gyulyoh | 900+ words | fluff | 🔞
ㅡ
Yohan menggedor-gedor pintu dihadapannya dengan serampangan. Menggedornya lebih keras seolah akan merobohkan pintu itu bila tidak dibuka.
Begitu pintu dihadapannya terbuka, ia langsung mendorong tubuh yang muncul dibaliknya. Lalu menyerobot masuk ke dalam kos-kosan sederhana itu.
Tubuhnya langsung berbaring di ranjang.
“Lo ngapain sih, pagi-pagi udah ngerusuh di kosan gue.”
Hangyul merupakan teman dekat Yohan sejak mereka kecil. Dulu rumah mereka bersebelahan, jadi mereka sering bermain bersama. Karena kedekatan mereka, orang tua Yohan menitipkan putra mereka pada Hangyul saat mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kota melanjutkan ke universitas.
Meski mereka tinggal di tempat terpisah. Yohan kerap kali datang ke kos Hangyul untuk sekedar menumpang tidur, begitupula dengan Hangyul.
Yohan juga sering kali datang ke kosnya ketika mood pemuda itu buruk.
“Masalah apa lagi sekarang?”
Yohan masih membenamkan wajahnya dibantal milik Hangyul. “Jangan ganggu gue.”
Hangyul mendengus, kakinya terangkat untuk menendang-nendang bokong Yohan. “Kalo gak mau di ganggu ngapain ke kos gue.”
Yohan mengerang sebal. Ia bangkit hingga terduduk di sisi ranjang, menatap sinis temannya. Namun Hangyul sama sekali tidak takut dengan pandangan sinis itu, ia justru menantang balik.
“Apa?”
Yang lebih tua mendengus gusar, “Gue diputusin sama kak Wooseok.”
“Pfftt.”
“Kok lo ketawa?” Yohan semakin frustasi. Ia memukul tubuh Hangyul dengan kepalan tangannya.
Hangyul tertawa. Kedua tangannya menahan pergelangan tangan Yohan, karena pukulannya tidak main-main.
“Kenapa diputusin?”
Yohan tidak menjawab, justru berusaha melepaskan tangannya untuk kembali memukul yang lebih muda, namun cengkraman di tangannya cukup kuat.
“Jawab, Yoh.”
“Katanya gue noob, gabisa ciuman.”
Hangyul melipat bibir ke dalam, berusaha untuk tidak tertawa. Jika ia tertawa sekarang, Yohan akan menghabisinya.
“Emang lo nyium kak Wooseok kayak gimana?”
Yohan kembali tenang, ia menarik tangannya lalu melipat di depan dada. “Ya kayak gue cium mama.”
“Yoh.” Hangyul menatap tak percaya. Umur mereka 22 tahun tapi Yohan masih tidak tau beda cium dan kecup. “Itu mah cuma kecup doang, bukan cium.”
Yohan memiringkan kepalanya, “Emang lo tau caranya ciuman?”
Pemuda dihadapannya mendecak, “Lo gatau ya, gue ini paling ahli ciuman.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hangyul x Yohan [ gyulyoh's oneshot ]
FanfictionKumpulan Oneshot gyulyoh by Aii-nim