D u a

3 2 2
                                    

Dipagi hari yang hangat. Di sebuah kamar, seorang gadis masih terlelap dibalik selimutnya. Senyap, hanya terdengar suara detik jam. Sampai tepat jarum panjang nya diangka 6. Lalu.. Kringgggg!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
*Gubrakk.

"Aduhhh.." Ringis gadis itu yang baru saja terjun bebas ke lantai.

"Bersisik ya kamu, aku kan masih ngantuk!" Dilirik nya jam yang ada di meja kecil itu. Dia membelalakkan mata nya.

"Whatt? Setengah 7. Astaga, gue telat banget ini pasti." Segera ia berlari menuju kamar mandi
~~~~

Disebuah sekolah, seorang anak laki-laki bersandar pada gerbang. Mata nya menatap jalanan, berharap yang ia tunggu segara datang. Karena jujur saja kaki nya sudah sangat pegal. Ditambah dia harus terus tersenyum saat guru-guru dan para siswa memasuki gerbang itu.

"Ck, kemana sih tuh curut. Kalo begini gue yang bakal dihukum. Mana jam pertama Bu Nani lagi."

Sekali lagi dia mengecek ponsel nya. Tak ada pesan baru dari gadis itu. Hanya sebaris kalimat yang di kirim 25 menit yang lalu, berisi 'TUNGGU GUE DI GERBANG!!!!'. Seharusnya gadis itu sudah sampai disini. Satpam datang untuk menutup gerbang karena sebentar lagi bel akan berbunyi. Laki-laki itu mundur beberapa langkah membiarkan satpam menutup gerbang nya.

"Bukan salah gue ya. Lo yang telat. Mana mungkin gue ngehalangin Pak Satpam nutup gerbang. Bisa kena semprot!" Gerutu nya.

Tepat saat gerbang hampir tertutup sempurna. Seorang gadis berlari melewati gerbang. Napas nya masih tersengal-sengal. Dia mengangkat tangan nya.

"Huh, duh, untung badan gue kecil. Huh, ga susah masuk gerbang yang hampir ketutup itu, huh," Gadis itu berusaha menetralkan napas nya, sedangkan laki-laki tadi hanya menatap nya tajam dan datar.

"Maka nya jangan kesiangan neng berangkatnya. Kalo udah ditutup, ngga bakal bapak bukain lagi gerbang nya. Udah sana kalian masuk," Ucap satpam itu terus melangkah ke pos nya.

Gadis itu mengangkat wajah nya. Senyum nya luntur kala melihat wajah yang siap mengomeli nya itu. Langsung dia menyengir.

"Hehe, makasih ya Windu udah nungguin Dira," Ucap nya sambil mengedipkan mata nya

"Idihhh. Lo cacingan Ra? Udah buruan ayo, kalo sampe Bu Nani udah dikelas dan gue dihukum karena terlambat. Gue bakal bilang kalo kemaren Lo pura-pura sakit perut biar bisa bolos karena belum ngerjain tugas biologi."

"Ih Windu mah. Bu Nani ngga bakalan masuk hari ini," Ucap nya sambil berjalan mendahului Windu

"Tau dari mana Lu?" Windu menyusul langkah Dira

"Tau lah. Bu Nani bilang sendiri kalo hari ini kelas kita free. Dia mau ada urusan gitu sama Pak Broto."

"Oh begitu ya, urusan apa itu?" Saut suara perempuan

Tunggu. Windu merasa janggal, suara nya seperti suara? Saat ia menoleh, Bu Nani menyambut nya dengan tatapan yang ... Hmmm. 'Mampus' pikir Windu. Ia hanya menyengir membalas tatapan guru nya itu.

"Mungkin mereka mau kencan, atau ya ngga tahulah." Dira masih belum menyadari, yang bertanya bukan Windu. Bu Nani menoel pundak Dira

"Apaan sih Ndu. Kita ke kantin dulu lah, gue belum sempet sarapan tadi. Laper nih," Cerocosnya. Bu Nani kembali menoel pundak Dira. Kali ini Dira berbalik dan..

"Appp.. Ehh Ibu, hehe. Selamat pagi, ibu sudah sarapan? Kita duluan ke kelas ya Bu, permisi," Dira cengar cengir dan langsung menarik Windu untuk sedikit berlari menuju kelas mereka.

Saat bel istirahat Dira sudah duduk manis di kantin dan Windu sedang memesan makanan mereka. Dira dan Windu merupakan sahabat sejak kecil, banyak yang iri melihat kedekatan mereka. Namun tetap saja tidak akan ada yang berani mengusik nya. Kalau ada yang mengusik mereka, Windu si sabuk hitam akan membuat nya babak belur.

Windu datang membawa dua mangkuk berisi bakso. Dira langsung berbinar dan menerima bakso nya dengan riang.

"Ra, sore nanti temenin gue ya," Windu menghentikan makan nya

"Kemana? Mancing? Ogah ah!"

"Gue ketekin juga lu. Cari kado buat Tante Mira."

Dira tersedak mendengar kalimat terakhir. Ia lupa tentang hal penting ini. Astaga anak macam apa dia, benar-benar. Windu langsung memberi nya minum.

"Kenapa sih. Ga usah buru-buru gitu, bel masih lama."

"Gue lupa, besok Mommy ulang tahun. Astaga Windu, kenapa Lo ngga ngingetin gue sih dari kemaren kemaren!" Dira sewot.

"Heh curut loteng! Gue kira kemaren kita ke toko buku karena Lo nyari kado buat Tante Mira," Windu menjitak kepala Dira

"Asli gue lupa Ndu! Yaudah kita langsung ke mall aja sekalian beli kue juga."

"Permisi,," Seorang gadis tiba-tiba datang menghampiri kedua nya. Windu menatap nya tak berkedip, rambutnya yang tergerai lurus dengan bando pita kecil. Tersenyum manis mengalahkan gulali didepan TK dekat rumah nya itu.

~~~~

Who is Shee??? Ah ga pinter bikin alur, cuma bisa bikin kerangka tapi belum bisa nyambungin nya😫 bantu aku yaaaaaa...

Tinggalkan jejak, kritik dan saran🌟😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRICKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang