku nungguin om bos selesai aja."
om bos? ayolah kalau sunwoo disini pasti pria itu sudah tertawa sambil terjungkal, untungnya eric masih bisa mengontrol ekspresi wajahnya.
"bener gamau?" tawar eric sekali lagi.
wonyoung menggeleng yakin, membuat eric merasa kegemasan sendiri. ini hal baru buatnya makan siang ditemani gadis sma.
ahh indahnya jadi ceo.
.
."loh won, sepedamu kemana?"
wonyoung baru saja sampai dirumah, eric tidak sempat mampir. tiba-tiba saja ceo muda itu dipanggil oleh ayahnya katanya ada yang harus di bicarakan.
"ahh itu bun, kelupaan di mobil kak sunwoo"
bundanya wonyoung hanya mengangguk, sebenarnya wanita berusia hampir kepala empat itu masih tidak yakin anak gadisnya bisa bekerja dengan baik nantinya.
ada rasa penyesalan juga dibenak wanita itu, seharusnya wonyoung bisa makan enak, hidup enak, liburan kemana-mana dan merasakan kebahagian lain di usiannya yang masih muda ini.
bukan malah bekerja mencari uang.
tanpa sadar wanita tua itu menitikan air mata, dia hanya bisa berharap kelak anaknya akan mendapat pria yang baik nantinya dan tentu saja dari kalangan terhormat.
ya, itu saja harapannya saat ini.
"bun— loh bunda kenapa, kok nangis?"
wonyoung berlari memeluk bundanya, yang mana membuat tangisan wanita tua itu bertambah kencang.
"won, bunda harap nanti kamu bisa nikah sama orang yang layak ya. jangan jadi kayak bunda"
"bunda. wonyoung masih sma belum ada pikiran buat nikah, tapi bunda jangan khawatir aku bakal ngelakuin apapun. aku nurut sama bunda asal bunda jangan nangis kayak gini"
benarkah wonyoung mau melakukan apapun agar sang bunda senang?
bundanya hanya mengangguk sembari kembali memeluk erat putri kesayangannya tersebut.
—🌸—
tbzonee
KAMU SEDANG MEMBACA
[𝐎𝟏] 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡, 𝐲𝐮𝐤!
Fanfiction❝ ayo dek om halalin ❞ featuring [eric sohn | jang wonyoung] (+) lowercase @tbzonee