Suara gemerisik hujan membasahi bumi, melembabkan setiap lembar dedaunan yang mulai menguning akibat musim. Sesekali angin berhembus pelan, memaksa ruang kosong menjadi dingin, menarik helai mapel yang kini jatuh dalam riak sungai kecil yang membawanya kehilir. Suara debuman langkah kaki memecah hening, dengan seorang gadis penuh luka berlarian dilorong mapel. Jejak merah menodai daun kuning, menyisakan bau amis yang menyengat membaur dengan bau busuk yang kuat.
"Cari dia suspect 25, jangan sampai lolos!"
Suara gertakan itu menggema, membuat tubuh mungil itu tergelitik, menyisakan getar yang luar biasa. Setelahnya suara detuman besar menggelegar, disusul detuman lain yang tak kalah luar biasa. Detuman itu beriringan, memaksa reaksi ngeri dari setiap pemimpi.
"Titan.." bisik gadis itu dengan bibir gemetar. Dipercepatnya laju kakinya kedepan, peduli setan dengan luka baru yang menggores langkahnya. Yang ada dipikirnya hanya satu, ia hendak lekas terbebas, melarikan diri dari penindasan yang membuat raganya kebas.
Dibelakangnya, suara geraman dan teriak kesakitan bersaut sautan. Memaksa netra gadis itu menoleh sekilas kebelakang memuaskan penasaran. Ia nyaris menjerit ketika iris coklat terangnya menyorot wajah ketakutan seorang pria yang kini tengah dalam gengaman raksasa, sebelum sedetik setelahnya pria itu berpindah dalam kunyahan.
Suara detak jantung milik gadis itu berdetam keras, merasuk dalam telinganya beriringan dengan napasnya yang mulai terengah. Laju kakinya mulai memelan sedang titan dibelakangnya semakin gencar mengejar kekosongan. Dalam hati, gadis itu berdo'a pada tuhan. Semoga jika ia mati hari ini, tubuhnya mati rasa, sehingga ia tak harus merasakan sakitnya merenggang nyawa sebelum binasa.
Langkah gadis itu terasa goyah, ia rasa tubuhnya akan jatuh segera. Sedang titan dibelakangnya sudah mengulurkan lengannya kearahnya.
"Ah!!"
Gadis itu memekik ketika kerah bajunya serasa ditarik. Ia semakin memejamkan matanya, menanti gigi-gigi besar itu merasai setiap lekuk tubuhnya. Namun setelah beberapa menit, ia tidak merasakan sakit. Telinganya mendengar suara derap kuda, sedang punggungnya serasa direngkuh dari belakang. Perlahan ia membuka matanya, mendapati diri sendiri terduduk diatas kuda yang melaju tinggi. Didongakkannya kepalanya, mendapati seorang pria dengan potongan rambut undercut sewarna jelaga tengah memeluknya. Sekilas pria itu melirik, tersenyum tipis seraya berbisik.
"Kamu akan baik-baik saja"
TBC
*mengintipdaribalikdinding.
So guys I'm back.
Karena menghilang beberapa tahun saya mohon maaf.
#membungkuk.Ah, maaf juga kalau prolognya agak aneh plus ambigu. Aku masih belajar.
Dan juga sebelumnya, alur cerita ini akan tidak sama bahkan keluar dari alur AOT yang asli. Jadi nanti akan banyak kejadian dan tokoh yang tidak ada di AOT aslinya.Jadi aku minta kritik dan saran dari kalian, untuk perkembangan cerita ini selanjutnya. Dan juga votenya yaa
Mohon bantuannya. #membungkuk
Insya Allah cerita ini akan update seminggu sekali, hehe.
Sampai jumpa minggu depan 😗
--kdy
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe Me Levi!
Fanfiction(Name) merupakan seorang mata-mata yang memilih mengabdi menjadi anggota Scout Legion. Ia memiliki tugas untuk mengungkap rahasia mengenai titan dibalik dinding dan kekacauan yang terjadi saat itu.. Mampukah (Name) menjalankan tugasnya dengan baik...