Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kalo enggak dibangunin hoseok, mungkin jimin bakalan terus ngebo sampai jam sembilan atau sepuluh pagi. nasib tinggal di kos-kos an. jauh dari orang tua pula.
oh, kenalin, tokoh utama kitaㅡpark jimin) umur tujuh-belas tahun dan masih kelas dua-belas. dia masuk ke dalam jajaran murid kebanggaan sekolah dan kesayangan guru. gara-gara dia yang emang orangnya very very lovable, pinter, dan pastinya punya visual di atas rata-rataㅡwalaupun lebih dominan ke imut, sih).
pokoknya, jimin itu paket lengkap, deh!
ya, walaupun kadang-kadang suka toxic, sih, sama temen seper-geng annya.
kedua orang tua jimin tinggal di busan, kota kelahirannya. ibunya punya kafe yang termasuk paling terkenal di busan dan ayahnya adalah seseorang yang bekerja di bidang akuntansi.
jadi, jimin bukan tipe anak orang kaya kayak di ff gitu.
dia sendiri masuk ke bighit high school karena dapat beasiswa 50% dari prestasinya di bidang akademik selama masih di sekolah menengah pertama. tapi, jimin enggak se-perfect kayak apa yang dikira orang-orang, kok! dia payah banget di bidang olahraga atau kegiatan non akademik lainnyaㅡkecuali dance). itu alasan kenapa jimin enggak ambil kelas olahraga dan segala tetek bengek lainnya.
outfit jimin hari ini terbilang sangat simple. cuman pake kardigan, kaos putih, dan celana panjang. tadinya, dia mau pake kemeja oversized, tapi takut dimarahin hoseok. katanya, entar bikin orang lain khilaf, lho.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
setelah udah rapi, jimin langsung mesen taksi dan berangkat ke base-campnya dia sama hoseok.
───────────────────
lokasi base-campnya itu enggak jauh dari sekolahnya. mungkin jaraknya sekitar tujuh meter dari sekolahnya. dan ini termasuk fasilitas dari sekolah juga.
jimin celingukan, nyari hoseok dan adek kelasnya di luar base-campㅡsoalnya, biasanya para adek kelas atau hoseok sendiri bakalan nungguin jimin di luar). tapi nihil. enggak ada siapapun disini. dan jimin takut buat masuk kesana sendiri.
apa jangan-jangan dia diprank?!
jimin langsung ngeluarin hpnya sambil cemberut. siapa, sih, yang enggak kesel kalo diajak janjian eh ternyata yang janjian malah enggak ada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dia masih di luar base-camp. males masuk. sekalian siap-siap balik pulang kalo hoseok ternyata enggak datang ke base-camp.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ya elah.
ya udah, jimin mutusin buat masuk ke base-camp walaupun takut dan betapa kagetnya dia ngeliat ada beberapa anak muda yang lagi nyebat di sana.
"eh?"
salah satu laki-laki disana langsung berdiri dan jalan canggung ke jimin.
"a-anu, kak..."
"kenapa ruangannya dipake nyebat, hah?!"
jimin langsung tancap gas pas tau kalo laki-laki disini semuanya adek kelasnya. ya gila aja, masa base-camp ber-ac gini dipake nyebat? bisa sesek napas dia.
"emang kenapa kalo dipake nyebat?"
satu laki-laki yang punya tato memanjang di lengannya langsung berdiri di depan jimin dan natap dia dengan tatapan meremehkan. jujur, jimin takut. apalagi, badannya lebih kecil daripada laki-laki di depannya ini.
kalau terus-terusan ribut, bisa habis dia.
"y-ya, kan, ini ruangan anak dance!"
tapi jimin enggak nyerah begitu aja. jimin bukan tipe orang yang gampang mundur.
"tapi ini ruangan yang punya bokap gue. lo bisa apa?"
