Bogor, 5 September 2019.
Tiba-tiba rindu tempat ini. Sederhana, hanya beralaskan anyaman bambu dan beratapkan jerami.
Tidak ada bintang maupun bincang malam itu. Kita hanya duduk sambil menyantap lanskap kota Bogor yang tersuguh dengan cantik.
Matamu yang seindah bulan itu berbicara memecah bisu yang tercipta saat itu.
"Kamu tau ga? Mitosnya kalau bisa menghitung jumlah lampu kota disana, satu permintaanmu akan terkabul."
"Masa iya?"
"Iyaa coba deh itung."
"Aku ga percaya mitos. Tapi aku percaya permintaanku pasti dikabulkan."
"Apa?"
"Jemari kita, sekarang dan nanti entah kapan, selalu saling menggenggam."
Dan malam itu, aku tidak berhasil menghitung banyaknya lampu kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandikaku
RomanceSenandika menurut KBBI adalah wacana seorang tokoh dalam karya susastra dengan dirinya sendiri di dalam drama yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan, firasat, konflik batin yang paling dalam dari tokoh tersebut, atau untuk menyajikan informasi ya...